NASIB Janda Paruh Baya Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Sempat Kemalingan Dagangan hingga Motor
Lisbet Boru Napitupulu (50) ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Kota Medan, Kamis (6/5/2021).Lisbet sempat dijambret dan dagangannya dicuri
TRIBUNJAMBI.COM -- Nasib janda paruh baya asal Medan bernama Lisbet Boru Napitupulu (50) tewas dengan cara yang mengenaskan.
Lisbet Boru Napitupulu (50) ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, Jalan Pelita I, Kelurahan Sidorame Barat I, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (6/5/2021).
Saat ditemukan, darah mengitari jasad korban di rumah yang jadi tempat tinggal dan juga merupakan usaha toko sembako.
Warga mengisahkan kegetiran yang pernah dialami Lisbet Napitupulu sebelum ditemukan tewas.
Perempuan berstatus janda tanpa anak ini acap kali menjadi korban pencurian dan penjambretan.
Siorpa, tetangga dari Lisbet menuturkan kalau Lisbet pernah mengalami pencurian barang dagangannya mulai dari rokok, uang, tabung gas, handphone bahkan sepeda motor pun raib dua Minggu yang lalu.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Sadis Di Medan, Lisbet Napitupulu Tewas dengan Kondisi Tangan dan Kaki Terikat
Lanjut wanita berambut pirang ini yang tinggal tepat di depan rumah korban mengatakan, pencurian rokok, uang, tabung gas itu terjadi setahun yang lalu.
Si maling, kata dia, diduga masuk dari belakang rumah korban.
"Dia juga pernah pas lagi duduk-duduk di depan rumahnya, tiba-tiba handphone-nya dijambret," katanya.
Perempuan kelahiran Tana Toraja, Sulawesi Selatan itu mengatakan, korban di rumahnya memiliki usaha kelontong.
Mulai dari sembako, pulsa, tabung gas dan lain sebagainya.
Sepeda motor korban pun dicuri oleh orang yang berpura-pura membeli pulsa.
"Jadi dia pura-pura beli pulsa, tangan kanannya ngapain (mengutak-atik, red) kunci kereta (sepeda motor)-nya, habis itu dibawanya. Itu dua Minggu lalu lah. Dia (Lisbet) dah beli kereta lagi," kata Siorpa.
Petugas kepolisian melakukan penyelidikan pascaditemukannya wanita paruh baya tewas bersimbah darah, Kamis (6/5/2021). (Tribun-medan.com/ M Fadli Tara) ()
Sementara, warga lain bernama Suni yang tinggal bersebelahan dengan rumah korban, mengatakan, pada Kamis (6/5/2021) sekitar pukul 09.00 WIB, ada seseorang yang berkali-kali memanggil nama korban untuk membeli sesuatu.
"Dia manggil-manggil tapi gak nyahut ibu itu. Jadi dia duduk di depan kedai nungguin karena takut ada pencuri, kan kedainya terbuka pintunya," katanya.
Baca juga: Tomi Tewas di Tangan Dedi Sianturi dan M Siburian Saat Berkelahi di Warung Tuak, Diduga Lagi Mabuk
Namun setelah setengah jam tidak dijawab, saksi masuk ke dalam rumah dan kaget karena melihat korban tergeletak dengan kondisi kakinya diikat.
"Habis (setelah) nengok ke dalam, dia keluar manggil saya, ngasih tau, lalu ya gini lah rame (ramai) orang," katanya.
Suni bilang Lisbet selama ini berjualan sembako di rumahnya.
Dia sendiri tidak sering berkomunikasi dengan korban karena sibuk dengan pekerjaan sebagai penjahit.
Polisi, kata dia, tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB.
Korban pun kemudian dibawa menggunakan mobil ambulans dibantu oleh beberapa warga.
"Semalam hujan deras. Kami tak dengar apa-apa walaupun rumah kami berdekatan gini," katanya.
Baca juga: Kesal dan Tidak Terima Dituduh Ada Wanita Lain, Suami di Sumsel Tombak Kepala Istrinya Hingga Tewas
Sementara itu, Suni (34) tetannga korban yang berada tepat di sebelah rumah korban menyebutkan bahwa kondisi korban saat ditemukan dalam kondisi leher mengeluarkan darah dan kaki tangan terikat.
Penemuan jasad korban berawal, Kamis (6/5/2021) sekira pukul 09.00 WIB.
Saat itu ada seorang pelanggan korban memanggil nama korban untuk membeli sesuatu.
"Ketahuannya sekitar pukul 09.00 WIB, ada seseorang yang berkali-kali memanggil nama korban untuk membeli sesuatu. Dia manggil-manggil tapi gak nyahut ibu itu," ujarnya.
Lanjutnya, seorang wanita itu memanggil dan sembari duduk di depan warung milik korban.
"Jadi dia duduk di depan kedai nungguin karena takut ada pencuri, kan kedainya terbuka pintunya," ungkapnya.
Namun, karena tak kunjung memberi sahutan, lanjut Suni, kurang lebih 30 menit, ia masuk ke dalam rumah dan kaget karena melihat korban tergeletak dengan kondisi kakinya diikat.
"Habis nengok ke dalam, dia keluar manggil saya, ngasih tau, lalu ya gini lah rame orang," katanya.
Baca juga: Duel Maut Dua Saudara Sepupu Buat Geger Warga Lumajang, Sama-sama Tewas Dengan Kondisi Mengenaskan
Karena kondisi sudah heboh, warga lain pun melaporkan kejadian tersebut dan sekitar pukul, 10.00 WIB.
"Polisi, tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB. Korban pun kemudian dibawa menggunakan mobil ambulans dibantu oleh beberapa warga," ujarnya.
Suni menuturkan, selama ini korban berjualan sembako, pulsa dan keperluan rumah tangga lainnya.
"Sudah puluhan tahun ibu itu (korban) tinggal di sini. Sebelum kejadian memang, hujan deras. Jadi saat kejadian kami tak dengar apa-apa walaupun rumah kami berdekatan gini," katanya.
Informasi tambahan yang berhasil dihimpun Tribun Medan, korban sendiri tidak sering berkomunikasi.
"Kami jarang memang berkomunikasi, karena saya juga sibuk dengan pekerjaan sebagai penjahit," ujarnya.
Sementara warga lainnya Jon Silalahi (51) mengatakan, dirinya mengetahui ada mayat saat situasi di sekitar semakin ramai.
Dia turut ikut mengangkat jasad korban dari dalam kamarnya ke mobil ambulans.
"Korban ini namanya Lisbet Napitupulu. Umurnya sekitar 50-an lah. Korban ditemukan di dalam kamarnya dengan kondisi tangan dan kakinya terikat. Terus lehernya ada luka tusukan, tembus dari kanan ke kiri," katanya.
Dikatakannya, di dalam rumah itu dia melihat ada bercak darah di lantai dan juga di kamar korban.
"Biasanya ada kereta (sepeda motor) Supra tahun 2015. Tapi tadi tak nampak di rumah itu," katanya. (*)
SUMBER : Tribun-Medan.com / Penulis: Muhammad Fadli Taradifa