DAFTAR 9 KKB yang Masih Aktif Sebarkan Teror di Papua, Dua Kelompok Sudah Berhenti Karena Sudah Tua
Kabaintelkam Polri Komjen Paulus Waterpauw membeberkan identitas KKB Papua yang masih aktif melakukan teror di tanah berjuluk mutiara hitam tersebut.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Hingga saat ini teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua masih terus terjadi.
TNI, guru dan polri sudah menjadi korban dari kejahatan KKB Papua.
Kabaintelkam Polri Komjen Paulus Waterpauw membeberkan identitas KKB Papua yang masih aktif melakukan teror di tanah berjuluk mutiara hitam tersebut.
Paulus mencatat sedikitnya 9 KKB Papua yang masih aktif.
Namun, ada pula kelompok-kelompok yang telah memutuskan tidak aktif melakukan aksi gangguan keamanan di Papua.
"Gerakan separatis saat ini masih terus menyebarkan gerakannya sendiri, dengan ingin kemerdekaan melalui kekerasan bersenjata," kata Paulus dalam diskusi daring, Jumat (28/5/2021).
Baca juga: Sudah Lama Diincar, Seorang Sopir Truk Ditangkap Polisi di Bungo
Kesembilan kelompok teroris yang masih aktif adalah kelompok Sabinus Walker, Undius Kogoya, dan Lewis Kogoya yang biasa aktif di daerah Intan Jaya Papua.
Kemudian, kelompok Goliat Tabuni, Lekagak Telenggen, Peni Murib, dan Ando Waker yang biasa melakukan teror di sekitar Puncak Papua.
Selanjutnya, kelompok Joni Botak yang biasa aktif di Mimika Papua, dan kelompok Egianus Kogoya yang biasa beroperasi di Nduga Papua.
Paulus menjelaskan, dua kelompok KKB Papua yang tak aktif adalah Mathias Wenda yang biasa beroperasi di Wutung, dan Puron Wonda dan Endem Wanimbo yang biasa beraksi di Lanny Jaya.
"Ada tokoh-tokoh tua, Mathias Wenda itu sudah tidak aktif."
"Puron Wonda dan Endem Wanimbo juga sudah tidak aktif," bebernya.
Baca juga: Wakapolda Jambi Pantau Situasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Jambi 2020 di Tanjabbtim
Paulus menuturkan, kelompok di atas merupakan kelompok yang bertanggung jawab atas insiden kekerasan dan teror yang terjadi di Papua.
"Peningkatan unsur kekerasan dan teror yang tidak hanya ditujukkan kepada aparat."
"Tapi juga menyasar masyarakat sipil dan merusak fasilitas warga, masuk ke tahap brutal."