Berita Merangin

Dinkes Temukan Satu Kasus Baru HIV/AIDS di Merangin, Lakukan Ini Agar Tidak Tertular

Dengan banyaknya sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Nani Rachmaini
net
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Perilaku seksual menjadi penyebab terjangkit dan tersebarnya virus HIV Aids ke orang lain di Kabupaten Merangin.

Berdasarkan data yang diperoleh Tribunjambi.com dari Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin menyebutkan sepanjang tahun 2021 terdapat satu kasus baru penderita HIV/Aids hingga akhir Maret lalu.

Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Zamroni menyebutkan secara akumulasi, penderita HIV/Aids hingga akhir tahun 2020 laku sebanyak 60 kasus.

Untuk penyebaran dan dapat terjangkitnya virus itu dikatakan Zamroni akibat salah satu individu sering berganti pasangan dalam melakukan hubungan intim.

Sehingga sifat manusia yang Heteroseksual dapat membuat virus itu ditularkan dari suami ke istri dan sebaliknya.

Selain itu perilaku yang mengkonsumsi narkoba menggunakan jarum suntik secara bergantian juga dapat menyebarkan virus itu ke orang lain.

"Penularannya ada dari narkoba (jarum suntik), gay atau homoseksual," ungkap Zamroni.

Sementara untuk kalangan rumah tangga, Zamroni mengungkapkan sering terjadi dan timbul dikarenakan suami yang sering 'jajan' diluar.

"Kalau ibu rumah tangga kebanyakan terjangkit HIV/Aids dari suaminya," ujarnya.

Sementara agar tidak terjadinya penularan itu dengan melakukan pengecekan dan menjaga perilaku seksualnya.

Ubtuk Dinas Kesehatan sendiri melakukan upaya tidak terjadi penularan ke orang dengan triple eliminasi. Diantaranya jikalau ibu hamil dan pasien TB selalu skrining di Puskesmas untuk pengecekan dan pengobatan berkelanjutan. 

Dia juga mengatakan bahwa masyarakat umum dapat melakukan pengecekan apakah terjangkit atau tidak. Namun dia menyebutkan pengecekan itu jika kemungkinan terkena.

"Tapi harus punya latarbelakang, kalau hanya mengecek mengecek saja tidak bisa. Harus ada latarbelakang kenapa kita harus mengecek, atau memang ada riwayatnya," ujarnya. 

Sebab dia mengatakan hingga saat ini obat penyembuhan HIV/Aids tidak ada, tapi obat meningkatkan antibodi agar virusnya tidak berkembang ada.

"Pengobatannya seumur hidup, nggak ada sembuh sembuh karena sampai sekarang belum ada obatnya," ujarnya.

Sementara gejala yang muncul jika seseorang mulai terjangkit HIV ditandai dengan demam yang hilang timbul.

"Demamnya berulang dan tidak sembuh sembuh, sariawan, itu akibat kekebalan tubuh berkurang," katanya.

Sehingga menyebabkan mudah tertular penyakit menular dari lingkungan sekitar. Sementara penularan lebih cepat itu dapat terjadi dari perilaku homoseksual.

"Laki sama laki itu berhubungan seks itu lebih mudah menyebarkan virusnya," ujarnya.

Human Immunodeficiency Virus atau HIV merupakan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. 

Dengan banyaknya sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

Jika Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome. 

AIDS merupakan stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita HIV (ODHA). (Tribunjambi.com/ Darwin Sijabat)

Baca juga: VIDEO Inilah Kronologis Bagaimana Keluarga Besar di Selincah Kota Jambi Terpapar Covid-19

Baca juga: Saudara Prabowo Subianto Jadi Awak KRI Nanggala-402 yang Gugur, Ungkap Kehilangan yang Mendalam

Baca juga: Coba Ikan Kerutup, Kuliner Khas Jambi yang Banyak Disukai, Buat Menu Sahur

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved