Rekam Jejak Soeharto, Jadi Presiden RI Kedua Sejak 1967-1998, Alasan Jadi Bapak Pembangunan Nasional

Jenderal Besar H.M. Soeharto menjabat sebagai Presiden Indonesia sejak 1967 sampai 1998, atau selama kurang lebih 31 tahun Ia menggantikan Presiden R

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @soeharto_instagram_fanpage
Pak Harto 

Di kemiliteran, Pak Harto memulai kariernya dari pangkat sersan tentara KNIL.

Kemudian, komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel.

Pada tahun 1949, Soeharto berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda.

Soeharto juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman.

Selain itu, pernah menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat).

Hingga pada tanggal 1 Oktober 1965, Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat saat meletusnya G-30-S/PKI.

Selain dikukuhkan sebagai Panglima Angkatan Darat(Pangad), Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno.

Kemudian, bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno.

Ia bertugas mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.

Situasi politik yang memburuk setelah meletusnya G-30-S/PKI, maka pada saat Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, Soeharto ditunjuk sebagai Pejabat Presiden.

Ia dikukuhkan sebagai Presiden RI Kedua, Maret 1968.

Semasa kepemimpinannya, Soeharto dianugerahi penghormatan sebagai Bapak Pembangunan Nasional oleh MPR.

Penganugerahan Soeharto sebagai Bapak Pembangunan Nasional

Dikutip dari museumsoeharto.com, satu tahun setelah ditetapkan oleh MPRS sebagai Presiden Republik Indonesia, Soeharto mulai 1 April 1969 mencanangkan Progam Rencana Pembangunan Lima Tahun yang disingkat dengan REPELITA.

Selanjutnya, dalam rangka melaksanakan pembangunan Presiden Soeharto mengajukan konsep yang disebut TRILOGI Pembangunan yaitu, Stabilitas Nasional yang mantab, Pertumbuhan Ekonomi yang tinggi, dan Pemerataan Pembangunan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved