Pelaku Pengirim Sate Maut Telah Rencanakan Aksinya, Kini Identitasnya Telah Diketahui

Tanpa berpikiran negatif, makanan tersebut diberikan kepada pengemudi ojol yang mengantarkan makanan tersebut.

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda
Bandiman memperlihatkan foto anaknya yang meninggal usai menyantap paket sate misterius, Senin (26/4/2021) 

TRIBUNJAMBI.COM - Dikutip dari tayangan Kompas Tv, Senin (1/5/2021), kasus kiriman paket sate yang berujung maut ini sebelumnya viral di media sosial setelah anak pengemudi ojol meninggal dunia usai menyantap makanan tersebut, Minggu (25/04/2021) lalu.

Makanan beracun tersebut sengaja dititipkan oleh pelaku untuk diberikan kepada orang lain.

Pelaku meminta ojol untuk mengantarkan paket makanan ke sebuah alamat tanpa menggunakan aplikasi.

Saat tiba di alamat yang dituju, si penerima menolak kiriman itu.

Baca juga: Bacaan Doa Jika Ingin Betemu dengan Malam Lailatul Qadar

Baca juga: Minum Segelas Air, Perempuan ini Ditemukan Tak Berbusana di Hotel, Sempat Dikabarkan Hilang

Baca juga: Penjelasan Quraish Shihab Tentang Lailatul Qadar, Disiapkan Segala Kebajikan Sejak Awal Ramadhan

Dirinya tidak mau menerima makanan tersebut karena mengaku tidak mengenal sosok pengirimnya.

Tanpa berpikiran negatif, makanan tersebut diberikan kepada pengemudi ojol yang mengantarkan makanan tersebut.

Makanan tersebut dibawa pulang sang ojol untuk diberikan kepada keluarga, guna dimakan saat berbuka puasa.

Makanan yang dibawa ke rumah justru merenggut nyawa putra pengemudi ojol yang baru berusia 8 tahun.

Setelah dilakukan penyelidikan, pihak kepolisian memastikan kematian anak ojol tersebut karena keracunan.

Hasil uji laboratorium atas sampel makanan menunjukkan, bumbu sate ayam yang sempat dimakan korban mengandung racun jenis C.

Kini, kasus sate pembawa maut ini akhirnya menemukan titik terang.

Dalam waktu dekat, pihak kepolisian akan menemukan dan menyeret si pelaku ke peradilan.

Sebelumnya, polisi telah melakukan penyelidikan kepada para saksi dan bukti rekaman CCTV.

Menurut keterangan dari para saksi, ada dugaan, si pelaku memiliki konflik dengan orang yang menjadi target penerima makanan tersebut.

Polisi merasa sedikit kesulitan mengungkap identitas pelaku, karena terbatasnya ketersediaan CCTV di tempat pelaku melakukan transaksi makanan dengan ojol.

Meski demikian, polisi telah berhasil mendapatkan identitas pelaku.

Menurut informasi Jurnalis Kompas Tv, Michael Aryawan, Sabtu (1/5/2021), pelaku telah merencanakan memilih lokasi yang tidak dipasangi kamera CCTV.

Hal itu dilakukan, untuk menghindari terungkapnya identitas pelaku.

"Hal tersebut memang sudah direncanakan (pelaku) saat memilih lokasi yang tidak berada CCTV, untuk memberikan paket makanan kepada ojek daring yang dipilihnya secara acak," ujar Michael.

Michael mengabarkan, polisi telah menyisir CCTV yang berada di sepanjang jalan Gayam, Yogyakarta, dengan memperhatikan waktu saat kapan si pelaku memberikan paket tersebut.

Selanjutnya, polisi tinggal memburu pelaku.

Pelaku Diduga Lebih Dari Satu Orang

Dikutip dari TribunJogja.com, Sabtu (1/5/2021), kepolisian menduga pelaku di balik sate beracun yang menewaskan NFP, anak ojol, lebih dari satu orang.

Hingga saat ini, kepolisian masih memburu pelaku yang membuat kiriman paket sate misterius tersebut.

Kapolres Bantul AKBP, Wachyu Tri Budi Sulistyono mengatakan jumlah pelaku diduga lebih dari satu orang, Sabtu (1/5/2021).

"Kami sudah kantongi ciri-ciri pelaku. Tapi mungkin, (pelakunya) bisa lebih dari satu orang," kata Kapolres.

Berita Terkait lainnya

Sumber : TRIBUNNEWS

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved