Kronologi Gadis 12 Tahun di Kerinci Tewas Tertimpa Pohon, Ternyata Keluarga Sudah Lama Ketakutan

Nasib nahas dialami Nesa, gadis belia yang masih berusia 12 tahun di Kabupaten Kerinci, Jambi.

Penulis: Herupitra | Editor: Teguh Suprayitno
LENSAINDONESIA.COM
Ilustrasi-gadis 12 tahun meninggal usai rumahnya tertimpa pohon. 

Gadis 12 Tahun di Kerinci Tewas Tertimpa Pohon, Ternyata Keluarga Sudah Lama Ketakutan

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Nasib nahas dialami Nesa, gadis belia yang masih berusia 12 tahun di Kabupaten Kerinci, Jambi.

Ia meninggal setelah rumahnya tertimpa pohon besar saat terjadi angin kencang.

Musibah ini terjadi awal April 2021 lalu. Sebuah pohon tumbang menimpa rumah warga di Desa Pengasi Lama, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci.

Bukan hanya rumah yang rusak, pohon itu juga menyebabkan Nesa meninggal.

Namun pihak keluarga yang belum bisa menerima kepergian Nela, melaporkan Bujang (35) alias Pak Azmal ke polisi.

Dalam laporan polisinya, tertanggal 20 April, Hasbin (42) ayah kadung korban melaporkan dugaan pelanggaran Undang-undang nomor 1 tahun 1946 KUHP pasal 359.

Baca juga: Gadis 16 Tahun di Wonogiri Dibawa Kabur Guru Silat, Istri Sah Telepon Bilang Ini, Ayah Lalu Nangis

Baca juga: Bilang Tak Pacaran Tapi Sering Berhubungan Badan, Pengakuan Anak Anggota DPRD Bekasi Ini Buat Geram

Yang intinya, barang siapa karena salahnya menyebabkan matinya orang dihukum penjara selama-lamanya lima tahun atau kurungan selama-lamanya satu tahun. 

Diketahui Pak Azmal, warga Pengasi Lama yang notabenenya adalah pemilik tanah dan pohon yang tumbang di sebrang rumah milik Hasbin. Akibat pohon tersebut tumbang, selain kerugian materi juga telah menghilangkan nyawa seseorang.

Hal ini dibenarkan Ison (30) kakak ipar korban kepada awak media, Rabu (26/5). Dia membeberkan, meskipun adik iparnya telah dimakamkan, namun keluarganya belum bisa terima penyebab kematian Nesa.

Pohon tumbang akibat angin kencang di Kerinci.
Pohon tumbang akibat angin kencang di Kerinci. (Ist)

Dia menceritakan karnologisnya, dimana sebelum membangun rumah dilokasi tersebut, Hasbin mertuanya telah meminta pada pemilik lahan agar pohon tersebut ditebang.

Tidak hanya sampai disitu, bahkan Hasbin juga telah berkoordinasi dengan Babinsa Pengasi Lama dan Pulau pandan saat itu, serta Adat setempat untuk menyelesaikan agar pemilik Pohon mau menebang pohon tersebut, namun tidak berhasil.

Masih menurut Ison, karena mediasi tidak berhasil, akhirnya mertuanya tetap membangun rumah di lokasi tersebut. Seiring berjalannya waktu, karena keberadaan pohon besar di seberang jalan rumahnya, dia terus dihantui rasa takut dan waswas, terutama dimusim hujan dan angin kencang.

Baca juga: Inilah Sosok Senaf Soll yang Dikenal Kejam, Sudah Bunuh 2 Prajurit TNI, Kini Gabung KKB Papua

Baca juga: Pengakuan Anak Anggota DPRD Bekasi Ini Buat Geram Usai Lakukan Pemerkosaan, Ayah: Anak Saya Nangis

Akhirnya, pada 1 April 2021 sekira pukul 07.00 WIB, apa yang selama ini dikhawatirkan benar-benar terjadi. Pohon di dekat rumahnya itu tumbang akibat angin kencang. Nahasnya anaknya yang saat itu berada di dalam rumah ikut tertimpa dan meninggal. 

"Kami minta keadilan, makanya kami keluarga sepakat melaporkan kejadian ini kepada Polres Kerinci," tuturnya.

Pengakuan Ison, pasca dilaporkan ke pihak Polres Kerinci dirinya belum mengetahui sejauhmana perkembangannya. 

"Kami minta polisi menidaklanjuti laporan kami, sehingga ada kepastian hukumnya," tandasnya.

Untuk diketahui, kejadian pohon tumbang yang menimpa rumah Hasbi waktu lalu itu sempat viral media sosial. Lokasi kejadian dipoliceline oleh aparat kepolisian.(*) 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved