Pekerja Jembatan Merangin Tenggelam
Satu Pekerja Jembatan Merangin Tenggelam Setelah Tali di Badan Putus, Kapolsek Ungkap Kronologisnya
Berita Merangin-Satu pekerja pada pembangunan duplikat Jembatan Merangin tenggelam saat hendak mengikat tali seling ke pelat di dalam air.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Satu pekerja pada pembangunan duplikat Jembatan Merangin tenggelam saat hendak mengikat tali seling ke pelat di dalam air.
Pekerja diketahui bernama Abdul Haris Nasition (34) merupakan warga Susun Motong Tengah, Kabupatem Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat tenggelam saat menyelam ke dasar sungai Merangin saat hendak memasang tali seling.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu terjadi pada Senin (21/6/2021) sekitar pukul 11.30 siang.
Saat ini korban masih dalam pencarian oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Merangin.
"Awalnya dia pertama menyelam (korban, red) naik, tapi saat nyelam lagi dia tidak naik lagi, lebih kurang dua menit saya tunggu tapi tidak naik, sampai sekarang," kata Adil teman korban kepada Tribunjambi.com.
Kapolsek Bangko, AKP Sehat Waluyo yang datang ke tempat kejadian mengatakan bahwa kejadian yang mengakibatkan karyawan perusahaan tenggelam itu sekitar pukul 11.30 WIB.
Kapolsek menyebutkan bahwa tenggelamnya korban saat sedang mencoba mengikat tali seling crane ke pelat yang ada di dalam sungai.
"Korban sedang berupaya mengambil besi yang berada di bagian tiang jembatan," ungkapnya.
Namun, saat korban hendak mengikatkan tali itu ke pelat itu tiba tiba tali yang diikatkan ke badannya terputus.
"Saat korban mengambil besi, tiba tiba tali pengaman yang diikatkan di badan putus," ungkapnya.
"Karena derasnya air, akhirnya korban terbawa arus air. Sampai sekarang korban belum diketemukan," tambahnya.
Kapolsek juga mengungkapkan bahwa korban bisa berenang, sering ikut bekerja.
"Mungkin korban terseret karena kuatnya arus sungai," tambah Kapolsek.
Sementara untuk keamanan pekerja saat bekerja, Kapolsek mengakui belum mengetahuinya dan akan menanyakan ke pihak perusahaan.
"Untuk sarana septi yang ini kita belum tahu, nanti kita tanyakan lagi ke pihak perusahaan," ujarnya.