Israel Dibombardir Roket dari Suriah, Khawatir Pertempuran Meluas di Timur Tengah, Begini Reaksi AS

Pertempuran antara pasukan milisi di Jalur Gaza dengan militer Israel dikhawatirkan akan meluas ke Timur Tengah.

Editor: Teguh Suprayitno
istimewa
Militer Israel mengklaim jika tiga roket itu ditembakkan dari Suriah pada Jumat (14/5). 

Di lokasi itu Polisi Israel menembakkan gas air mata dan granat kejut ke arah pengunjuk rasa yang melemparkan kursi dan batu ke arah mereka.

Hamas, yang mengaku membela Yerusalem, meluncurkan rentetan roket dari kota itu pada Senin malam (10/5/2021), memicu pertempuran beberapa hari terakhir.

Serangan roket meluncur bertubi-tubi dari Hamas di Gaza ke Wilayah Israel.
Serangan roket meluncur bertubi-tubi dari Hamas di Gaza ke Wilayah Israel. (afp)

Militer Israel mengatakan, militan Hamas telah menembakkan sekitar 1.500 roket hanya dalam tiga hari. Itu kira-kira sepertiga jumlah yang ditembakkan selama seluruh perang 2014.

Israel, dalam periode yang sama, telah menyerang lebih dari 350 sasaran di Gaza, sebuah wilayah kecil di mana 2 juta warga Palestina tinggal di bawah blokade Israel-Mesir, sejak Hamas mengambil alih kekuasaan pada 2007.

Dua brigade infanteri dikirim ke daerah tersebut, menunjukkan persiapan untuk kemungkinan invasi lapangan.

Saluran televisi Israel 12 melaporkan, Rabu (12/5/2021), bahwa Kabinet Keamanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengizinkan perluasan ofensif.

Kepala PBB Antonio Guterres mengutuk peluncuran roket tanpa pandang bulu dari daerah sipil di Gaza menuju pusat populasi Israel.

Akan tetapi, dia juga mendesak Israel untuk menunjukkan pengendalian maksimum.

Sementara itu, AP melaporkan Menteri Luar Negeri AS Antony J Blinken menelepon Netanyahu untuk mendukung hak Israel untuk membela diri.

Dia mengatakan telah mengirim seorang diplomat senior ke kawasan itu untuk mencoba meredakan ketegangan.

Taktik Israel

Dalam taktik yang menggemakan perang masa lalu, Israel mulai menargetkan anggota senior sayap militer Hamas.

Serangan ini meratakan tiga gedung bertingkat tinggi, dalam taktik yang telah menarik perhatian internasional di masa lalu.

Israel mengklaim semua bangunan itu menampung pusat operasi Hamas. Tetapi bangunan itu juga termasuk apartemen dan bisnis tempat tinggal.

Dalam semua kasus, Israel mengklaim melepaskan tembakan peringatan. Itu disebut memungkinkan orang lain untuk melarikan diri, dan tidak ada laporan tentang korban sipil.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved