Padahal Ali Kalora Ingin Menyerahkan Diri, Tapi Ada Kelompok Menekan Dirinya, Keluarga Jadi Taruhan
Menurut dia, upaya-upaya tersebut saat ini tengah didalami anggota TNI-Polri yang tergabung dalam operasi gabungan Satgas Madago Raya.
TRIBUNJAMBI.COM - Mabes Polri menyatakan pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Ali Kalora, berupaya untuk menyerahkan diri kepada aparat keamanan.
Namun, upaya itu urung terlaksana karena diduga Ali Kalora mendapat tekanan dari kelompok lain.
Adapun tekanan tersebut diketahui berkaitan dengan keamanan keluarganya.
Demikian hal tersebut disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigadir Jenderal Rusdi Hartono.
"Segala kemungkinan terjadi seperti itu di sana. Ada usaha untuk menyerahkan diri, dan sebagainya," kata Brigjen Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (24/5/2021).
Rusdi tak mengatakan lebih lanjut mengenai upaya-upaya yang tengah dilakukan aparat keamanan untuk memburu kelompok teroris MIT dari wilayah Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Menurut dia, upaya-upaya tersebut saat ini tengah didalami anggota TNI-Polri yang tergabung dalam operasi gabungan Satgas Madago Raya.
"Yang jelas, dari operasi itu diharapkan kasus MIT bisa selesaikan. Kelompok-kelompok Ali Kalora harus diselesaikan di daerah Poso dan sekitarnya," ucapnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Komandan Komando Daerah Resor Militer 132 Tadaluko, Brigjen Farid Makruf.
Menurut Farid, salah satu upaya yang dilakukan Satgas Madago Raya selama ini yaitu mengimbau kepada pihak keluarga dari DPO untuk segera menyerahkan diri.
Upaya tersebut sepertinya akan membuahkan hasil, Pemimpin Mujahidin Indonesia Timur Ali Kalora dikabarkan akan menyerahkan diri bersama tiga DPO lainnya.
Baca juga: Profil Letjen TNI Ganip Warsito Akan Dilantik Menjadi Ketua BNPB, Terima Bintang Dharma dari Jokowi
Hanya, niat Ali Kalora untuk menyerahkan diri dihalangi oleh anggota kelompok lainnya yakni Qatar alias Farel alias Anas.
Qatar mengancam Ali Kalora dan tiga anggota lainnya jika menyerahkan diri maka keluarga mereka akan menjadi taruhannya.
"Mereka (kelompok Ali Kalora) itu sebenarnya sudah mau turun kampung dan mau menyerah. Jadi yang mau menyerah itu Ali Kalora, Rukli, Suhardin alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang,"ujar Farid
Menurut laporan Satgas Madago Raya Kelompok Mujahidin Indonesia Timur kini terpecah. Saat ini terbagi dalam dua kelompok.