Kisah Manusia Tarzan yang Hidup di Hutan Selama 41 Tahun, Sampai Tak Tertarik dengan Wanita Cantik

Anak dan bapak ini, melarikan diri ke dalam hutan, karena takut akan serangan Amerika Serikat yang berlangsung pada tahun 1970 silam.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
hefty.co
Tarzan dan Jane 

TRIBUNJAMBI.COM - Ho Van Lang (49) dan ayahnya Ho Van Thanh habiskan selama 41 tahun jauh dari kota ataupun manusia lainnya.

Hutan itu berada di distrik Tay Tra di Provinsi Quang Ngai, Vietnam.

Dulunya Anak dan bapak ini melarikan diri ke hutan lantaran takut akan serangan Amerika sewaktu tahun 1970 silam.

Ho Van Thanh masuk kehutan setelah istri dan satu anaknya tewas dalam sebuah serangan.

Ho Van Thanh ternyata adalah seorang tentara tergabung di pasukan Komunis Vietnam.

Karena takut serangan lainnya akan merengut nyawanya dan anak laki-lakinya Ho Van Lang yang saat itu berusia 2 tahun.

Dirinya pun memutuskan menghilang ke dalam hutan dengan bawa anaknya yang masih kecil itu pada tahun 1972.

Sejak saat itu lah mereka menjadi Manusia Tarzan menghabiskan hari-hari di dalam rimba yang lebat tanpa satu orang pun yang tahu.

Di dalam hutan, mereka membangun rumah di atas pohon, membuat pakaian dari kulit pohon dan berburu tikus serta kelalawar untuk dimakan.

Baca juga: Jadwal EURO 2020 Malam Ini Babak 16 Besar Portugal vs Belgia Prediksi Susunan Pemain Head to Head

Baca juga: BEM UI Buka Suara Setelah Sebut Presiden Jokowi The King of Lip Service

Setelah lebih dari 4 dekade, anak dan bapak itupun tidak pernah kontak dengan manusia.

Dikutip Tribunpekanbaru.com dari The Sun pada Minggu (27/6/2021) disebutkan,

Akhirnya setelah 41 tahun mereka akhirnya ditemukan oleh penduduk setempat pada tahun 2013, kondisi Ho Van Than saat itu sudah sangat ringkih.

Anaknya Ho Van Lang sama sekali tidak mengerti apa-apa dan terlihat seperti anak-anak, meski usianya sudah dewasa.

Usai ditemukan, anak dan bapak ini dibawa ke desa terdekat.

Mereka diberi rumah tempat tinggal dan segala kebutuhan mereka dipasok oleh warga.

Pada 2015, Alvaro Cerezo, Direktur pelaksana Docastaway, sebuah biro perjalanan yang menawarkan liburan ke bagian dunia yang terpencil dan tak berpenghuni, bertemu dengan Ho Van Lang.

Alvaro Cerezo bertanya kepadanya tentang teknik bertahan hidup,

Sampai Alvaro Cerezo membawa Ho Van Lang ke hutan tempat ia sebelumnya bertahan hidup.

Di dalam hutan, Ho Van Lang dan ayahnya memakan apa saja.

Segala macam buah-buahan, sayuran, madu dan berbagai jenis daging termasuk monyet, tikus, ular, kadal, katak, kelelawar, burung, dan ikan.

“Bagi Lang, tidak ada bagian dari hewan yang boleh disia-siakan," sebut Cerezo.

“Ketika saya bersamanya di hutan, saya melihatnya makan kelelawar seolah-olah itu buah zaitun. Dia juga memakan kepala dan jeroan tikus," sebutnya.

Selain itu, Ho Van Lang juga tidak memiliki hasrat seksual, sebab ia tidak mengenal apalagi membedakan antara pria dan wanita.

"Saya dapat memastikan bahwa Lang tidak pernah memiliki hasrat seksual. Di kepalanya tidak ada fantasi apa pun," sebutnya.

Terkejut Lihat Lampu

Di dalam hutan, ayah dan anak itu selalu menyalakan api dan membuat peralatan, sendok garpu dan peralatan masak dari bahan-bahan yang mereka temukan di hutan.

Hidup berjalan baik bagi Lang sampai kesehatan ayahnya mulai memburuk.

"Karena kondisi ayahnya yang buruk, Lang menjalani beberapa tahun terakhir dengan penuh stres dan kecemasan, tetap terjaga sepanjang malam untuk berjaga-jaga jika ayahnya jatuh ke dalam ketiadaan," katanya.

Ketika pasangan itu akhirnya ditemukan, Lang dibawa ke sebuah desa, ia langsung terkaget-kaget.

"Pada malam hari, dia benar-benar kagum dengan cahaya yang berasal dari bola lampu. Lang memberi tahu kami bahwa bisa menikmati cahaya di malam hari adalah sesuatu yang paling luar biasa,” kata Cerezo.

Dan tepat setelah itu dia melihat televisi untuk pertama kalinya, sesuatu yang juga diceritakan ayahnya ketika masih muda.

Kini Lang sekarang menghabiskan waktunya di desa,

Tetapi ia samaseklai tidak mengerti tentang aturan sosial.

"Selera humornya seperti bayi, meniru gerakan wajah atau tertawa-tawa sendiri," sebutnya.

"Jika saya meminta Lang untuk memukul seseorang, dia akan melakukannya dengan keras. Dia tidak tahu perbedaan antara yang baik dan yang buruk.

"Lang hanyalah seorang anak kecil. Dia tidak tahu apa-apa. Kebanyakan orang tahu apa yang baik atau buruk dalam hidup, tetapi dia tidak." kata Cerezo.

SUMBER: Tribun Pekanbaru

Baca juga: Ganjar Pranowo Kewalahan Ditanya Soal Covid-19 di Medsos, Bentuk Call Center Buat Warga Ngadu 24 Jam

Baca juga: PT Bandung Bebaskan 6 WNA Terpidana Kasus Sabu 402 Kg dari Hukuman Mati, Sahroni: Saya Sedih

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved