Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Allah Itu Adil dalam Setiap Keputusan-Nya

Bacaan ayat: Maleakhi 2:17 (TB) Kamu menyusahi TUHAN dengan perkataanmu. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menyusahi Dia?" Dengan

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi renungan harian 

Allah Itu Adil dalam Setiap Keputusan-Nya

Bacaan ayat: Maleakhi 2:17 (TB) Kamu menyusahi TUHAN dengan perkataanmu. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menyusahi Dia?" Dengan cara kamu menyangka: "Setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di mata TUHAN; kepada orang-orang yang demikianlah Ia berkenan — atau jika tidak, di manakah Allah yang menghukum?"

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pdt Feri Nugroho
Pdt Feri Nugroho (Instagram @ferinugroho77)

Hidup dalam era Perjanjian Baru yang menyatakan bahwa kehidupan orang percaya telah diselamatkan, ditebus dari keberadaannya yang berdosa; sadar atau tidak, telah menggeser fakta bahwa Allah itu adil dalam setiap tindakan-Nya.

Kasih Allah yang besar seakan telah menutupi tindakan Allah yang lain yaitu dalam rangka penebusan Ia telah mengambil rupa dalam daging, sebagai hamba yang menderita, taat hingga mengalami kematian di kayu salib.

Seakan orang percaya telah dininabobokkan dengan limpahan kasih, sehingga lupa bahwa Allah tetap menuntut keseriusan dalam menjalani kehidupan yang sudah memperoleh jaminan keselamatan, dengan hidup dalam ketaatan.

Kepada jemaat Galatia, Paulus memberikan peringatan demikian: "Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih."

Benar adanya bahwa orang percaya telah dimerdekakan dari penjajahan dosa. Orang percaya telah hidup dalam kemerdekaan oleh karena kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

Penyalahgunaan kemerdekaan sangat ditentang oleh Paulus.

Ia tidak mau jemaat Galatia salah paham, bahwa kemerdekaan tersebut justru membuat jemaat kembali hidup dalam dosa dan dikuasai dosa kembali.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Tuhan yang Memberi Kelegaan

Hidup yang sudah dimerdekakan selayaknya dipakai untuk mengasihi Allah dan sesama.

Hidup yang dimerdekakan memposisikan orang percaya tidak perlu lagi direpotkan dengan dakwaan si jahat yang merongrong pikiran dengan persoalan dosa dan akibatnya.

Tempat yang paling rawan adalah kelemahan manusiawi yang seakan logis dan dibenarkan bahwa manusia tidak mungkin bisa taat kepada Allah selama masih hidup di bumi.

Waspadalah, ini jerat yang menyesatkan pikiran sehingga memaklumi setiap perilaku jahat yang dilakukan dengan alasan bahwa daging itu lemah.

Melalui Perjanjian Lama, kita diingatkan kembali bahwa Allah itu adil.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved