Anak 10 Tahun Tewas Makan Sate Beracun, Berawal Ayah Bawa Pulang Paket Ojol yang Ditolak Penerima

Seorang bocah 10 tahun di Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogjakarta tewas setelah makan sate diduga beracun.

Editor: Teguh Suprayitno
Facebook
Seorang bocah di Bantul tewas usai makan sate pemberitan orang tak dikenal. 

Ia ditelepon oleh seorang staf sekolah di SD Muhamadiyah IV Karangkajen yang mengabarkan bahwa murid berinisial NFP dinyatakan meninggal karena keracunan.

Saat itu juga, Jawadi meminta para guru untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

"Begitu dipastikan ternyata memang betul. NFP sudah meninggal karena keracunan," katanya, saat ditemui Tribunjogja.com, Senin (26/4/2021)

Jawadi sempat tak percaya, karena menurut pengetahuannya jika seseorang keracunan makanan tidak mungkin bereaksi sangat cepat.

"Kalau keracunan makanan itu gak mungkin langsung meninggal. Anak itu kan meninggalnya pas ketika di jalan menuju rumah sakit. Tapi ya sekarang masih diselidiki polisi," jelas Jawadi.

Kronologi Kejadian

Jawadi menuturkan, pada Minggu sore, NFP masih terlihat mengikuti kegiatan pengajian yang diadakan di sebuah masjid tak jauh dari tempat tinggalnya.

Saat menjelang magrib, NFP izin pulang karena berniat untuk buka puasa bersama bapak dan ibunya di rumah.

"Magrib itu bapaknya pulang bawa makanan, bawa sate. Setelah itu dimakan bersama-sama, dan tak lama ibu dan NFP itu keracunan," tuturnya.

Seorang bocah di Bantul tewas usai makan sate pemberitan orang tak dikenal.
Seorang bocah di Bantul tewas usai makan sate pemberitan orang tak dikenal. (Facebook)

Ditemui terpisah, orang tua NFP, Bandiman masih terlihat syok atas kejadian yang menimpa keluarganya pada Minggu sore.

Pria yang akrab disapa Bandi itu menjelaskan, kronologi awal kejadian itu bermula ketika dirinya habis istirahat dan seusai menunaikan salat Ashar di sebuah masjid di Kota Yogyakarta.

Tiba-tiba Bandi dihampiri oleh perempuan tak dikenal dan ia dimintai tolong untuk mengantarkan sebuah paket berisi sate bakar ke wilayah Kasihan, Kabupaten Bantul.

"Waktu saya siap-siap jalan, tiba-tiba ada perempuan menghampiri saya. Dia minta tolong antarkan paket ke daerah Kasihan ke pak Tomy. Saya bilang, pakai aplikasi saja. Terus mbaknya alasannya gak ada aplikasi Ojol," jelasnya.

Sore itu juga Bandi bergegas menuju rumah penerima paket yang berada di daerah Kasihan, Kabupaten Bantul.

"Dia minta offline, ya saya antarkan ke penerima tersebut. Perempuan itu berpesan, pengirim atas nama pak Hamid," ungkap dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved