Berita Internasional

Taiwan Bisa Bernapas Lega Usai Didukung 7 Negara Besar G7 Agar Terbebas dari Belenggu China

Taiwan juga berhasil mendapatkan dukungan yang sebelumnya tak pernah terjadi dari G7, kelompok negara-negara demokrasi besar.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
USNI News
Militer Taiwan 

TRIBUNJAMBI.COM, TAIPEI - Taiwan sambut baik kesepakatan yang ditentukan dalam KTT G7 di Cornwall, Inggris, bulan ini.

Pasalnya sejumlah kesepakatan seperti pemberian dukungan terhadap Taiwan dalam melindungi kedaulatannya turut disepakati antara negara dalam forum tersebut.

Taiwan juga berhasil mendapatkan dukungan yang sebelumnya tak pernah terjadi dari G7, kelompok negara-negara demokrasi besar.

Melansir dari Reuters, para pemimpin G7 pada Minggu (14/6) menegur China terkait pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang.

G7 juga menyerukan Hong Kong untuk menjaga otonomi tingkat tinggi, serta menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Juru bicara Kantor Kepresidenan Taiwan Xavier Chang mengatakan, ini merupakan pertama kalinya komunike para pemimpin G7 menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

ILUSTRASI. Para pemimpin negara anggota G7 menghadiri sesi kerja selama KTT G7 di Carbis Bay, Cornwall, Inggris, 12 Juni 2021. (Reuters/Via Kontan)

Hal ini juga jadi pertama kalinya Taiwan menjadi pembahasan utama dalam pertemuan itu.

Chang turut menambahkan, Taiwan dan negara-negara anggota G7 telah berbagi nilai-nilai dasar seperti demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia.

"Taiwan pasti akan mematuhi perannya sebagai anggota kawasan yang bertanggungjawab, dan juga akan dengan tegas mempertahankan sistem demokrasi dan menjaga nilai-nilai universal bersama," ujar dia, seperti dikutip Reuters.

Menurut Chang, Taiwan pun akan terus memperdalam mengenai kemitraannya dengan negara-negara G7 dan negara-negara lain yang memiliki pandangan yang sama, serta berusaha untuk mendapatkan dukungan yang lebih besar dari komunitas internasional.

"Taiwan juga akan dengan tegas menyumbangkan kekuatan terbesar untuk kebaikan bagi keamanan, perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik," sambungnya.

Baca juga: Paman Rudapaksa Keponakannya Sampai Hamil saat Istri Pelaku Kerja Jadi TKW di Taiwan

Baca juga: Kapal Perang China Bisa Mudah Ditenggelamkan Taiwan dengan Senjata Rahasia Ini yang Bernama Guojun

Baca juga: Taiwan Dalam Ancaman China, Tiongkok Sebar Poster Bergambar Serangan Mengerikan Beijing

Seperti yang diketahui, Taiwan mulai menjadi perhatian AS serta NATO sejak China semakin aktif hadir di sekitar Taiwan melalui latihan militer reguler.

Kehadiran China ini dinilai sebagai bentuk tekanan terhadap Taiwan yang mereka anggap sebagai bagian dari provinsi negaranya.

sekarang, sebagian besar anggota G7 tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan.

Meskipun demikian, kelompok itu juga bersama dengan sekutu Barat lainnya telah sepakat memperkuat dukungan mereka untuk pulau itu.

(Kontan)

Berita lainnya seputar Taiwan

Berita lainnya seputar China

Baca juga: SERU, Berlangsung Live Streaming EURO 2020 Malam Ini Skotlandia vs Ceko Kick Off 20.00 WIB

Baca juga: Gempa Bumi di Jambi Berpusat di Merangin Pada Kedalaman 2 Kilometer

Baca juga: 10 Keutamaan Sahabat Nabi Utsman bin Affan yang Disampaikan Saat Ia akan Dibunuh

SUMBER: KONTAN

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved