Miron Tabuni Teroris KKB Papua Ditangkap TNI Polri,Dikenal Berbahaya dan Sering Terlibat Aksi Brutal

Seorang teroris KKB Papua inisial Miron Tabuni alias MT ditangkap Tim Satgas Nemangkawi. Ternyata sering terlibat aksi brutal di berbagai wilayah.

Editor: Rohmayana
ist
Polisi rilis penangkapan anggota KKB. Rekam jejak MT teroris KKB Papua yang ditangkap TNI Polri, sering terlibat aksi brutal di berbagai wilayah 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang teroris KKB Papua inisial Miron Tabuni alias MT ditangkap Tim Satgas Nemangkawi.

MT anggota KKB Papua memang sudah lama menjadi Target Operasi (TO).

Rekam jejak MT teroris KKB Papua yang ditangkap TNI Polri, sering terlibat aksi brutal di berbagai wilayah

MT selama ini dia disebut sebagai anak buah kesayangan dari Lekagak Telenggen.

Sebagai anak buah kepercayaan dan menjadi kesayangan, MT disebut-sebut sosok yang selalu mengancam teror di dua wilayah yang ada di papua.

Diketahui, MT sudah lima tahun menjadi TO Polisi dan menjadi peneror di dua wilayah di Papua.

Seperti yang disampaikan oleh Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata dalam keterangan persnya di Timika, Jumat (11/6/2021).

"Kami sudah mendeteksi adanya keberadaan MT di Timika melalui informasi intelijen," kata Era didampingi Wakapolres Kompol Sarraju.

Baca juga: Materi CPNS 2021 TIU Bahasa Indonesia - Mengenal Jenis Surat dan Bagian Surat Lengkap Link Tryout

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Satu Anggota KKB Pimpinan Lekagak Telenggen Ditangkap, Pernah Terlibat Penembakan Polsek Tembagapura'

MT ditangkap di Jalan Ahmad Yani, Kota Timika, Mimika, Papua, Kamis (10/6/2021) malam.

"Melihat pergerakan MT, tim langsung mengadangnya dan menangkapnya.

Baca juga: Dewi Perssik Beri Tamparan Telak, Bisnis Licik Bunga Denise Cadel Terbongkar: Astagfirulloh

Yang bersangkutan tidak melakukan perlawanan, sehingga kita langsung bawa ke Polres Mimika," ujar Era.

Dikatakan Era, polisi sudah lama memantau pergerakan MT,

baik sejak di Tembagapura, Ilaga maupun Lani Jaya.

Komandan Pasukan Pintu Angin Kelompok <a href='https://jambi.tribunnews.com/tag/lekagak-telenggen' title='Lekagak Telenggen'>Lekagak Telenggen</a>, Lesmin Waker ditembak mati aparat, Kamis (13/5/2021).Komandan Pasukan Pintu Angin Kelompok Lekagak Telenggen, Lesmin Waker ditembak mati aparat, Kamis (13/5/2021). (ist)

Menurut Era, MT merupakan anggota KKB Papua pimpinan Almarhum Ayub Waker yang kemudian dilanjutkan oleh Guspi Waker.

Sejak 2017, MT bersama dengan kelompok dari Ugimba melakukan serangkaian aksi teror.

"MT bergabung dengan KKB Papua karena diajak oleh Nau Waker, pelaku gangguan keamanan di Beoga dan Ilaga," tutur Era.

Baca juga: Lowongan Kerja Terbaru di Adira Finance untuk Lulusan D3 dan S1, Cek Syarat Pendaftarannya

Dalam catatan Kepolisian, MT terlibat insiden pembakaran kios di belakang Asrama Polsek Tembagapura pada 7 November 2017,

Serta perusakan Jalan Tembagapura dan Banti.

Selain itu, MT juga terlibat dalam penembakan Mapolsek Tembagapura.

MT juga terlibat dalam aksi penembakan di Mile 63 area PT Freeport Indonesia bersama dengan Guspi, Tandi, Nau dan Edinus Bogau.

"MT juga terlibat pembakaran alat berat di Utikini tahun 2017," kata Era.

Selasa, 14 November 2017, MT melakukan penembakan mobil di Mile 69 area Freeport yang akibatkan mobil lecet.

Kata Era, MT saat itu memegang senjata stayr yang dirampas dari anggota Gegana Brimob Palembang, pada 2015 lalu.

"Yang dirampas dua pucuk, dipakai oleh Guspi juga," terang Era.

Baca juga: Suami Paksa Istrinya Berhubungan dengan Pria Lain untuk Buat Video Syur, Ngamuk saat Hasilnya Gelap

Pada 8 Maret 2020, MT melakukan penembakan sejumlah kendaraan di Tembagapura,

yang akibatkan Bripka Jamil alami luka gores.

Menurut Era, pada saat itu, MT bergabung dengan kelompok Lekagak Telenggen.

Termasuk juga kelompok Leri Mayu yang sekarang sebagian besar berada di Ilaga.

"Pada 11 April 2020, MT kembali terlibat dalam penembakan konvey trailer di Mile 58-61," ujar Era.

Era menuturkan, pihaknya tidak mendapatkan senjata yang dimiliki MT karena sebagian besar sudah dibawa KKB Papua ke Ilaga.

Namun demikian, pihaknya tetap melakukan penyelidikan DPO yang terdeteksi masuk di wilayah Kabupaten Mimika.

"Sehingga, siapa yang berbuat salah tetap akan kita proses hukum.

Baca juga: Nasib Anji Makin Menderita Sang Istri Masih Ogah Jenguk, Keluarga Wina Natalia: Belum Ada Rencana

Namun tidak menutup kemungkinan juga kita melakukan upaya penggalangan secara persuasif,

soft approach agar siapapun yang terlibat bisa menyerahkan diri," ujar Era.

Bagi anggota KKB Papua yang mau menyerahkan diri, kata Era, pihaknya akan memberikan keringanan hukum.

"Sehingga kita dapat memberikan keringanan dalam proses hukum selanjutnya," pungkas Era.(*)

SUMBER:  TribunManado.co.id

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved