Jagoan KKB Papua Terinus Enumbi Tertangkap, Satgas Nemangkawi Buru 9 Jaringan Teroris di Papua

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berinisial LW ditangkap Satgas Nemangkawi. Dia ditangkap di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.

Editor: Teguh Suprayitno
Facebook/TNPNB
Ilustrasi KKB Papua. LW jagoan KKB Papua kelompok Terinus Enumbi ditangkap Satgas Nemangkawi. 

Jagoan KKB Papua Terinus Enumbi Tertangkap, Satgas Nemangkawi Buru 9 Jaringan Teroris di Papua

TRIBUNJAMBI.COM-Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berinisial LW ditangkap Satgas Nemangkawi.

Dia ditangkap di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Minggu (23/5/2021).

"LW ditangkap karena sebelumnya telah masuk Dalam Pencarian Orang (DPO) kepolisian," ujar Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri di Jayapura, Minggu (23/5/2021).

Saat ini jaringan teroris di Papua itu terus diburu petugas.

Keberhasilan Satgas Nemangkawi menangkap LW, terang Fakhiri, disebut sebagai buah dari kesabaran.

Baca juga: Tokoh Nahdlatul Ulama Ini Ikut Geram, Ganjar Pranowo Disarankan Tinggalkan PDIP: Pindah Saja!

Baca juga: Kelakuan Pejabat Damkar Depok Dibongkar, Sandi Ngaku Diming-imingi Uang Segepok Biar Diam

"Saya selalu tekankan agar anggota harus sabar, hasilnya mereka keluar sendiri dan kita tangkap," kata dia.

Sosok LW

LW merupakan anggota KKB pimpinan Terinus Enumbi yang merupakan pecahan dari kelompok Goliat Tabuni.

Menurut Fakhiri, LW pernah melakukan perampasan senjata api jenis SS1 milik personel TNI pada 2018.

"Dia juga pernah berada di Tembagapura," kata Fakhiri.

Anggota KKB Papua. Lekagak Telenggen, Komandan TPNPB-OPM/Pimpinan KKB Papua yang dikenal brutal tembak mati Kopassus hingga Tukang Ojek.
Anggota KKB Papua. Lekagak Telenggen, Komandan TPNPB-OPM/Pimpinan KKB Papua yang dikenal brutal tembak mati Kopassus hingga Tukang Ojek. (Foto via Wordpress.com)

Fakhiri memastikan, LW kini dijerat dengan Pasal 365 Ayat (1) KUHPidana dan Pasal 55 Ayat (1) KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.

Kendala Satgas Nemangkawi dalam Memburu KKB

TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Nemangkawi di Papua mengungkapkan sejumlah kendala dalam memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang kini ditetakkan sebagai teroris.

"Saat ini mereka termonitor IT sudah kabur dan mundur sampai ke daerah Kuyawage wilayah Lany Jaya, dan pasukan TNI-Polri berhasil menguasai wilayah Puncak Papua," kata Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Polisi M. Iqbal Alqudusy saat berbincang dengan media di Timika, Minggu (23/5/2021).

Iqbal tidak menampik jika di lapangan KKB lebih menguasai medan, karena kelompok ini lebih mengenal kondisi geografis Papua.

"Ini adalah daerah tempat mainnya mereka sejak kecil. Medan dan kondisi geografisnya luar biasa. Soal penguasaan medan, mereka (KKB) lebih menguasai daripada kami,” kata Kombes Iqbal, Minggu (23/5/2021).

Selain kondisi geografis, faktor lainnya karena masih ada oknum oknum masyarakat yang diduga memberikan informasi dan perlindungan kepada KKB saat dilakukan pengejaran dari pasukan TNI-Polri.

Baca juga: Cinta Presiden Jokowi dan Iriana: Ketemu di Pinggir Kali, Langsung Cinta

KKB juga selalu menjadikan masyarakat sebagai tameng hidup.

Hal ini menurut Kombes Iqbal, membuat pihaknya kesulitan dalam melakukan penindakan, karena tidak menginginkan adanya jatuh korban dari masyarakat.

Simpatisan KKB dari masyarakat juga menjadi faktor lainnya, hingga KKB dengan mudah melakukan penyerangan terhadap pasukan TNI-Polri saat dilakukan pengejaran.

Simpatisan ini berada di tengah-tengah masyarakat, dan selalu memberikan informasi kepada KKB.

Meski demikian, kata Kombes Iqbal, saat ini pihaknya tengah melakukan pemisahaan antara masyarakat dan simpatisan KKB.

"IT dan Peralatan kita cukup canggih untuk mengetahui dan memisahkan KKB atau masyarakat, ini yang kita lakukan sekarang," tutur Kombes Iqbal.

Kombes Iqbal menuturkan, kemampuan bertempur KKB tidak sebanding dengan kehebatan pasukan TNI-Polri. Hanya saja faktor geografis lebih dikuasai KKB.

Ilustrasi kontak senjata
Ilustrasi kontak senjata (istimewa)

Meski dengan kondisi geografis dan medan yang sulit, namun kendala yang dihadapi itu tidak menyurutkan Satgas Nemangkawi dalam upaya penegakan hukum secara tegas dan terukur terhadap KKB.

Terbukti, dalam beberapa pekan penegakan hukum terhadap KKB di Kabupaten Puncak tidak terdapat korban dari masyarakat sipil, seluruhnya terindetifikasi baik melalui olah TKP maupun identifikasi Drone IT.

Korban tewas, semuanya merupakan anggota KKB pimpinan Lekagak Talenggeng.

Bahkan salah satunya ajudan pribadi Lesmin Waker yang merupakan komandan pasukan wilayah pintu angin.

"Sulitnya medan geografis tidak menyurutkan semangat Satgas Newangkawi dalam penegakan hukum secara tegas dan terukur terhadap Kelompok Teroris di Papua," kata Kombes Iqbal.

Warning untuk KKB ini agar menyerah dan mulai berfikir bagaimana membangun papua dalam Bingkai NKRI

"Papua di hati, Bekerja Sepenuh Hati, NKRI Sampai mati," tutup Iqbal.

Identifikasi Pimpinan KKB dan Persembunyian

TNI - Polri masih mengejar 9 jaringan teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua yang diperkirakan masih berjumlah 150 orang anggota.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan pengejaran KKB Papua masih berjalan yang dikomandoi oleh Satgas Nemangkawi.

"Tetap berjalan aktivitas bagaimana menuntaskan permasalahan di Papua. Kita bekerja keras, TNI-Polri, stakeholders lainnya bagaimana menciptakan Papua yang aman, Papua yang damai," kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (24/5/2021).

Lebih lanjut, Rusdi memastikan akan menindak tegas bagi siapapun yang bisa menganggu keamanan dan ketertiban di tanah Papua.

"Pihak-pihak yang selama ini mengganggu Kambtimbas akan dilakukan penegakan hukum. Ini jadi bagian komitmen dari kita semua untuk menciptakan Papua yang aman yang damai di sana. TNI dan Polri terus melakukan upaya penegakan hukum," tukasnya.

Sebelumnya, setidaknya ada 9 kelompok teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang masih menjadi target operasi. Total, anggotanya diperkirakan mencapai 150 orang.

"Saya menyampaikan kelompok mereka itu ada 7-9 kelompok. Namun yang kami petakan teridentifikasi kurang lebih 150 orang," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (20/5/2021).

Ia menyampaikan kelompok teroris KKB itu tak terpusat di suatu titik persembunyian. Lokasi persembunyian KKB Papua tersebut tersebar di sejumlah daerah di Papua.

"Mereka dibagi 7 sampai 9 kelompok yang terpencar di berbagai daerah. Dipetakan oleh aparat keamanan baik TNI maupun Polri bahwa mereka sudah dapat diidentifikasi kelompok-kelompoknya. Termasuk pimpinan-pimpinannya," jelasnya.

Selain itu, Ahmad menyampaikan pihaknya juga telah memetakan kekuatan persenjataan di setiap masing-masing kelompok tersebut.

Namun, dia tak menampik memiliki sejumlah kendala.

Di antaranya, aparat TNI-Polri terhalang dengan Medan lokasi persembunyian pelaku yang berada di pegunungan hingga hutan.

Kelompok ini bersembunyi di medan yang luas untuk dapat menyembunyikan jejaknya.

"Tantangan dan kendala adalah medan daripada lokasi mereka bersembunyi adalah medan yang luas. Termasuk hutan yang lebat dan berbukit-bukit. ini merupakan tantangan bagi aparat TNI-Polri. Tapi posisi dari mereka TNI-Polri sudah bisa mulai memetakan dan terus melakukan pengejaran kelompok kriminal bersenjata tersebut," tukasnya.

(Tribunnews.com/TRIBUN-MEDAN.com/TRIBUNPapua.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul BERITA KKB PAPUA Setelah Buronan LW Ditangkap, Pengejaran TNI Polri Hari Ini 9 Jaringan Teroris KKB.

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved