Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Tentang Mencukupkan Diri

Bacaan ayat: Ibrani 13:5 (TB) Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku

Editor: Suci Rahayu PK
Freepik.com
Ilustrasi 

Tinggal dalam goa, pemukiman berkelompok di pinggir sungai, dan mengorganisir kelompok untuk berbagi tugas, menjadi bukti kuat bahwa keperlukan untuk pemenuhan kebutuhan menjadi fokus keberlangsungan hidup.

Namun seiring berkembangnya budaya, perubahan drastis terjadi.

Bekerja, harta milik, uang, dll, menjadi simbol harga diri di hadapan yang lain. Akibatnya, godaan pemujaan kepada kepemilikan menjadi semakin kuat.

Penulis surat Ibrani memberikan peringatan penting yang berlaku hingga saat ini, yaitu jangan menjadi hamba uang.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Menjadi Milik Kristus

Nasihat ini dengan jelas memposisikan uang bukan hal yang paling utama dalam kehidupan. Uang itu ada untuk melayani kebutuhan manusia.

Uang itu diciptakan sebagai alat transaksi agar lebih mudah. Uang pada posisi lebih rendah derajatnya dari manusia, dibawah otoritas manusia.

Sangat memperihatinkan jika uang seakan mulai menjadi raja dalam kehidupan.

Segala hal diukur dengan uang. Perhitungan untung rugi didasarkan pada angka yang tertera pada uang.

Tidak bisa dihindari, uang sudah menjadi budaya yang seakan melekat dalam diri manusia. Seakan tanpa uang tidak lagi ada kehidupan.

Tidak bermaksud untuk membuat hidup di hutan tanpa uang, Penulis surat Ibrani hendak menyadarkan kita kembali, realitanya uang menjadi kebutuhan namun jangan diperbudak oleh uang.

Kata hamba merujuk pada kondisi dikuasai, dikekang dan dibelenggu sehingga seakan tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali ada uang.

Lalu, bagaimana caranya?

Cara terbaik adalah mencukupkan diri dengan apa yang dimiliki.

Berkata cukup, itu pilihan agar dapat mengendalikan diri dari keinginan yang tidak perlu.

Wawasan luas diperlukan agar tidak mudah untuk membeli barang hanya untuk dipajang atau disimpan. Jika kita jujur, bukankah barang yang kita beli, hampir 80 % nya hanya tersimpan rapi, tidak tersentuh?

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved