Pengakuan Rektor Unipar Usai Kasus Pelecehan Dosen Heboh: Saya Mau Cium, Dia Mengelak

RS, Rektor Universitas PGRI Agopuro (Unipar) Jember jadi perbincangan publik setelah kasus pelecehan seksual yang dilakukannya heboh.

Editor: Teguh Suprayitno
Kompas.com
ilustrasi pelecehan sesksual. 

TRIBUNJAMBI.COM - RS, Rektor Universitas PGRI Agopuro (Unipar) Jember jadi perbincangan publik setelah kasus pelecehan seksual yang dilakukannya heboh.

RS pun angkat bicara setelah dilaporkan dosen Unipar yang mengaku jadi korban pelecehan seksual.

Mantan Rektor Unipar itu tidak menampik jika dia telah melakukan pelecehan pada salah satu dosen perempuan di hotel.

Dia mengaku khilaf dengan apa yang telah dilakukan.

Kasus ini berawal saat acara diklat dosen pengampu mata kuliah.

Kasus ini mencuat setelah suami korban berinisial MH tidak terima dengan perbuatan pelaku dan melaporkan kasus tersebut kepada pihak kampus.

Berawal saat diklat

MH mengatakan, kasus tersebut terjadi saat istrinya sedang mengikuti diklat dosen pengampu mata kuliah bagi perguruan tinggi PGRI se Jawa Timur di Hotel Plaza Tanjung Tretes Pasuruan pada 4-5 Juni 2021.

Dalam laporan yang dikirim kepada pihak yayasan Unipar itu, diterangkan MH, dugaan pelecehan terhadap istrinya itu sudah mulai terjadi saat berada di dalam mobil ketika berangkat.

Baca juga: Toni Manalu Diculik Lalu Dianiaya 6 Anggota TNI AL hingga Tewas, Gara-gara Urusan Mobil Calon Mertua

Baca juga: Heboh Ketua DPRD Tolikara Disebut Ikut Danai KKB Papua, Sonny Wanimbo: Kenal Saja Saya Tidak!

Baca juga: Busyro Muqoddas Terang-terangan Bicara Pelumpuhan KPK: Success Story yang Real dari Presiden Jokowi

“Berdasarkan apa yang dialami istri saya bahwa indikator rektor mulai melakukan pelecehan seksual ini sejak berada di dalam mobil menuju lokasi,” kata MH dalam laporan yang dikirim ke pihak yayasan Unipar yang diterima Kompas.com Jumat (18/6/2021).

Setelah tiba di hotel, perbuatan yang dilakukan sang rektor justru dianggap semakin berani hingga membuat istrinya merasakan trauma.

“Di lokasi pun (hotel), istri saya tidak pernah membayangkan bahwa rektor melakukan pelecehan seksual,”papar dia.

Minta pelaku diproses

Terkait dengan kasus pelecehan terhadap istrinya itu, MH mendesak pihak yayasan Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (PPLP PT) PGRI Jember untuk memberikan sanksi tegas kepada pelaku.

Sebab, tindakan yang dilakukan rektor tersebut dianggap sudah kelewatan dan tidak bisa dibiarkan.

Tidak hanya itu, untuk menghindari kasus serupa terulang, pihaknya juga meminta kepada pihak yayasan untuk melindungi para dosen perempuan karena dianggap rentan dengan pelecehan.

Ilustrasi. Korban pelecehan seksual
Ilustrasi. Korban pelecehan seksual (TRIBUNJAMBI.COM/RIAN KURNIA)

Terkait dengan laporan itu, Kepala Biro III Bidang Humas, Perencanaan dan Kerjasama Unipar Jember Achmad Zaki mengaku pihak kampus sudah melakukan sejumlah langkah sebagai bentuk penyikapan.

Bahkan, yang bersangkutan sudah mengundurkan diri dari jabatannya.

“Berdasarkan putusan tanggal 17 Juni, mantan pejabat tinggi (rektor) itu sudah mengundurkan diri,” kata dia saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon.

“Surat pengunduran dilakukan kemarin,”tambahnya.

Pelaku mengakui perbuatannya

Terpisah, RS yang merupakan rektor dan terduga pelaku pelecehan seksual itu saat dikonfirmasi mengakui perbuatannya.

Diceritakan, saat berada di hotel tempatnya menginap, ia awalnya hendak mengajak korban untuk makan.

Saat mengetuk pintu kamar korban dan dibuka, ia secara spontan ingin mencium korban.

“Begitu dia (korban) membuka, kok saya tidak ada rencana, spontanitas ingin mencium dia, tapi dia mengelak, terus saya minta maaf,” papar dia.

Saat korban mengelak itu dirinya juga tidak memaksa untuk melakukan perbuatan lainnya.

“Intinya pada saat mau saya cium, dia mengelak,” ungkap dia.

Atas kejadian itu, dirinya mengaku minta maaf kepada korban dan keluarganya.

Sebagai pertanggungjawabannya, selain meminta maaf, ia juga sudah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai rektor.

“Terus terang saya mengakui khilaf, dan sudah minta maaf pada yang bersangkutan,” tambah dia.

Ingin mencium dan meminta maaf

Kemudian, ketika berada di hotel untuk mengikuti kegiatan diklat, kamar korban bersebelahan dengan kamar Agus Susanto.

Saat itu, Agus mengajak RS untuk makan karena sudah waktunya.

Setelah itu, RS mendatangi dan mengetuk kamar korban.

“Begitu dia (korban) membuka, kok saya tidak ada rencana, spontanitas ingin mencium dia, tapi dia mengelak, terus saya minta maaf,” papar dia.

Selanjutnya RS keluar dari kamar hotel tersebut. RS mengaku tidak sampai memaksa korban untuk perbuatan lainnya.

“Intinya pada saat mau saya cium, dia mengelak,” ungkap dia.

Meminta maaf

Untuk itu, pihaknya meminta maaf atas kekhilafannya tersebut. Dia mengaku telah berupaya melakukan mediasi dengan korban.

RS juga sudah membuat pernyataan kesalahan dan kronologinya pada pengurus yayasan PPLP PT PGRI Jember.

Sebenarnya, RS mengaku sudah mendapat sanksi berupa Surat Peringatan (SP) 1. Namun, ada tekanan dari sejumlah karyawan dan dosen yang mendesak dirinya untuk mundur.

“Untuk meredakan suasana, ya sudah saya ikuti, bagi saya tidak ada masalah,” tambah dia.

Dia menilai kasus tersebut kemungkinan merupakan hukuman dari Tuhan untuk mengingatkan dirinya.

“Terus terang saya mengakui khilaf, dan sudah minta maaf pada yang bersangkutan,” tambah dia.

Sebelumnya diberitakan RS, Rektor Universitas Diponegoro (Unipar) Jember mengundurkan diri dari jabatannya sejak Kamis (17/6/2021).

Hal itu dilakukan usai dirinya dilaporkan melakukan pelecehan seksual pada salah satu dosen di kampus tersebut.

Laporan tersebut dilayangkan oleh MH, suami dari dosen yang diduga menjadi korban pelecehan seksual. Laporan tersebut dilakukan pada 16 Juni 2021.

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Fakta-fakta Rektor Unipar Lecehkan Dosen, Akui Perbuatan dan Mengundurkan Diri: Saya Mengakui Khilaf.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved