Oksigen Mulai Habis, Begini Nasib 53 Kru KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak di Perairan Bali

Sudah lewat 72 jam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali belum juga ditemukan. Oksigen di dalam kapal selam tersebut diperkirakan hanya

Editor: Teguh Suprayitno
istimewa
KRI Nanggala 402 

Pesawat Poseidon P8 milik Angkatan Udara AS untuk membantu operasi pencarian Kapal selam KRI Nanggala 402 di Perairan Bali Utara dikabarkan tiba, Jumat 23 April 2021.

Informasi mengenai kedatangan pesawat pemburu kapal selam tipe Poseidon P8 disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Achmad Riad.

Pesawat p-8 poseidon
Pesawat p-8 poseidon (savetheroyalnavy.org)

Menurut Riad, personel Angkatan Udara AS yang akan mengawaki pesawat P8 Poseidon sudah tiba di Bali.

"Tim dari Poseidon yang nanti akan sebagai operator ataupun membantu P-8 Poseidon Amerika dari US Airforce yang mudah-mudahan bisa datang malam atau dini hari nanti, akan membantu proses pencarian, timnya sudah datang di sini tadi untuk berkoordinasi," kata Riad saat konferensi pers, Jumat (23/4/2021).

Terkait dengan perizinan, kata Riad, P-8 Poseidon sudah mendapat izin masuk ke Indonesia.

"Kemudian terkait clearence semuanya sudah clear. Ini sudah kita terima semua, untuk Amerika Poseidon sudah clear," kata Riad.

Mantan komandan

Mantan Komandan kapal selam KRI Nanggala 402 Letkol Laut (P) Ansori mengatakan kapal tersebut memiliki alat keselamatan berstandard internasional.

Ansori memastikan jumlah alat keselamatan di kapal selam yang hilang kontak saat latihan di Perairan Bali sejak Rabu (21/4/2021) tersebut sama dengan jumah personel yang on board di kapal tersebut.

Baca juga: Kapal Nanggala-402 Dihisap Palung 700 Meter? Petinggi TNI-AL Sebut 3 Kemungkinan Ini Bisa Terjadi

Baca juga: Inilah Sosok Letkol Laut Heri Oktavian, Komandan KRI Nanggala 402 yang Hilang Kontak, Lulusan Jerman

Hal tersebut disampaikan Ansori saat konferensi pers pada Jumat (23/4/2021).

"Jadi di kapal selam sudah lengkap dan sesuai dengan standard internasional yang diberlakukan kepada seluruh kapal selam di dunia. Jadi seluruh peralatan di sini disesuaikan dengan jumlah personel yang on board di dalam kapal selam. 53 ya seluruh peralatan sejumlah 53.

KRI Nanggala 402
KRI Nanggala 402 (istimewa)

Jadi kalau ada personel on board yang lain selain yang 53 maka personel kapal selam yang ada di situ otomatis akan dikurangi karena akan disesuaikan dengan jumlah peralatan keselamatan yang ada di salam kapal selam," kata Ansori.

Kepala Kamar Mesin 402 Mayor Laut (Tek) Ignatius juga mengatakan di dalam operasi kapal tersebut terdapat dua prosedur keluar darurat yakni rush escape dan tower escape.

Rush escape, kata dia, adalah prosedur keluarnya awak dari kapal selam apabila kapal di dalam pressure hull terjadi flooding atau air di luar badan kapal masuk ke dalam badan kapal.

"Tower escape, atau yang dilaksanakan dengan menggunakan baju MK XI tersebut. Jadi ini dilaksanakan apabila kapal tersebut tidak ada kebocoran. Atau pressure hull tersebut masih dalam kondisi baik namun tidak bisa dipertahankan daya apungnya," kata Ignatius.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved