Pembunuhan

Cinta Segitiga Berakhir Tragis, Bos Wajan di Yogyakarta Dibunuh Saat Berhubungan Intim Dengan Istri

Seorang pengusaha wajan asal Bantul, Yogyakarta, Budiyantoro (38), tewas dibunuh karyawannya sendiri. Akibat cinta segitiga.

Editor: Rahimin
Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani/Dok. Polres Bantul
Nur Kholis (kiri) dan KL (kanan), pelaku pembunuhan Budiyantoro. Cinta Segitiga Berakhir Tragis, Bos Wajan di Yogyakarta Dibunuh Saat Berhubungan Intim Dengan Istri 

Menurut AKP Ngadi, KL langsung membungkam mulut korban saat berteriak minta tolong.

KL dan Nur Kholis kompak memakaikan baju korban setelah dipastikan telah meninggal.

Setelah itu, jasad korban yang dibungkus sprei lalu diletakkan di garasi mobil hingga Selasa malam pukul 23.00 WIB.

KL selanjutnya meminta Nur Kholis untuk membuang jasad korban menggunakan mobil

Ilustrasi pembunuhan
Ilustrasi pembunuhan (TRIBUNBALI/PRIMA)

"Kemudian tersangka NK mengendarai mobil yang diberi oleh tersangka KL dan membuang jasad korban di Sedayu."

"Tersangka NK juga membuang barang bukti lain di tempat yang berbeda," AKP Ngadi menjelaskan.

Nur Kholis membuang jasad korban di Selo Gedong, Agodadi, Sedayu, Bantul.

Sementara plat nomor kendaraan, kawat yang digunakan sebagai senjata, dan barang lainnya dibuang di sekitar Godean, Jalan Wates. Lalu, sebagian dibuang di Kulon Progo.

Pengakuan Tersangka Berbelit-belit

Soal cinta terlarangnya dengan KL, Nur Kholis mengaku nekat menghabisi nyawa korban karena sering diancam.

Lantaran korban mengetahui KL dan Nur Kholis sering bertukar pesan. "Korban dan tersangka memang sudah saling kenal."

"Sebelumnya korban bekerja di perusahaan tersangka, tetapi kemudian dipecat oleh korban. Mereka juga saudara."
 "Membunuh karena diancam terus oleh korban. Tetapi ternyata korban marah kepada tersangka karena tersangka sering chattingan dengan istri korban," sambung AKP Ngadi.

Soal senjata yang digunakan, Nur Kholis pun mengaku ia selalu membawa kawat ke manapun untuk berjaga-jaga.

"Nggak saya rencanakan, jaga-jaga kalau dia anu (mau membunuh) saya. Ke mana-mana selalu bawa kawat," aku Nur Kholis.

Nur Kholis sendiri diamankan pihak kepolisian pada Rabu (31/3/2021) dini hari di Nanggulan, Kulon Progo.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved