Berita Kota Jambi

Fenomena Cuaca dan Musim yang Sering Membuat Bingung, Ini Penjelasan Prakirawan BMKG Jambi

Fenomena cuaca dan musim yang beberapa tahun terakhir sering membuat bingung. Prakirawan BMKG Jambi menjelaskan perubahan yang terjadi dengan cuaca.

Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rahimin
tribunjambi/Rara Khushshoh Azzahro
Taman alat BMKG Jambi yang letaknya di dekat Kantor Ops Bandara Sultan Thaha Saifuddin. 

Fenomena Cuaca dan Musim yang Sering Membuat Bingung, Ini Penjelasan Prakirawan BMKG Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Fenomena cuaca dan musim yang beberapa tahun terakhir sering membuat bingung.

Octa Irawan, P\prakirawan BMKG Jambi menjelaskan perubahan yang terjadi dengan cuaca.

Octa Irawan menyebutkan, sekarang periode El Nino dan La Nina berulang.

Fenomena tersebut yang mengakibatkan kondisi cuaca cenderung tidak menentu. 

Contoh, kata Octa Irawan pada saat terjadinya musim penghujan nanti apabila ada fenomena La Nina itu semakin memperparah kondisi musim penghujan.

Artinya, dengan kondisi musim penghujan yang sudah curah hujannya banyak ada fenomena La Nina, bertambah banyak lagi.

"Itu makanya sering kejadian. Nah, satu lagi yang lawannya ini," ujarnya.

Pada saat musim kemarau, terjadi El Nino.

Keadaan itu yang terjadi pada 2015, saat terjadinya musim kemarau yang curah hujannya sedikit, ditambah adanya fenomena El Nino. Sehingga makin memperparah kondisi kering, khususnya di Provinsi Jambi.

Ada juga yang seperti ini pada saat musim penghujan, terjadi El Nino

"Itu di mana kita merasakan pada saat musim hujan, curah hujannya biasa-biasa saja, atau sebaliknya," lanjutnya.

Yaitu pada saat musim kemarau, terjadi fenomena La Nina. Jadi, kondisi itu membuat setiap orang tidak merasa berada di musim tersebut.

Jadi pola-pola kondisi cuaca global ini yang mempengaruhi kondisi cuaca lokal yang tengah dialami saat ini.

"Sekarang sudah mulai kita rasakan, daerah-daerah perbukitan berangsur merasakan sudah mulai tidak dingin lagi," jelasnya.

Contohnya daerah Kerinci, daerah Bukit Tinggi, tanpa disadari, kata dia, akan terus berubah.

Keadaan yang dirasakan saat ini, karena bergerak berangsur, tanpa disadari setiap orang akan terbiasa dengan fenomena alam tersebut.

Ia menjelaskan, aktivitas manusia mempengaruhi adanya perubahan cuaca tersebut.

Di mana melakukan aktivitas industri yang merusak lapisan ozon. Sehingga sinar ultraviolet, matahari masuk ke bumi tanpa adanya filter.

Alasan Tidur Setelah Sahur Itu Dilarang, dapat Memicu GERD serta Masalah Pencernaan

KRI Nanggala-402 Tenggelam 850 Meter di Dasar Laut, Masih Ada Kemungkinan ABK Selamat

Download Lagu Sholawat Allahu Kafi Versi Nissa Sabyan,Ada Lagu Maher Zain Full Album 2021

"Di situlah terjadinya efek rumah kaca. Nah itulah yang mengakibatkan pemanasan global tersebut. Secara pelan tapi pasti, kita akan mengarah ke sana," katanya.

Usahanya yang saat ini dapat dilakukan hanyalah menghambat prosesnya. Caranya lebih ramah terhadap lingkungan yang menghasilkan emisivitas karbon, penanaman pohon.

Sejatinya, kata Octa Irawan cuaca tidak dapat dikendalikan.(TribunJambi/Rara Khushshoh Azzahro)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved