CERITA Gadis Jadi Korban Penipuan saat Interview Kerja,Ditipu Uang 1,8 Juta hingga Ditawari Menginap

Viral di media sosial kisah seorang gadis yang menceritakan pengalamannya ditipu Rp 1,8 Juta ketika di terima bekerja di sebuah perusahaan.

Editor: Rohmayana
Freepik.com
Viral di media sosial kisah seorang gadis yang menceritakan pengalamannya ditipu Rp 1,8 Juta ketika di terima bekerja di sebuah perusahaan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Viral di media sosial kisah seorang gadis yang menceritakan pengalamannya ketika di terima bekerja di sebuah perusahaan.

Video tersebut diunggah oleh pengguna akun TikTok @selvinarhmtika pada 3 April 2021 lalu.

Saat dikonfirmasi Tribunnews.com group tribunjambi.com, pengunggah bernama Selvina mengatakan kejadian terjadi pada 4 Maret 2021 lalu.

Tepatnya di sebuah kawasan perkantoran di Cempaka Putih Barat, Kecamatan Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

"Kejadiannya tepat tanggal 4 Maret 2021," kata Selvina kepada Tribunnews.com, Kamis (10/6/2021).

Selvina pun menceritakan kronologi kejadian penipuan yang telah dialaminya.

Selvina mengatakan, awalnya ia mencari lowongan kerja di media sosial Instagram.

Baca juga: Megawati Heran Bilang Prabowo Sahabatnya Malah Jadi Viral: Saya Suka Pusing Lho!

Lalu ia menemukan lowongan kerja ekspedisi express.

Merasa tertarik, Selvina pun memutuskan untuk melakukan registrasi online melalui WhatsApp.

Kemudian, Selvina mendapatkan panggilan interview kerja dari perusahaan tersebut.

Pihak perusahaan mengatakan bahwa Selvina mendapatkan penempatan di ekspedisi kargo Bandara Soekarno Hatta.

"Ketika saya mencari loker di sosmed, lebih tepatnya di Instagram," ujarnya.

"Lalu saya menemukan lowongan kerja ekspedisi exspres. Kemudian singkat cerita saya berminat dan memutuskan registasi online via WhatsApp."

"Kemudian saya dapat panggilan interview, lalu singkat cerita saya di terima dan beliau mengatakan saya penempatan di ekspedisi kargo Bandara Soekarno-Hatta," terang Selvina.

Baca juga: Pernah Jadi Pegawai Bank, Ini Kisah Soeharto Jadi Jenderal TNI hingga Presiden Indonesia Kedua

Namun anehnya, Selvina malah dimintai uang untuk pembuatan rekening di salah satu Bank BUMN sebesar Rp 500 ribu.

Tak cukup disitu, selang beberapa menit, Selvina kembali dimintai uang untuk biaya pelatihan sebesar Rp 1,35 juta.

Uang tersebut disebutkan untuk biaya pembuatan ID member, jasa seminar, serta jasa fasilitator.

"Setelah itu tiba-tiba beliau meminta uang Rp 500 ribu untuk pembutan rekening bank. Kemudian selang beberapa menit, beliau mengatakan bahwa saya harus ikut pelatihan terlebih dahulu."

"Dan ada biaya sebesar Rp 1,35 juta. Dengan rincian Id member, jasa seminar, jasa fasilitator," ungkapnya.

Baca juga: Honor Atlet di Masa Sulit, Ketua Koni: Tunjukan Bahwa Kita Mampu Menorehkan Prestasi

Viral di Media Sosial

Hingga kini, Sabtu (12/6/2021) telah ditonton sebanyak 736,2 ribu kali dan disukai oleh 13,7 ribu pengguna TikTok.

Dalam video pengunggah juga menuliskan sebuah caption.

"Jadi awalnya aku dapet panggilan buat interview."

"Aku udah usaha semaksimal mungkin dan niat banget untuk bergabung di perusahaan itu."

"Sebenarnya orang tua udah mimpi enggak enak dan perasaan beliau memang lagin was-was."

"Setelah kejadian itu baru aku pastiin buat cari info di Google."

"Sampai pihak HRD bilang kangen sangat tidak masuk akal."

"Untung saya masih bisa pulang dengan selamat," tulisnya.

Baca juga: Bahaya Kurang Minum Bisa Menyebabkan Sakit Pinggang hingga Mengalami Batu Ginjal

Mulai Merasa Aneh Saat KTP Ditahan

Selvina mengaku mulai merasakan keanehan saat KTP-nya ditahan oleh pihak perusahaan.

Semua pintu yang ada di perusahaan tersebut ditutup rapat selama ada aktivitas di dalam kantor.

Yang berada di luar kantor hanyalah dua orang satpam.

"Kemudian disitu saya mulai merasa enggak aman dan yang lebih anehnya KTP saya di tahan beliau ditaruh di laci. "

"Pintu semua di tutup aktivitas semua di dalam kantor dan tidak ada aktivis di luar kecuali dua satpam," ujar gadis asal Banyuwangi, Jawa Timur ini.

Baca juga: Honor Atlet di Masa Sulit, Ketua Koni: Tunjukan Bahwa Kita Mampu Menorehkan Prestasi

Setelah itu, Selvina mencoba untuk meminta rekening bank yang telah ia bayar sebelumnya.

Namun pihak perusahaan mengatakan jika rekeningnya baru bisa diambil besok setelah Selvina menyetujui untuk mengikuti pelatihan.

Jika Selvina menyetujui pelatihan, maka otomatis ia harus membayar biaya pelatihan sebesar Rp 1,35 juta.

Diantar ke ATM Center karena Takut Kabur dari Perusahaan

Ketika jam menunjukkan pukul 16.00 WIB, Selvina memutuskan untuk salat Ashar, tapi saat bertanya di mana tempat salat, pihak perusahaan mengatakan tidak ada.

Setelah itu Selvina mulai panik dan ingin kabur dengan alasan uangnya ada di ATM.

Kembali muncul keganjalan lainnya, Selvina diantar hingga ke ATM center, seakan-akan takut jika ia kabur.

"Lalu kemudian saya melihat jam disitu menunjukan jam empat sore, dan saya mau memutuskan sholat asar.

Anehnya saat saya menanyakan tempat buat salat, di dalam maupun mushola di luar, beliau mengatakan tidak ada."

"Disitu saya mulai panik dan saya mau kabur dengan alasan uang saya di ATM. Disitu mulai banyak muncul keganjalan, tiba-tiba saya diantar sampai di depan ATM center seakan mereka takut saya kabur," tuturnya.

Baca juga: Citra Darminto Sebut Terapkan PPN Jasa Pendidikan Cederai Institusi Pendidikan

Akhirnya Selvina memutuskan untuk menyerahkan uang miliknya kepada pihak perusahaan dan mendesak untuk pulang.

Salah satu atasan perusahaan pun mengingatkan Selvina agar jangan lupa besok untuk mengikuti pelatihan kerja.

Bahkan atasan tersebut sampai memberikan tawaran untuk bermalam di rumahnya.

Selvina pun dengan tegas menolak dan tetap memaksa untuk pulang.

Beruntung, setelah itu Selvina bisa pulang dengan selamat.

"Kemudian saya memberi keputusan untuk menyerahkan sejumlah uang saya dan saya mendesak untuk pulang."

"Hingga salah satu dari atasan mereka mengingatkan kepada saya untuk besok mengikuti pengarahan kerja, dan menberi tawaran untuk bermalam di tempat beliau."

"Saya menolak dan tetap kekeh ingin pulang."

"Waktu itu saya naik angkutan umum (KRL) dan saya takut ketinggalan pemberangkatan. Singkat cerita Alhamdulillah saya bisa pulang dengan selamat dan saya mengiklaskan semua itu," pungkasnya. (*)

SUMBER : Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved