Kasus Positif Covid-19 di Tiga Wilayah Ini Didominasi Varian Baru dari India, Ternyata Ini Sebabnya

Varian Delta atau B.1.617.2 terdeteksi mendominasi tambahan kasus di Bangkalan, Kudus dan DKI Jakarta.

Editor: Teguh Suprayitno
AP PHOTO/Rajesh Kumar Singh
Anggota keluarga meletakkan bunga di atas jenazah Rajendra Prasad Mishra (62) yang meninggal karena Covid-19 sebelum dikremasi di Sungai Gangga, Prayagraj, India, 8 Mei 2021. 

Kasus Positif Covid-19 di Tiga Wilayah Ini Didominasi Varian Baru dari India, Menkes Budi Gunadi Jelaskan Sebabnya

TRIBUNJAMBI.COM - Virus corona vairan Delta dari India mendominasi kasus Covid-19 di tiga wilayah di Indonesia.

Varian Delta atau B.1.617.2 terdeteksi mendominasi tambahan kasus di Bangkalan, Pulau Madura; Kudus, Jawa Tengah; dan DKI Jakarta.

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers seusai Rapat Terbatas (Ratas) Penanganan Pandemi Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (14/6/2021).

"Beberapa daerah seperti Kudus, kemudian DKI Jakarta, dan juga di Bangkalan memang sudah terkonfirmasi varian Delta-nya atau B.1.617.2 atau juga varian dari India, mendominasi," ujar Menkes Budi Sadikin dalam video yang diunggah Sekretariat Kabinet RI, Senin (14/6/2021).

Diketahui Varian Delta lebih cepat menular, tetapi tidak lebih mematikan dari varian Covid-19 sebelumnya.

Namun demikian, implementasi protokol kesehatan (prokres) di lapangan dan akselerasi program vaksinasi, tetap harus dipercepat.

"Karena ini penularannya lebih cepat walaupun tidak lebih mematikan, ini perlu benar-benar kedua hal tadi (penerapan prokres dan vaksinasi) dipercepat atau dipraktikan, implementasi di lapangan dan juga akselerasi," jelas Menkes Budi Sadikin.

Baca juga: Tanggapan JPU Usai Disebut Rizieq Shihab Otaknya Kasut: Ternyata Imam Besar Hanya Isapan Jempol

Baca juga: Yunarto Wijaya Sebut Ganjar Pranowo Akan Dianggap Berkhianat dari PDIP, Survei SMRC Diluar Dugaan 

Baca juga: TNI AU Mendadak Kerahkan 25 Pesawat dan Paskhas untuk Tempur ke Bangka Belitung, Ada Apa?

Selanjutnya, Menkes Budi Sadikin mengatakan, dalam Ratas, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, menekankan tentang dua hal tersebut.

"Presiden tadi penekananya dua, yang pertama adalah implementasi di lapangan untuk penerapan protokol kesehatan, dan juga tadi dilengkapi dengan Wapres mengenai testing, tracing, dan isolasi," kata Menkes Budi Sadikin.

"Presiden kemudian menekankan perlunya ada akselerasi program vaksinasi," sambungnya.

Mengenai implementasi prokes di lapangan, Jokowi meminta hal ini untuk dijalankan dengan dispilin, sesuai dengan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang sudah ada.

Melanjutkan keterangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkes Budi Sadikin meminta wilayah yang masuk zona orange dan zona kuning untuk lebih disiplin.

Nakes mengenakan APD berdiri di sekitar pasien yang menunggu untuk dipindahkan ke unit perawatan intensif (ICU), di pusat pemulihan pasien COVID-19, di Mumbai (22/4/2021).
Nakes mengenakan APD berdiri di sekitar pasien yang menunggu untuk dipindahkan ke unit perawatan intensif (ICU), di pusat pemulihan pasien COVID-19, di Mumbai (22/4/2021). (PARANJPE / AFP)

TNI diminta turut memastikan implementasi di lapangan dari PPKM Mikro benar-benar sesuai yang dirumuskan.

Hal ini untuk menghindari klaster keluarga yang terjadi karena aktivitas mudik, aktivitas pariwisata, dan aktivitas ziarah makam.

"Banyak klaster keluarga terjadi khususnya disebabkan oleh aktivitas mudik, aktivitas pariwisata seperti yang kemarin terjadi di Pangandaran, kemudian juga aktivitas (ziarah) makam," kata Menkes Budi Sadikin.

Sehingga ketiga aktivitas yang memungkinkan perlu membuka masker lebih sering tersebut, untuk benar-benar diperhatikan.

"Kegiatan-kegiatan seperti libur panjang, kegiatan-kegiatan pariwisata yang berkerumun, dan kegiatan-kegiatan makan bersama, itu yang Presiden tekankan," jelasnya.

Sementara itu, mengenai akselerasi vaksinasi, Presiden Jokowi menargetkan 700.000 dosis vaksin untuk disuntikkan per harinya, pada Juni 2021.

Kemudian vaksinasi satu juta dosis per hari pada Juli 2021, kata Menkes Budi Sadikin.

Jokowi telah meginstruksikan TNI-Polri untuk mendampingi pemerintah daerah untuk program vaksinasi daerah.

"Presiden telah menugaskan TNI dan Polri untuk mendampingi bersama-sama dengan vaksinasi program melalui pemerintah daerah."

"Untuk bisa melakukan vaksinasi sampai 400.000 per hari, sehingga 600.000 per hari akan melalui jalur pemerintah daerah, sedangkan 400.000 per hari akan dilakukan melalui jalur central TNI-Polri," jelas mantan Wakil Menteri BUMN itu.

Presiden selanjutnya meminta Kementerian Kesehatan untuk memastikan koordinasi program vaksinasi dan suplai vaksin berjalan baik.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menkes Budi Sadikin Sebut Varian Delta Mendominasi Tambahan Kasus Covid-19 di Tiga Wilayah Ini.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved