Sulawesi Selatan Berduka, AGH Sanusi Baco Sahabat Gus Dur Meninggal 15 Mei 2021

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan itu meninggal pada Sabtu (15/5/2021) malam.

Editor: Teguh Suprayitno
tribun timur / Ansar
AGH Sanusi Baco meninggal dunia. 

Sewaktu perjalanannya dari Indonesia ke Mesir menaiki kapal, saat itulah beliau berjumpa dengan KH Abdurrahman Wahid atau yang lebih akrab dipanggil Gusdur.

Sepulang ke Tanah Air, Sanusi Baco dipercaya mengajar di Universitas Muslim Indonesia, Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Al-Gazali (sekarang UIM) dan Fakultas Syariah IAIN Alauddin Makassar.

Pada tahun 2012 Gurutta Sanusi Baco dianugerahkan Doktor Honoris Causa dalam bidang Hukum Islam / fiqh di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Kolik abdomen

Sehari sebelumnya atau Jumat (14/5/2021) malam, Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menjenguk AGH KH Sanusi Baco di kediamannya di Jalan Kelapa Tiga, Makassar.

Andi Sudirman yang masih mengenakan kemeja koko dilengkapi peci langsung ke rumah AGH Sanusi Baco seusai salat magrib.

Hal itu setelah dirinya menerima kabar kondisi kesehatan ulama kharismatik tersebut terganggu.

Andi Sudirman pun melihat langsung kondisi Sanusi Baco yang terbaring dengan jarum infus di kediamannya.

Dari keterangan keluarga, AGH Sanusi Baco sempat mengalami sakit perut sejak Jumat pagi.

"Berdasarkan keterangan tim medis, bapak mengalami Kolik Abdomen. Alhamdulillah saat ini bapak sudah dirawat di rumah," kata Irfan, putra AGH Sanusi Baco, kepada Muh Fadly Ali (jurnalis Tribun Timur, kemarin.

Dilansir Alodokter.com, Kolik abdomen adalah nyeri hebat pada perut yang sifatnya hilang-timbul.

Hal yang mendasari terjadinya kolik abdomen adalah kontraksi otot, penyumbatan, atau peradangan pada organ di dalam rongga perut, seperti usus, rektum, kantong empedu, ginjal, atau saluran kemih.

Terkadang kolik abdomen bisa dirasakan menyerupai nyeri atau kram perut biasa.

Jika disebabkan oleh nyeri perut biasa, maka umumnya nyeri akan mereda dengan sendirinya dalam beberapa waktu atau dengan penggunaan obat pereda nyeri.

Sedangkan pada kebanyakan kasus, kolik abdomen mungkin tidak akan membaik setelah penggunaan obat pereda nyeri.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved