Cak Imin Kembali Disorot, Bakal Duet dengan AHY di Pilpres 2024, Demokrat: Nasional dan Religius
Nama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kembali hangat diperbincangkan jelang Pilpres 2024.
Ia mengisyaratkan wacana duet ini, layaknya proses orang berpacaran.
"Yang jelas PKB, dibalas lirikannya dengan Mas Herzaky. Hati berdebar-debar."
"Habis itu, lanjut kepada pembicaraan-pembicaraan kan begitu. Kayak orang pacaran-pacaran itu lho, nanti terakhir surat-suratan."
"Empat kali empat,enam belas. Sempat tidak sempat, harus dibalas," kata Jazilul.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, wacana duet Cak Imin dengan AHY juga keluar dari Jazilul Fawaid.
Ia menerima masukan dari sejumlah pihak terkait kemungkinan mengusung Cak Imin dengan AHY diduetkan.
"Saya pikir ini opsi yang bagus juga, lebih fresh, duet sipil-militer, religius-nasionalis. Namun semua itu tergantung respons dari masyarakat,” kata Jazilul Fawaid kepada wartawan di Jakarta, Kamis (3/6/2021).

Gus Jazi, sapaan akrab Jazilul Fawaid, mengatakan saat ini masyarakat membutuhkan sosok yang lebih fresh dari berbagai nama tokoh capres yang sudah ada.
Sosok tersebut harus mampu memberikan harapan dan turun tangan mengatasi kesulitan masyarakat.
"Hemat saya, masyarakat perlu sesuatu yang fresh, yang berikan harapan dan mau turun tangan mengatasi keadaan yang serba sulit ini," ucapnya.
Ditanya mengenai wacana duet Cak Imin dengan Ketua DPR Puan Maharani yang sebelumnya sempat mencuat, Gus Jazil mengatakan bahwa hal tersebut baru sekadar wacana.
Sebab, hingga saat ini Cak Imin belum mengambil keputusan dan masih meminta para kiai sepuh untuk melakukan istiharah untuk maju dengan siapa.
"Pilpres masih jauh, itu semua baru usulan dan wacana, segala kemungkinan masih bisa terjadi, namun usulan Gus AMI-Puan juga rasional."
"Toh, Gus AMI juga belum ambil keputusan, masih pikir-pikir, meskipun desakan dari bawah makin kuat. Kita ikuti saja dinamikanya," ujarnya.
Wakil Ketua MPR ini menegaskan, kepemimpinan nasional ke depan harus bisa memberikan harapan baru di tengah krisis multidimensi akibat pandemi Covid-19.