Sahabat Rasulullah

Harumnya Makam Sahabat Nabi Khabbab bin Arat Membuat Sahabat Ali  Bertanya

Orang yang bersama sahabat Ali bin Abi Thalib menjawab "Ini adalah makam Khabbab.” Iman Ali memandangi makam itu dengan khusyuk dan berduka

Penulis: Deddy Rachmawan | Editor: Deddy Rachmawan
kemenag
Makam Baqi' di dekat Masjid Nabawi 

Orang yang bersama sahabat Ali bin Abi Thalib menjawab "Ini adalah makam Khabbab.” Iman Ali memandangi makam itu dengan khusyuk dan berduka

TRIBUNJAMBI.COM – Suatu ketika, sahabat Ali bin Abi Thalib ra pulang dan perang Shiffin.

Diriwayatkan, ia  kemudian melihat sebuah makam yang segar dan harum. la lantas bertanya, "Makam siapakah ini?"

Orang yang bersama sahabat Ali bin Abi Thalib menjawab "Ini adalah makam Khabbab.”

Iman Ali memandangi makam itu dengan khusyuk dan berduka lalu berkata,

“Semoga Allah merahmati Khabbab. la telah masuk Islam dengan sukarela, hijrah dengan patuh, dan hidup sebagai mujahid."

Nama sahabat Nabi, Khabbab bin Arat ra mungkin jarang terdengar dibanding nama sahabat Nabi lainnya.

Walaupun demikian, sosok Khabbab bin Arat mempunyai peran bagi Islam.

Dia adalah sahabat yang mahir membuat pedang. Kaum Quraisy kerap membuat pedang kepadanya.

Hingga suatu hari ia masuk Islam, Khabbab bin Arat mendapat siksaan sedemikian rupa. Siksaan datang antara lain dari tuannya, yakni Ummu Anmar.

Suatu ketika Khabbab bin Arat ra mendapat siksaan sedangkan Rasulullah tak bisa berbuat banyak, kecuali berdoa kepada Allah swt. 

“Ya Allah berikanlah pertolongan kepada Khabbab.” Begitu doa Rasulullah saw.

Allah mengabulkan doa Nabi Muhammad saw.

Beberapa hari kemudian Ummu Anmar mendapat balasan, termasuk orang-orang yang menyiksa Khabbab.

Mengutip buku Rijal Haula Rasul saw atau Biografi 60 Sahabat Rasulullah karya Khalid Muhammad Khalid, akhirnya Ummu Anmar mengidap penyakit batuk yang aneh dan ganjil hingga membuatnya menggonggong seperti anjing.

Baca juga: Saat Umar bin Khattab Ingin Mencabut Gigi Suhail bin Amr, Sahabat Nabi yang Juga Orator

Baca juga: Abu Ayyub Al Anshari yang Meminta Dimakamkan di Konstantinopel dan Kisah Unta Rasulullah

Baca juga: Drama di Perang Jamal, Saat Sahabat Nabi Thalhah bin Ubaidilah Dipanggil oleh Ali bin Abi Thalib

“Ketika itu ada yang mengatakan, "Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan kecuali dengan disetrika kepalanya menggunakan api. Demikianlah, Kepala yang kejam itu harus merasakan kejamnya besi yang dipanaskan.”

Tulis Khalid Muhammad Khalid.

Khabbab bin Arat termasuk yang awal masuk Islam.

Dia turut mendengar ketika Rasulullah berdoa agar Allah menguatkan Islam melalui Umar bin Khattab.

Khabbab bin Arat pula yang turut mengajarkan Al-Qur’an kepada sejumlah sahabat.

Bahkan sahabat Nabi Abdullah bin Masud yang ahli dalam Al-Qur’an memuji sosok Khabbab.

Khabbab bin Arat yang mengikuti peperangan bersama Rasulullah wafat pada  tahun 37 Hijriah dalam sakitnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved