Sahabat Rasulullah

Khulafaur Rasyidin Termasuk 65 Sahabat Nabi yang Ditugaskan Menulis Wahyu oleh Rasulullah

Saat Wahyu turun, Rasulullah secara rutin memanggil sahabat yang ditugaskan menulis wahyu atau mencatat ayat yang diturunkan.

Penulis: Deddy Rachmawan | Editor: Deddy Rachmawan
Tribun Pekanbaru/Istimewa/Tribunnews.com
ILUSTRASI 

Kemudian Amr bin Ash, Muhammad bin Maslama, Muadz bin Jabal, Muawiyah, Man bin Adi, Muaqib bin Mughira.

Lalu Munzir, Muhajir dan Yazid bin Abi Sufyan.

Setelah Rasulullah wafat, dimulai pengumpulan wahyu tersebut.

Pengumpulan itu tak lepas dari peran Zaid bin Tsabit, sosok sahabat Nabi yang memiliki banyak keistimewaan.

Ia mampu mengafal Al-Qur’an dan menulis wahyu untuk Rasulullah serta unggul dalam ilmu dan hikmah.

Baca juga: Kisah Sahabat Nabi, Zaid bin Tsabit Penghafal dan Penghimpun Alquran yang Meminta Ikut Berjihad

Baca juga: Minta Salat Sebelum Disalib, Khubaib bin Adi Sahabat Nabi yang Burung pun Enggan Merusak Jasadnya

Baca juga: Karomah Sahabat Nabi Khubaib bin Adi Saat Ditawan Kaum Quraisy

Zaid adalah orang yang diperintahkan Nabi Muhammad saw untuk mempelajari bahasa asing dan ia mampu mempelajarinya dalam waktu singkat.

Mengutip buku Rijal haula Rasul saw karya Khalid Muhammad Khalid yang diterjemahkan menjadi Biografi 60 Sahabat Rasulullah saw, Zaid bin Tsabit ditakdirkan sebagai penghimpun Al-Qur’an,

Ia memulai tugasnya sejak wahyu mulai turun pertama kali.

Selama kurang lebih 21 tahunAl-Qur’an diturunkan, ada sahabat Nabi yang menghafal ada pula yang mencatatnya.

Setelah perang Yamamah sejumlah penghafal Al-Qur’an gugur sebagai syuhada, saat itulah sahabat Umar bin Khatab menemui khalifah Abu Bakar ra agar kaum muslimin segera menghimpun Al-Qur’an.

Akhirnya Abu Bakar memerintahan Zaid bin Tsabit untuk mulai menghimpunnya.

Pada masa khalifah Utsman bin Affan ra, Zaid bin Tsabit juga ditunjuk untuk menyeragamkan mushaf Al-Qur’an.

Zaid lalu mengumpulkan para murid dan sahabatnya dan memerinthkan mengambil mushaf yang ada di kediaman Hafsah binti Umar.

Mereka yang membantu Zaid bin Tsabit adalah para penulis wahyu dan penghafal Al-Qur’an, setiap kali mereka berbeda pendapat, mereka menjadikan pendapat Zaid sebagai hujah dan pemutus.

Benarlah firman Allah swt, yang artinya Sesungguhnya, Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memliharanya. (Al Hijr:9).

Menurut Khalid Muhammad Khalid, peristiwa penghimpunan Al-Qur’an dalam satu mushaf itu tidak pernah dikisahkan, kecuali bersamaan dengan nama sahabat besar ini.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved