Begini Strategi Prajurit TNI buat Pemberontak Terbesar Kongo Menyerah Secara Damai
Sebuah prestasi membanggakan datang dari prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Gerak Cepat (BGC) Kontingen Garuda (Konga)
TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah prestasi membanggakan datang dari prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Gerak Cepat (BGC) Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-C/MONUSCO.
Dikabarkan prajurit TNI berhasil membujuk pemberontak Kongo terbesar dan paling ditakuti untuk menyerah secara damai.
Melansir dari laman tniad.mil.id, sejumlah pemberontak itu menyerahkan 18 senjata api jenis AK 47 pucuk, 2 pucuk RPG, sepucuk mortir 60, sepucuk GPMG, sebuah spread (tombak), 20 buah magazen, 122 butir munisi kal 7.62, 365 butir munisi kal 5.56, sebuah granat RPG.
Penjemputan 31 orang milisi ini dipimpin langsung Komandan Satgas BGC Konga XXXIX-C/MONUSCO Kolonel Inf Sandi Kamidianto, di desa Maiminggi.
Milisi yang turun adalah kelompok milisi bersenjata terbesar yang selama ini mengancam stabilitas keamanan di Kongo.
Kronologinya berawal saat TNI melaksanakan kegiatan Civil Military Coordination (Cimic).
Prestasi tersebut merupakan hasil dari pendekatan persuasif dan dialog dengan para tokoh masyarakat, sehingga berhasil meyakinkan para milisi untuk kembali ke masyarakat.
Akhirnya milisi beserta senjatanya diserahkan kepada Disarmament Demobilization Reintegration (DDR) untuk dilaksanakan proses lebih lanjut sesuai ketentuan UN.
Komandan Satgas menyampaikan bahwa dalam operasi penjemputan milisi wanita tersebut melibatkan Female Engagement Team (FET) atau Kartini Indonesia.
Tim FET ini dilibatkan agar memberikan rasa aman, karena diantara milisi-milisi pria terdapat seorang milisi wanita.
“Ini merupakan kado terindah dari Kartini Indonesia di daerah misi, karena terlibat dalam kegiatan penjemputan milisi kelompok bersenjata terbesar, dan teruslah berupaya untuk dapat memberikan rasa aman, nyaman dan memenangkan hati serta pikiran rakyat,” tambahnya.
SUMBER ARTIKEL : SURYA.CO.ID