Berita Internasional
Filipina Bak Cari Keributan Sama Beijing Usai Panglima Bersenjatanya Datangi Laut China Selatan
Ya, Panglima Angkatan Bersenjata Filipina secara mendadak mengunjungi pulau yang diduduki negaranya di Laut China Selatan minggu ini.
TRIBUNJAMBI.COM, MANILA - China bisa jadi berang usai Filipina menyentuh wilayah yang diklaim negara Komunis itu sebagai daerahnya.
Ya, Panglima Angkatan Bersenjata Filipina secara mendadak mengunjungi pulau yang diduduki negaranya di Laut China Selatan minggu ini.
Itu menjadi sebuah langkah yang bisa memicu ketegangan yang sudah meningkat antara Manila dan Beijing.
Selama kunjungan pada Senin (7 Juni), Panglima Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) Cirilito Sobejana turut memuji para prajurit atas peran yang mereka mainkan dalam melindungi penduduk pulau dan "menjaga wilayah negara" di jalur perairan yang strategis.

Kunjungan dari Panglima AFP itu setelah protes diplomatik baru-baru ini yang Filipina layangkan atas apa yang mereka katakan sebagai kehadiran ilegal ratusan kapal "milisi maritim China" di dalam zona ekonomi eksklusif dan di dekat pulau-pulau yang didudukinya.
Para diplomat China juga mengatakan, bahwa kapal-kapal itu hanya berlindung dari laut yang ganas dan tidak ada milisi.
Perjalanan Sobejana ke Thitu, yang dikenal oleh orang Filipina sebagai Pag-asa, terjadi pada Senin, tetapi informasi itu baru AFP umumkan pada Rabu (9 Juni).
Thitu merupakan yang terbesar dari sembilan terumbu karang, beting, dan pulau yang Filipina duduki di Kepulauan Spratly, dan merupakan rumah bagi sejumlah kecil personel militer dan warga sipil.
"(Pasukan) semangatnya sangat tinggi, tingkat moral mereka tinggi terutama setelah kunjungan kami," ujar Sobejana kepada wartawan, Selasa malam, seperti dikutip Reuters.
Baca juga: China Dibuat AS Dongkol, Penerbang Mata-mata Negeri Paman Sam 75 Kali Beraksi di Laut China Selatan
Baca juga: Filipina Tuding Tiongkok Lakukan Aktivitas Ilegal di Wilayahnya yang Ada di Laut China Selatan
Baca juga: Pesawat Tempur China Latihan Tembak di Laut China Selatan, Analis Sebut Peningkatan Kesiapan Tempur
Dia juga ingin coba memeriksa pulau itu untuk mengawasi rencana untuk menjadikan wilayah itu pusat logistik guna membuat lebih mudah bagi aset Angkatan Laut Filipina yang melakukan patroli untuk mengisi bahan bakar.
Kedutaan Besar China di Manila pun tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Filipina, Brunei, China, Malaysia, Taiwan, dan Vietnam memiliki klaim kedaulatan yang bersaing di Laut China Selatan, yang menjadi jalur distribusi barang senilai lebih dari US$ 3 triliun per tahun.
Para menteri luar negeri negara Asia Tenggara dan China juga sepakat dalam pertemuan pada Senin untuk menahan diri di Laut China Selatan dan menghindari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan.
Baca juga: Spoiler One Piece 1016 Tama - Nami Menang dariUlti, Yamato Berlayar dengan Luffy Setelah Usir Kaido
Baca juga: Berkat Didatangi Kakak dalam Mimpi dan Minta Tolong, Jazad Korban Ditemukan
Baca juga: Penjelasan Tentang Merasa Pusing Saat Tiba-tiba Berdiri, Ada Gangguan di Tubuh
Berita lainnya seputar Filipina
SUMBER: KONTAN