Puskesmas Simpang IV Sipin masih Terkendala untuk Pelaksanaan Vaksinasi Lansia
Kepala Puskesmas Simpang IV Sipin, Kota Jambi, Tety mengatakan masih terkendala untuk melaksanakan vaksinasi terhadap lansia.
Penulis: Monang Widyoko | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Vaksinasi di Puskesmas Simpang IV Sipin, Kota Jambi, untuk saat ini telah melaksanakan vaksin secara 100 persen terhadap nakes. Yang sedang berjalan yakni vaksinasi lansia dan pelayan publik.
Kepala Puskesmas Simpang IV Sipin, Kota Jambi, Tety mengatakan masih terkendala untuk melaksanakan vaksinasi terhadap lansia.
"Kami sudah melaksanakan vaksinasi sejak Januari 2021 lalu. Mulai dari tenaga kesehatan yang telah kami laksanakan 100 persen, kemudian saat ini lansia dan diikuti pelayan publik," katanya, Senin (26/4/2021).
"Namun dalam pelaksanaannya kami masih terkendala untuk melakukan vaksinasi terhadap lansia," tambahnya.
Ia mengatakan kegiatan vaksinasi saat puasa ini cukup membuat para lansia sedikit khawatir. Beberapa pihaknya tanyakan ke beberapa lansia, mereka cenderung takut puasanya batal akibat efek samping dari vaksinasi.
"Kami ada menanyakan kepada para lansia saat kami laksanakan sosialisasi. Mereka kebanyakan mengatakan tidak dulu untuk divaksin, karena efek samping dari vaksin ini nantinya akan membuat puasa mereka akan batal," ujar Kepala Puskesmas Simpang IV Sipin ini.
"Memang sebagian lagi mereka sudah mau datang ke puskesmas namun saat dilakukan screening mereka kondisi kesehatannya sendiri masih belum memungkinkan untuk dilakukan vaksin," terangnya.
Pihaknya saat ini terus melakukan penyuluhan dan sosialisasi terhadap lansia yang berada di wilayah kerja Puskesmas Simpang IV Sipin.
"Dari data yang kami peroleh, lansia dalam wilayah kerja kami ada sekitar 1500an lansia. Dan yang sudah datang ke puskesmas ada 500 orang. Ini sekitar 35% kurang lebihnya," bebernya.
Dirinya pun berharap ke depan agar para lansia tidak terpapar informasi-informasi yang salah tentang vaksinasi.
"Tentu vaksinasi ini tujuannya baik ya. Guna memutus mata rantai Covid-19 di Indonesia, dan khususnya Kota Jambi. Tapi masih banyak masyarakat yang terpapar informasi salah," ujarnya.
"Kemudian juga untuk vaksinasi lansia diperlukan screening yang ketat karena kebanyakan dari lansia itu memiliki penyakit bawaan," pungkasnya.
Baca juga: VIDEO Kronologi Detik-detik KRI Nanggala-402 Ditemukan di Kedalaman 839 Meter
Baca juga: Disnakertrans Sarolangun Sebut Belum Ada Perusahaan Ajukan Keterlambatan Pembayaran THR
Baca juga: Chat Terakhir Serda Pandu Yudha ke Istri Buat Berlinang Air Mata, Satu Awak KRI Nanggala yang Gugur