Menara Al Jawhara di Jalur Gaza Runtuh Dibombardir Bom Dasyat, Hamas dan israel Saling Serang

Sebuah ledakan bom dahsyat menghajar dan meruntuhkan menara Al Jawhara di Jalur Gaza.

Editor: Heri Prihartono
Isitmewa
Timur Tengah 'Memanas', Israel Bentrok dengan Jamaah Masjid Al-Aqsa, Ratusan Orang Luka-luka 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah ledakan bom dahsyat menghajar dan meruntuhkan menara Al Jawhara di Jalur Gaza.

Dari rekaman video warga di Jalur Gaza menara al-Jawhara meledak dan sesaat kemudian menimbulkan kolom asap besar ke langit malam.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memposting rekaman serangan udara di gedung tinggi segera setelah video awal mulai beredar, mengklaim bangunan yang hancur itu termasuk markas intelijen dan pusat komunikasi Hamas.

Namun, tidak jelas apakah video IDF yang buram tersebut menggambarkan al-Jawhara atau struktur lain.

Meski menara al-Jawhara tampak mengalami kerusakan dahsyat dalam serangan Rabu pagi bukan pertama kalinya menjadi sasaran Tel Aviv,

Pesawat tempur Israel membom bangunan yang sama selama pertempuran pada 2014. Pada saat itu, Komite Perlindungan Jurnalis mencatat gedung itu jadi pusat media Palestina serta apartemen.

Akun media Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut tembakan roket tanpa henti mengarah ke Israel tengah dan selatan.

Sistem kubah besi (Iron Dome) merontokkan sebagian besar roket-roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza.

Video lain yang belum dikonfirmasi yang beredar online mengklaim menunjukkan gelombang roket yang diluncurkan dari Gaza menuju Tel Aviv.

Silih serang Israel-Palestina setelah sejak Jumat (8/5/2021) malam pecah kekerasan di komplek Masjid Al Aqsa.

Setidaknya 30 warga Palestina, termasuk sembilan anak-anak, serta tiga orang Israel tewas dalam pertempuran itu.

Kekerasan meningkat mulai Senin di tengah demonstrasi yang memanas atas rencana penggusuran bagi penduduk Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.

Polisi Israel menindak pertemuan tersebut, melukai ratusan orang dalam bentrokan yang diakibatkannya.

Ketika kemarahan atas penggusuran mencapai titik didih dan memicu kerusuhan di sekitar masjid Al Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam, pada Senin, Hamas memulai rentetan tembakan roket yang ditujukan ke wilayah Israel.

Ratusan proyektil mortar juga ditembakkan sebagai balasan lebih keras dari militer Israel di sepanjang perbatasan Jalur Gaza.

Hamas memerintah Jalur Gaza sejak 2006, ketika partai itu meraih kemenangan besar atas Partai Fatah di Palestina.

Media Israel melaporkan sebuah bangunan di pinggiran Tel Aviv di Holon telah terhantam roket pada tengah malam.

Menurut media regional, setidaknya 130 roket telah ditembakkan dari Gaza pada Selasa malam, menargetkan Tel Aviv dan kota-kota Israel lainnya.

Kantor berita Shehab yang berbasis di Gaza melaporkan, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, telah menembakkan ratusan roket.

Warga Palestina mengatakan, serangan itu merupakan tanggapan atas penghancuran menara Hanadi, sebuah kompleks perumahan di Gaza, oleh pemboman Israel pada hari sebelumnya.

"Jika musuh tetap bertahan dan membom menara sipil, Tel Aviv akan menghadapi serangan rudal yang melebihi apa yang terjadi di Ashkelon," kata juru bicara Al-Qassam Abu Ubayda.

Hamas mengklaim telah menewaskan dua orang Israel dan melukai lebih banyak lagi dalam serangan roket di Ashkelon dan Ashdod di hari sebelumnya.

Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan 28 orang telah tewas,- termasuk 10 anak, dan 152 lainnya cedera dalam pemboman Israel Selasa sore.

Wartawan Russia Today, Paula Slier dari Tel Aviv, melaporkan sebuah roket menghantam bangunan di Holon, pinggiran selatan Tel Aviv.

Roket lain dilaporkan menghantam pinggiran Rishon Letzion, lebih jauh ke selatan. Semua penerbangan telah ditangguhkan di Bandara Internasional Ben Gurion Tel Aviv.

Penerbangan pesawat menuju Tel Aviv dialihkan ke Siprus. Pemerintah mengkonfirmasi dua orang tewas di Ashkelon dan lebih dari 30 lainnya luka-luka di Israel selatan.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan serangan udara terhadap Gaza bakal ditingkatkan. Netanyahu memperingatkan, Hamas akan membayar mahal atas apa yang terjadi saat ini.(Tribunnews.com/RussiaToday/Haaretz/Aljazeera/xna)

SUMBER ARTIKEL : TRIBUNNEWS

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved