Berita Nasional

Jadi KSAD, Segini Gaji yang Diterima Andika Perkasa, Bahkan Digadang Jadi Panglima TNI Selanjutnya

Menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) seperti yang kini dijabat oleh Jenderal Andika Perkasa, pastinya turut disertakan dengan gaji yang cukup

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Tribun Jabar
Jenderal TNI Andika Perkasa, KSAD 

3. Golongan III (Perwira Pertama atau Pama)

Kapten: Rp 2.909.100 hingga Rp 4.780.600.

Letnan Satu: Rp 2.820.800 hingga Rp 4.635.600.

Letnan Dua: Rp 2.735.300 hingga Rp 4.425.200.

4. Golongan IV (Perwira Menengah dan Perwira Tinggi)

Perwira Menengah atau Pamen

Kolonel: Rp 3.190.700 hingga Rp 5.243.400.

Letnan Kolonel: Rp 3.093.900 hingga Rp 5.084.300.

Mayor: Rp 3.000.100 hingga Rp 4.930.100.

Perwira Tinggi atau Pati (jenderal) Jenderal, Laksamana, Marsekal (Bintang 4): Rp 5.238.200 hingga Rp 5.930.800.

Letnan Jenderal, Laksamana Madya, dan Marsekal Madya (Bintang 3): Rp 5.079.300 hingga Rp 5.930.800.

Mayor Jenderal, Laksamana Muda, dan Marsekal Muda (Bintang 2): Rp 3.290.500 hingga Rp 5.576.500.

Brigadir Jenderal, Laksamana Pertama, dan Marsekal Pertama (Bintang 1): Rp 3.290.500 hingga Rp 5.407.400.

Jadi, KSAD Jenderal Andika Perkasa mendapatkan gaji pokok Rp 5.238.200 hingga Rp 5.930.800 dan tunjangan kinerja Rp 37.810.500.

Ini belum termasuk dari tunjangan jabatan dan lainnya.

Berpeluang Besar Jadi Panglima TNI

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, memberi sanksi pada Oknum TNI terlibat di Mapolres Ciracas.
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, memberi sanksi pada Oknum TNI terlibat di Mapolres Ciracas. (IST)

Jenderal Andika Perkasa baru-baru ini ramai jadi perbincangan publik.

Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) itu juga disebut paling berpeluang menduduki jabatan Panglima TNI.

Satu alasannya adalah Jenderal Andika Perkasa telah sukses dalam melakukan terobosan di tubuh TNI AD selama menjabat KASAD.

Hal ini diungkapkan pula oleh Pengamat militer Aris Santoso dalam tayangan di Kompas TV.

Menurut Aris, Jenderal Andika paling berpeluang menjadi Panglima TNI baru, terutama karena kepopulerannya di media.

Selain itu, Andika juga dianggap berhasil melakukan berbagai terobosan.

“Andika berhasil memberi solusi cepat bagi problem berlarut di TNI AD, yaitu surplus pati yang sudah berlangsung bertahun-tahun,” kata Aris Santoso.

Meski begitu, Jenderal Andika Perkasa sering sekali disangkutpautkan terkait hubungannya sebagai menantu mantan Kepala BIN AM Hendropriyono.

Hal senada juga diungkapkan Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon.

Ia juga menyatakan dukungan pada Jenderal Andika Perkasa.

Meski begitu, Effendi mengatakan, semua pimpinan matra TNI, baik Angkatan Laut dan Angkatan Udara juga berpeluang menjadi Panglima TNI yang baru.

“Saya kira suksesi panglima TNI yang akan berakhir memang 3 kepala staf (matra TNI) semua memiliki peluang,” ujar Effendi kepada KompasTV, Jumat (28/5/2021).

Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Anggota Komisi I DPR Minta Percepat Pergantian Panglima TNI, Dukung KSAD Andika Perkasa'

Effendi menyebut, ketiga pimpinan matra TNI memiliki kemampuan mumpuni untuk menjadi Panglima TNI yang baru.

“Kalau dilihat dari sisi kemampuan, mereka semua saya kira kemampuannya berada di atas rata-rata,” kata Effendi.

Effendi mengakui, Jenderal Andika Perkasa, yang telah menjabat selama dua tahun lebih, punya peluang terbesar.

“Apakah Jenderal Andika Perkasa lebih berpeluang, saya kira iya,” ucapnya.

Meski begitu, keputusan soal pemilihan Panglima TNI baru ini tetap berada di tangan Presiden Jokowi.

“Tetapi, berpulang lagi kepada Presiden untuk melihat apakah saat ini dan saat yang akan datang dibutuhkan figur kepemimpinan Jenderal Andika untuk memimpin TNI yang terdiri dari 3 matra,” beber Effendi.

“Faktor-faktor Ini sangat berpengaruh pada keputusan politik dari Presiden Jokowi,” imbuhnya.

Bagaimanapun, Effendi tetap menyebut, Andika Perkasa layak menjadi Panglima TNI.

“Kalau dari sisi persyaratan, kepatutan dan seluruh persyaratan lainnya dari sosok Jenderal Andika sudah sangat mumpuni,” ujarnya.

Politikus PDIP itu juga mendorong pergantian jabatan Panglima TNI lebih cepat berjalan pada tahun ini.

“Lebih cepat, lebih baik agar bisa terjadi restart atau bangkitnya kembali sistem pertahanan negara yang menjadi komponen utama adalah TNI.

Menurutnya, TNI juga perlu melakukan banyak pembenahan agar menguatkan pertahanan negara.

“Banyak sekali yang harus dibenahi. Dan ini harus sinergi dengan Kementerian Pertahanan, jangan jalan sendiri-sendiri,” ungkapnya.

Sosok Panglima TNI yang baru ini, ujar Effendi, perlu memunculkan sinergi antara ketiga matra TNI lainnya dengan Kementerian Pertahanan serta Menteri Pertahanan.

“Kalau Jenderal Andika Perkasa diberi kesempatan menjadi Panglima TNI saat ini, maka akan ada waktu. Kurang lebih ada 2 tahun melakukan pembenahan yang total,” pungkasnya.

Sebelumnya, Marsekal Hadi Tjahjanto resmi dilantik menjadi Panglima TNI pada 8 Desember 2017. Diperkirakan, Marsekal Hadi akan pensiun pada akhir tahun ini.

Baca juga: Hasil Rapat Pleno PSU di Kabupaten Muarojambi Haris-Sani Unggul dari Paslon Lainnya

Baca juga: Sudah Dua Kali Vaksin, Kenapa Masih Bisa Kena Covid-19?

Baca juga: Pendamping SAD Minta BKSDA Pantau Sebab Banyaknya Hewan Mati di Hutan

Berita lainnya seputar Andika Perkasa

SUMBER: SURYA

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved