Gubernur Sulsel Ditangkap
Inilah Sosok Haji Momo Pengusaha Bugis Asal Wajo yang Beri Duit Rp 1 Miliar Nurdin Abdullah
Banyak yang penasaran siapa Haji Momo kontraktor ternama teman dekat bupati Nurdin Abdullah yang ditangkap KPK
TRIBUNJAMBI.COM - Nama Haji Momo tiba-tiba jadi perbincangan di tengah publik.
Banyak yang penasaran siapa Haji Momo kontraktor ternama teman dekat bupati Nurdin Abdullah yang ditangkap KPK
Nama pengusaha Bugis asal Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan itu disebut dalam sidang lanjutan kasus suap Gubernur nonaktif Sulsel Nurdin Abdullah.
Dalam sidang disebut, Haji Momo tanpa pikir panjang menyanggupi permintaan duit Rp 1 miliar dari Nurdin Abdullah.
Kata bawahan Nurdin Abdullah, Sari Pudjiastuti, uang itu untuk biaya operasional.
Beberapa waktu lalu, nama Haji Momo juga pernah disebut politisi Nasdem Sulsel Akbar Faizal sebagai salah satu bandar politik di Sulsel.
Haji Momo adalah pengusaha sukses dari Nunukan dan juga menggarap sejumlah proyek di Sulsel.
Baca juga: Kekayaan Bima Haria Wibisana di Luar Dugaan, Kepala BKN Disorot Akibat Polemik TWK Pegawai KPK
Baca juga: Harun Al Rasyid Rajanya OTT KPK Masuk Daftar Paling Diwaspadai Firli Bahuri, Sekarang Tak Lolos TWK
Lalu Bagaimana cara Gubernur nonaktif Sulsel Nurdin Abdullah meminta dan menerima uang dari Haji Momo?
Sebagian terungkap di pengadilan lewat kesaksian orang dekat.
Mantan Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Pemprov Sulsel, Sari Pudjiastuti, mengungkapkan cara Nurdin Abdullah meminta uang kepada kontraktor.
Dimulai dengan menanyakan progres tender dan memilih kontraktor yang bisa memberi Nurdin Abdullah uang tunai untuk operasional.
Salah satu pengusaha yang pernah dipilih Nurdin Abdullah adalah Haji Momo.
Haji Momo alias Nuwardi bin Pakki salah satu pengusaha ternama di wilayah utara Sulsel.
Di hadapan majelis hakim, Sari Pudjiastuti menceritakan kronologi Kontraktor Haji Momo memberikan uang sebesar Rp 1 miliar kepada NA melalui perantara.
Sari menjawab pertanyaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Zainal Abidin sebagai salah satu JPU menanyakan apakah Nurdin Abdullah pernah menerima uang dari kontraktor lain.
