UMKM Jambi

Masih Ingat Bakso Mas Nasib yang Sempat Viral Karena Tendangan Maut? Begini Kondisinya Sekarang

Di gerobak bakso tersebut tertulis Bakso Mas Nasib. Nasib sendiri bukanlah nama penjual bakso tersebut melainkan nama brand bakso yang ada di Jambi. S

Tribunjambi/Yon
Warung Bakso Mas Nasib di kawasan Mayang 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Tribunners tentu masih belum lupa dengan kejadian tukang bakso yang mendapatkan tendangan maut di daerah Mayang?

Di gerobak bakso tersebut tertulis Bakso Mas Nasib. Nasib sendiri bukanlah nama penjual bakso tersebut melainkan nama brand bakso yang ada di Jambi.
Sedangkan penjual tersebut bernama Iwan atau biasa disapa mang iwan.

Berdasarkan keterangan Muhammad Junaidi pemilik brand Bakso Mas Nasib iwan saat ini sedang berada di kampung dan belum kembali ke Jambi.

“Dia sedang bangun rumah,” katanya Jumat (25/6/2021).

Bakso Mas Nasib saat ini memiliki dua gerobak dorong namun dua-duanya sedang tidak beroperasi karena karyawannya masih berada di kampung halaman.

Brand Bakso Mas Nasib ternyata tidak hanya fokus pada penjualan gerobak dorong saja, tapi juga memiliki outlet yang berlokasi di dekat Rs Abdul Manap Mayang Kota Jambi.

Selain itu outlet Bakso Mas Nasib ini juga ada di Jalan Pattimura dekat apotek K 24 Simpang Rimbo Jambi.

Junaidi mengatakan untuk kualitas bakso yang di outlet sengaja dibuat lebih premium karena dijual lebih tinggi dari pada yang di gerobak.

“Untuk yang gerobak kita jual seharga Rp 10 ribu per porsi, kalau di outlet sedikit lebih mahal,” katanya.

Junaidi sudah memulai bisnisnya ini sejak 2001 silam, kala itu dia menjual sendiri baksonya dengan cara mendorong gerobak.

Satu tahun kemudian dia berhasil mengembangkan bisnisnya dengan menghadirkan 25 gerobak dorong.

Jatuh bagun berjualan bakso telah dia alami berkali kali, terutama di saat adanya isu bakso babi dan tikus.

“Dua kali saya jatuh gara-gara ada penjual bakso yang curang. Yang pertama bakso babi dan daging tikus yang di telanai saat itu pertengahan tahun 2000an. Kemudian tahun 2010 saat itu isu bakso babi di daerah palmerah,” katanya

Adanya penjual bakso yang curang memang berdampak ke penjual bakso yang lain, masyarakat secara otomatis menghindari mengkonsumsi bakso dalam waktu yang cukup lama.

Isu bakso babi di medio 2.000an memaksa Junaidi harus kehilangan 25 gerobaknya karena untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved