Kasus Sate Beracun

Kesal Tak Jadi Dinikahi Jadi Motif Nani Aprilliani Kirim Sate Beracun Sianida Untuk Mantan Pacar

Kesal tak jadi dinikahi, Nani Aprilliani kirim sate beracun mengandung sianida untuk mantan pacar bernama Tomy.

Editor: Suang Sitanggang
INSTAGRAM/TRIBUNJOGJA
Nani Aprilliani, tersangka pengirim sate beracun sianida yang telah ditangkap polisi 

TRIBUNJAMBI.COM, BANTUL - Kesal tak jadi dinikahi, Nani Aprilliani kirim sate beracun mengandung sianida untuk mantan pacar bernama Tomy.

Nani Aprilliani dan Tomy dulunya pacaran dan berencana menikah.

Namun Tomy ternyata menikah dengan perempuan lain, dan hal itu membuat Nani sakit hati.

Untuk membalaskan rasa sakit hati itu, Nani membuat rencana sejak beberapa bulan lalu.

Perempuan bernama lengkap Nani Aprilliani Nurjaman itu ingin melenyapkan nyawa mantan pacar dengan meracuni.

Hal itu terungkap dari hasil pemeriksaan tersangka yang telah ditangkap polisi Jumat lalu.

Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkhan Rudy Satria saat konfrensi perse Senin (3/5/2021) mengatakan, Nani telah menyiapkan racun sianida itu sejak tiga bulan lalu.

"Perbuatan tersangka ini masuk kategori pembunuhan berencana, racun itu dibeli tiga bulan lalu," ungkapnya.

Baca juga: Ternyata Cinta Segitiga, Wanita Pengirim Sate Beracun Sakit Hati, Terancam Hukuman Mati

Baca juga: BREAKING NEWS Personel Polda Jambi, Polresta, Polsek Kotabaru Kolaborasi Bekuk 5 Perampok Indomarco

Polisi sudah menetapkan Nani perempuan cantik 25 tahun yang berasal dari Majalengka itu sebagai tersangka.

Nani ditangkap polisi di rumahnya di Potorono, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Nani mengirim sate sianida untuk Tomy, tapi yang akhirnya meninggal adalah anak seorang tukang ojek online.

Hal ini karena Tomy sebagai tujuan paket makanan tidak mau menerima paket tersebut.

Polisi menyebut Nani dan Tomy pernah punya hubungan asmara dan rencana menikah.

Namun Tomy ternyata memilih menikahi perempuan lain, dan itu membuat tersangka menjadi sakit hati.

Kombes Rudy Satria mengatakan hingga kini tersangka masih lebih banyak diam saat diperiksa penyidik.

Soal racun jenis sianida yang ditaburkan oleh pelaku, dia mengatakan dibeli secara online oleh pelaku.

Racun berupa sianida itu memang sengaja ditaburkan ke bumbu sate oleh tersangka.

Kasus sate sianida yang menewaskan seorang bocah itu mendapatkan perhatian besar dari publik.

Baca juga: Inilah Sosok Wanita Pengirim Sate Beracun Malah Salah Sasaran, Ternyata Ini Kronologi Kejadiannya

Baca juga: Nani Terancam Pasal Pembunuhan Berencana, Sengaja Tabur Sianida ke Bumbu Sate

Sate itu akhirnya menewaskan seorang anak, yang tinggal di Sewon, Kabupaten Bantul, pada Minggu (25/4/2021).

Meninggalnya anak itu berawal saat Bandiman, driver ojek online tengah beristirahat di dekat masjid.

Tiba-tiba saja datang seorang perempuan muda datang menghampirnya.

Perempuan yang tidak ia kenal itu memintanya mengantar paket takjil.

Perempuan berkulit putih itu tidak mau memesan driver secara online.

Alasannya, ia tidak memiliki aplikasi, sehingga meminta pengiriman secara onffline.

Dia meminta paket makanan itu dikirimkan kepada Tomy di Villa Bukit Asri, Bantul.

Bandiman menyanggupi permintaan perempuan itu.

Ia dibayar lebih tinggi dari tarif bila dipesan online melalui aplikasi.

"Saya minta Rp 25 ribu, lalu saya dikasih Rp 30 ribu," kata Budiman.

Baca juga: Sakit Hati Pria Idamannya Menikahi Wanita Lain, Perempuan Ini Kirim Sate Sianida tapi Salah Orang

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, SMA, SMK, dan SLB di Kota Jambi Kembali Belajar Daring

Perempuan itu lalu menyerahkan nomor HP dan alamat Tomy yang akan jadi penerima paket.

Tapi saat minta nama si pengirim, perempuan itu bilang pengirim atas nama Hamid dari Pakualaman.

Bandiman bergerak mengantarkan paket ke tujuan sesuai alamat.

Namun ketika sampai di alamat tujuan, ternyata rumah itu sepi.

Bandiman kemudian menghubungi nomor HP Tomy yang diberikan perempuan tersebut.

"Setelah saya hubungi, benar yang mengangkat bernama Tomi dan alamatnya juga benar," ungkap Budiman.

Tapi Tomy menjawab bahwa dia tidak memiliki teman nama Hamid di Pakualaman.

"Tomy kemudian mengatakan paket makanan itu untuk saya saja untuk berbuka puasa," paparnya.

Bandiman pun membawa paket makanan tersebut ke rumahnya untuk disantap bersama.

Di rumah, ia bertemu anaknya yang baru pulang dari masjid.

Anaknya memakan sate itu. Ia juga sempat makan dua tusuk.

Namun malang, anaknya yang masih 10 tahun yang paling banyak menyantap sate itu keracunan.

Anaknya kemudian meninggal dunia. Hasil pemeriksaan sate itu mengandung racun.

"Saya sempat makan dua tusuk sate, anak saya yang besar juga, tapi tidak merasakan apa-apa," ungkapnya.

Baca juga: Warga Desa Simpang Sungai Duren Heboh, Lima Pelaku Perampokan Diringkus Tim Gabungan di Muarojambi

Baca juga: Ternyata Cinta Segitiga, Wanita Pengirim Sate Beracun Sakit Hati, Terancam Hukuman Mati

Baca juga: Digerebek Berhubungan Badan di Kuburan China Wanita Ini Malu saat Divideokan Warga : Hotel Banyak Om

Sumber: TRIBUN JOGJA

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved