Jamuan Ekstrem untuk Jenderal AS, Ketar-ketir Lihat Denjaka Tembak-tembakan Pakai Peluru Asli
Suguhan ekstrem itu sekaligus untuk memberi pesan supaya ‘’tidak main-main’’ dengan pasukan khusus TNI. 'Jamuan ekstrem' untuk jenderal
Lalu mereka melakukan atraksi saling menembak menggunakan senapan serbu berpeluru tajam dalam jarak dekat.
Sasaran tembakan adalah kevlar yang berada di samping kanan atau kiri personel Denjaka.
Semua pasukan Denjaka yang melakukan atraksi simulai antiteror itu memang mengenakan rompi anti peluru.
Dalam atraksi itu sama sekali tidak boleh ada kesalahan. Semua peluru yang ditembakkan harus tepat sasaran.
Jika tidak tepat sasaran, peluru bisa menghantam personel Denjaka atau menyasar kepada anggota Marinir yang berdiri tegap di arena seputar upacara.
Atraksi teknis pembebasan sandera dan serbuan antiteror menggunakan peluru tajam di depan umum itu hanyalah satu di antara kemampuan Denjaka yang dipertunjukkan.
Semua bisa berjalan lancar dan aman karena berkat latihan keras dan para personelnya yang terlatih baik (well trained).
Operasi khusus lautan
Pada prinsipnya, pasukan Denjaka dipersiapkan untuk melaksanakan operasi-operasi khusus di lautan.
Tapi, berkat pelatihan kerasnya, Denjaka juga mumpuni untuk melakukan operasi tempur di medan ekstrem baik di laut, darat, maupun udara.
Sebagai pasukan elite terlatih, Denjaka siap diterjunkan dalam medan tempur paling ekstrem. Pasukan ini juga siap menghadapi tantangan paling ekstrem.
Baca juga: Dor Kepala Pasukan Elite TNI Denjaka Kopassus Paskhas Diincar Sniper Musuh, Serda Asrofi Teriak
Baca juga: 9 Perwira Muda Kopassus Dikirim ke Hutan Kalimantan, Akhirnya Jadi Jenderal Berpengaruh
Baca juga: Hujan Peluru di Saparua 1999, Peluru Sniper Musuh Incar Kepala Kopassus, Denjaka dan Paskhas