UMKM Jambi
Kelebihan Energi, Dua Pemuda ini Dirikan UMKM Kuliner
SPCYGODS UMKM kuliner yang berada di Jalan Sumantri Brojonegoro terlihat ramai ketika Tribunjambi.com berkunjung kesana.
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – SPCYGODS UMKM kuliner yang berada di Jalan Sumantri Brojonegoro terlihat ramai ketika Tribunjambi.com berkunjung kesana.
Beberapa karyawan terlihat sibuk meracik menu andalan dari UMKM kuliner ini malam itu, beberapa lagi ada yang sibuk melakukan delivery ke konsumen setianya.
Di Pinggir Jalan yang telah menjadi pusat jajanan malam di Kota Jambi tersebut SPCYGODS hadir dengan menawarkan menu unik dengan konsep yang tidak kalah unik juga.
Pablo satu diantara pemilik SPCYGODS mengatakan mereka mengusung konsep street food yang dikombinasikan dengan Delivery.
“Free Delivery di Kota Jambi,” Ujarnya beberapa Hari yang lalu.
SPCYGODS memang tidak menyediakan meja khusus untuk menikmati manunya di sana, namun ada juga yang memanfaatkan meja dan kursi seadanya tersebut untuk menghabiskan malam sambil menikmati menu Khas dari UMKM ini.
Beberapa pelanggan lain lebih memilih melakukan Take away, ketimbang menikmati menu unik ini di sana.
Untuk menunya bisa dikatakan anti mainstream. Mengusung menu andalan dengan bahan dasar ayam dan kulit ayam yang di jadikan sate.
Uniknya, sate ayam yang mereka sebut sate maya ini disajikan sangat berbeda. Alih-alih diberikan kuah sate konvensional seperti kuah sate padang, madura, kacang atau kecap seperti tukang sate kebanyakan, SPCYGODS malah menghadirkan sambel yang rasa pedasnya nendang abis untuk menikmati satu porsi menu andalannya ini.
Ketika ditanya tentang lahirnya ide kreatif ini, Pablo mengatakan idenya lahir karena mereka kelebihan energi, dan perlu melakukan sesuatu di luar rutinitas pekerjaan mereka sehari-hari.
“Kita kelebihan energi dan harus melakukan sesuatu untuk menyalurkanya, hingga lahirlah ide street food ini,” katanya sambil melemparkan senyum khasnya.
Lahirnya SPCYGODS bukan hanya bermodalkan ide saja, tapi juga di barengi dengan riset yang matang. Mulai dari rasa produk, segmen pasar, konsep hingga strategi marketing yang akan dilakukan.
Pablo mengatakan produk yang dia lahirkan ini menyasar segmen pasar wanita berumur di bawah 34 tahun.
Menurutnya wanita lebih suka jajan sedangkan pria itu lebih suka nongkrong.
“Setidaknya wanita bisa membawa pasangannya untuk menikmati manu yang kita sajikan,” Ujarnya.