Kasus Sate Beracun
Nani Aprilliani Kirim Sate Beracun Sianida Untuk Tomy, Sakit Hati Tidak Jadi Dinikahi
Kasus sate beracun yang mengandung sianida di Bantul akhirnya terungkap. sate sianida itu dikirim Nani Aprilliani Nurjaman yang ditujukan untuk Tomy
TRIBUNJAMBI.COM, BANTUL - Kasus sate beracun yang mengandung sianida di Bantul akhirnya terungkap.
Ternyata sate sianida itu dikirim Nani Aprilliani Nurjaman yang ditujukan untuk Tomy pada Minggu (25/4/2021).
Tapi yang meninggal akhirnya adalah anak dari seorang tukang ojek online, sebab penerima paket tidak mau menerima paket yang tidak dipesannya itu.
Polisi telah menetapkan Nani Aprilliani sebagai tersangka, berusia 25 tahun, beraasal dari Majalengka, Jawa Barat.
Dia ditangkap polisi di rumahnya di Potorono, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul.
Polisi menyebut sate beracun itu sebenarnya ditujukan oleh Nani untuk Tomy karena sakit hati.
Polisi menyebut Nani dan Tomy pernah punya hubungan asmara dan rencana menikah.
Nani merupakan mantan pacar Tomy.
Baca juga: Identitas Wanita Misterius Pengirim Sate Beracun yang Tewaskan Anak Driver Ojol, Bermotif Sakit Hati
Baca juga: Simpan 500 Liter BBM Rumah di Kotabaru Jambi Terbakar, BBM Dipakai Sendiri atau Menampung Sementara?
Namun Tomy ternyata memilih menikahi perempuan lain, dan itu membuat tersangka menjadi sakit hati.
"Tersangka ditangkap Jumat 30 April 2021 di Potorono, rumahnya," ungkap Kombes Pol Burkhan Rudy Satria, Direskrimum Polda DIY, Senin (3/5/2021).
Dia mengatakan tersangka hingga kini masih lebih banyak diam saat diperiksa penyidik.
Soal racun jenis sianida yang ditaburkan oleh pelaku, dia mengatakan dibeli secara online oleh pelaku.
Racun berupa sianida itu memang sengaja ditaburkan ke bumbu sate oleh tersangka.
"Perbuatan tersangka sebagai pembunuhan berencana. Racun itu telah dibeli tiga bulan lalu," ungkapnya.
Kasus itu mendapatkan perhatian besar apalagi kiriman sate beracun itu salah sasaran.
Sate itu akhirnya menewaskan seorang anak, yang tinggal di Sewon, Kabupaten Bantul, pada Minggu (25/4/2021).
Meninggalnya anak itu berula ketika Bandiman seorang driver ojek online beristirahat di dekat masjid.
Tiba-tiba datang seorang perempuan muda meminta untuk mengantarkan paket takjil.
Baca juga: Viral Polisi Hentikan Mobil Pikap di Pintu Keluar Tol Ngawi Angkut Uang Rp 2,1 Miliar Tanpa Dikawal
Baca juga: Polisi Bergerak Cari Pria Pemesan Paket COD Yang Viral Bawa Pistol Intimidasi Kurir di Bogor
Perempuan berkulit putih itu mengatakan tidak punya aplikasi.
Ia meminta pengiriman paket secara onffline kepada Tomy di Villa Bukit Asri, Bantul.
Bandiman pun menyanggupi permintaan perempuan itu, apalagi dibayar lebih tinggi dari tarif bila dipesan online.
"Saya minta Rp 25 ribu, lalu saya dikasih Rp 30 ribu," kata Budiman.
Perempuan itu kemudian menyerahkan nomor HP dan alamat Tomy yang akan jadi penerima paket.
Nanun saat minta nama si pengirim, perempuan tersebut mengatakan pengirim atas nama Hamid dari Pakualaman.
Bandiman mengantarkan paket.
Tapi saat tiba di alamat, rumah orang yang bernama Tomy itu terlihat sepi.
Bandiman kemudian menghubunginya.
"Setelah saya hubungi, benar yang mengangkat bernama Tomi dan alamatnya juga benar," ungkap Budiman.
"Tapi dia mengatakan tidak memiliki teman nama Hamid di Pakualaman. Tomy mengatakan paket itu untuk saya saja berbuka puasa," paparnya.
Bandiman membawa paket makanan tersebut.
Di rumah, ia bertemu dengan anaknya yang baru pulang dari masjid.
Anaknya memakan sate itu. Proses selanjutnya, bocah itu meninggal dunia.
Baca juga: Nani Apriliani Sosok Wanita Pengirim Sate Sianida Ternyata Punya Hubungan Masa Lalu dengan Targetnya
Baca juga: Nani Terancam Hukuman Mati Kirim Sate Beracun Salah Sasaran, Motif Sakit Hati Target Sudah Menikah