UMKM Jambi
Kisah Temuan Teknologi Tepat Guna untuk Memajukan UMKM Makanan Ringan di Jambi
Di Jambi, Pejabat Fungsional Disperindag Provinsi Jambi Ida Mariyanti berhasil menciptakan beberapa teknologi tepat guna yang bersentuhan langsung den
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Penggunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) sangat dibutuhkan oleh pelaku UMKM. Khususnya untuk pelaku UMKM yang memproduksi makanan ringan agar lebih produktif dan menekan biaya produksi.
Di Jambi, Pejabat Fungsional Disperindag Provinsi Jambi Ida Mariyanti berhasil menciptakan beberapa teknologi tepat guna yang bersentuhan langsung dengan pelaku UMKM.
Bisa Ceritakan Lahirnya Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diciptakan untuk UMKM?
Teknologi ini sebenarnya tidak baru, sekitar enam atau tujuh tahun yang lalu, saya membina UMKM sale pisang di Bungo, saya melihat cara penggorengan dengan mengunakan kuali bulat dengan bidang cembung.
Sedangkan yang diperlukan untuk memproduksi sale pisang hanya di permukaannya saja. Sedangkan lingkaran itu kan tinggi ya, jadi memakan banyak minyaknya.
Sehingga butuh pemanasan yang lama dan tinggi agar minyak panas merata.
Minyak itu jika dipanaskan terus-menerus akan merusak kualitas minyak dan itu akan mengganggu kesehatan.
Sehingga timbul ide untuk menciptakan kuali yang tidak bulat tapi persegi panjang dengan bidang datar.
Alhamdulillah enam tahun yang lalu ada pengrajin di Bungo bernama Astuti yang mau memakai teknologi yang saya ciptakan saat itu, yaitu kuali persegi panjang dengan bidang datar.
Setelah di gunakan, Astuti mengatakan ada penghematan di gas dan minyak.
Setelah itukan Ibu membuat Teknologi ( TTG ) yang kedua ini, apa kelebihan teknologi yang kedua ini jika dibandingkan pendahulunya?
Di teknologi yang kedua ini saya menghadirkan tirisan di atas kualinya. Dengan ada tirisan tersebut, uap panas yang dikeluarkan dari minyak dapat mengeringkan produk sehingga tidak perlu ditiriskan lebih lama di tempat lain.
Setelah ibu membuat teknologi yang kedua ini, apakah ibu langsung menawarkan ke pelaku UMKM untuk digunakan?
Iya saya mencoba menawarkan tapi belum banyak yang percaya dan peduli. Baru Bu Zaitun Pemilik Rempeyek Ilham yang menggunakan.
Terkadang merubah parah pelaku UMKM yang belum paham tidak mudah.
Apa Yang melatar belakangi ibu membuat TTG yang kedua ini?
Beberapa bulan yang lalu saya satu diantara tim juri sidakarya. Saya melihat ada UMKM yang mengeluh kelangkaan gas. Saat itu saya terpanggil untuk membantu dan mencari ide bagaimana cara meningkatkan efektifitas dan bagaimana mensiasati kelangkaan gas.
Lahirnya TTG kedua ini karena kelangkaan gas, namun masih banyak UMKM yang tidak percaya, dan menanamkan keyakinan kepada pelaku UMKM ini gampang-gampang susah.
Sudah berapa banyak teknologi tepat guna yang kedua ini digunakan UMKM?
Rempeyek ilham baru dua mengunakan TTG ini, karena ada terkendala perilaku dari pekerja mereka yang masih belum terbiasa jadi ada penolakan. Namun untuk produk rempeyek yang bulat sudah menguanakn TTG ini.
Sebagai penyuluh fungsional apakah ada solusi untuk karyawan yang mempunyai menset tersebut?
Kita mengedukasi dulu pemilik UMKM tentang manfaat produktivitas dan keuntungan yang didapat. Di satu sisi dengan bertambahnya laba tersebut sebagian dapat dikembalikan ke pekerja dengan cara memberikan pendapatan lebih untuk mereka.
Dengan stimulan ini insya allah pekerja akan mau beralih ke teknologi tepat guna yang akan memberikan keuntungan lebih ke pelaku UMKM.
Kuali yang diciptakan ini memiliki diameter lebih besar, karena bentuknya persegi panjang. Untuk sekali produksi membutuhkan berapa karyawan?
Dengan bentuknya yang persegi panjang, satu kuali dengan media datar ini dapat digunakan lebih dari satu orang.
Kalau TTG dulu saya rancang untuk dua orang, TTG yang terbaru ini bisa untuk 3 sampai 4 orang khususnya untuk pembuatan rempeyek. Dengan komposisi tiga yang memasukan adonan satu yang mengangkat dan meniriskan.
Selain itu TTG terbaru ini juga bisa untuk produk lainya, seperti kembang goyang, nanas goreng, keripik pisang, dan semua yang di goreng.
Kedepannya kita akan buat untuk kentang goreng. Karena kentang goreng ini perlu perlakuan khusus, karena banyak sekali busanya, sehingga dimensinya harus lebih tinggi dan gelembung busa yang ada saat penggorengan kentang tidak keluar.
Ada Rencana untuk mensosialisasikan TTG ini lagi?
Karena sekarang lagi musim corona, apa lagi UMKM sedang sibuk produksi untuk lebaran. Insya allah setelah lebaran ini kita akan sosialisasikan ke pelaku UMKM.
TTG yang pertama apakah sudah banyak digunakan?
Yang pertama sudah ditiru sama teman-teman yang lain, butuh dua tahun bagi pelaku UMKM di bungo untuk mengikuti penggunaan teknologi tersebut.
Teknologi yang ibu ciptakan diduplikasi oleh pelaku UMKM yang lain, berarti tidak di Hakikan?
Saya ingin menghakikan, tapi terkadang saya berpikir Haki hanya berguna di dunia, nanti saya minta di akhirat saja.
Saat ini saya juga membuat teknologi selanjutnya dengan teknologi api keliling. Teknologi ini seperti open. Sehingga tidak butuh kompor lagi
Teknologi Baru yang akan ibu ciptakan Ini untuk produk apa?
Sama dengan sekarang, TTG kedua saya buat khusus untuk buk zaitun (pemilik rempeyek ilham.red) kerna dia telah memiliki kompor gas, dan harganya lumayan, kalau kita rubahkan sayang, jadi kita hanya menyempurnakan sedikit sehingga lebih produktif.
Nah, untuk teknologi selanjutnya ini tidak membutuhkan Kompor lagi.
Berarti sebelum membuat TTG, ibu melakukan riset tentang kebutuhan masing-masing UMKM. Bisa jadi pelaku UMKM beda-beda teknologi yang ibu buat?
Kita melihat kebutuhan yang diperlukan UMKM, Khususnya pelaku UMKM yang memang membutuhkan kita. tapi ada juga pelaku UMKM yang merasa tidak butuh, jadi sepintar apapun penyuluh teknologi tersebut membuat teknologi tidaklah sempurnah jika tidak digunakan.
Jadi kita lihat juga jika pelaku UMKM mau maka bisa tercipta TTG yang berguna untuk mereka. Salah satu tugas fungsional itu sebagai inovator.
TTG yang digunakan UMKM Rempeyek Ilham ini Butuh Riset Berapa Lama?
Risetnya lumayan lama, khususnya untuk mengecek suhu panas, agar tidak menyelakain pekerja.
Di awal tadi ibu mengatakan Minyak yang dipanaskan terus menerus akan merusak minyak dan tidak baik untuk kesehatan. Apa yang perlu diketahui UMKM agar tercipta makanan yang sehat dan bisa bersaing di kanca nasional.?
Pertama sekali yang harus diperhatikan adalah keamanan pangan, pengolahan harus memakai ( Alat pelindung Diri (Apd), seperti masker, tutup rambut dll. Tempatnya juga harus bersih dan peralat juga haru sering digunakan, minyak juga harus bagus, jangan gunakan minyak yang berulang karena itu dapat menyebab penyakit.
Nah itu lah kenapa kita buat TTG ini dengan bidang datang karena bisa menghemat minyak dan mengurangi residu, sehingga bisa mengunakan minyak baru terus.
Ibu dalam menciptakan teknologi ini mengunakan dana pribadi atau di danai pemerintah
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Hidup Sebagaimana Kristus Telah Hidup
Baca juga: Kronologi Alan Tewas Ditikam Rekan Sesama Penambang Emas di Limun Sarolangun
Baca juga: Nia Ramadhani Menyesal Kini Anaknya Mulai Kurang Ajar Imbas Terbiasa Hidup Mewah: Ini Salah Gue!
?
Semua penelitian dan TTG yang saya ciptakan mengunakan uang pribadi, dengan menyisihkan uang tabungan. karena umur saya yang sudah segini merasa terpanggil melihat kondisi saat ini untuk membantu pelaku UMKM khususnya untuk pelaku UMKM dengan kelangkaan gas.