Batik Abstrak Tanjung Jabung Timur Menjadi Daya Tarik Tersendiri Bagi Konsumen

Batik Abstrak Tanjung Jabung Timur Menjadi Daya Tarik Tersendiri Bagi Konsumen

 TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Galeri Rumah IKM Batik Kabupaten Tanjung Jabung Timur di Desa Lambur 1 Kecamatan Sabak Timur, menjadi satu satunya pengrajin Batik menggunakan jenis Abstrak. 

Dikatakan Ketua pengelola sekaligus pengrajin Batik di Galeri IKM Batik Lambur 1, Dedy Arifin kepada Tribunjambi.com mengatakan, sejak diresmikan pada tahun 2018 silam para pengrajin batik terus melakukan produksi di rumah galeri ini. 

"Sebelum adanya rumah galeri ini, para pengrajin masih melakukan membatik di rumah masing masing sehingga kesulitan untuk pemasaran," ujarnya, Selasa (22/6/2021).

Diakuinya, selama produksi, pemasaran dan pajangan batik pengrajin ditampilkan di sanggar ini berdampak positif bagi pengrajin Batik sendiri.

Di mana, dari segi pesanan pembelian juga mengalami peningkatan dari sebelumnya. 

"Kalo dulu sebulan itu kadang ada kadang tidak yang mesan, kalo sekarang Alhamdulillah sudah jauh lebih baik. Karena lokasinya juga terbilang strategis, " ujarnya.

Dikatakan pula, untuk Rasya Batik yang merupakan Batik olahannya sendiri memiliki 7 jenis atau varian tampilan.

Yakni jenis Batik Cap, Batik Tulis, Batik Abstrak, kombinasi Cap dan Abstrak, dan juga Batik kontemporer. 

"Namun, Batik Abstrak menjadi batik yang paling diminati, dan berdasarkan informasi Disperindag Kabupaten. Batik kontemporer baru ada di Tanjabtim untuk skala Provinsi Jambi," jelasnya.

Untuk motif motif batik sendiri, para pengrajin lebih menonjolkan kearifan lokal Kabupaten Tanjabtim.

Mulai dari jenis tanaman, kebudayaan, kearifan lokal hingga sejarah Tanjabtim.

• Bupati Tanjab Barat Anwar Sadat Warning ASN dan Pegawai Yang Nongkrong di Warkop Saat Jam Kerja

• Bupati Tanjab Barat Anwar Sadat Warning ASN dan Pegawai Yang Nongkrong di Warkop Saat Jam Kerja

• Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Sudah Dua Bulan Tanjung Jabung Timur Berada di Zona Orange

Namun yang dibayangkannya meski sudah beberapa kali melakukan pelatihan untuk regenerasi pembatik, hanya saja upaya tersebut masih belum maksimal atau tidak berjalan baik. 

"Kita sudah sering melakukan pelatihan untuk anak anak muda, namun belum berhasil karena kemauan yang masih rendah, " pungkasnya. (tribun jambi/abdullah usman)