Anies Baswedan Sebut Covid-19 di DKI Jakarta Akan Berakhir: Kemenangan di Depan Mata
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa beryukur terkait kasus Covid-19 di ibu kota berhasil dikendalikan.
TRIBUNJAMBI.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa beryukur terkait kasus Covid-19 di ibu kota berhasil dikendalikan.
Berkat kerja keras hadapi Covid-19, Anies Baswedan yakin jika pandemi yang sudah melanda Jakarta setahun belakangan ini bakal segera berakhir.
"Kemenangan melawan pandemi ini sudah di depan mata," ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (20/4/2021).

Pasalnya, saat ini pandemi Covid-19 belum benar-benar berakhir dan kasusnya bisa melonjak kapan saja.
"Saya ingatkan, kita belum menang seksrang. Jadi mari ambil tanggung jawab untuk bersama mewujudkan kemenangan tersebut dengan disiplin 3M," ujarnya.
Pemprov DKI juga telah menerapkan sejumlah pelonggaran aturan selama bulan suci Ramadan kali ini.
Berbeda dengan Ramadan tahun lalu, kini masyarakat boleh salat tarawih dan salat Ied berjemaah di masjid.
"Pada Ramadan ini, Pemprov DKI memang telah mengizinkan kegiatan peribadatan di rumah ibadah dengan kapasitas 50 persen," kata Anies.
Anies tetap menyarankan masyarakat menjalankan Shalat Tarawih di rumah masing-masing.
"Jika melihat rumah ibadah tersebut sudah terisi 50 persen, maka sebaiknya beribadah di rumah untuk mencegah risiko keterpaparan," tuturnya.
Menueur Data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kasus aktif Covid-19 di ibu kota sampai saat ini mencapai 6.884 kasus.
Adapun kasus aktif berasal dari jumlah pasien yang tengah dirawat maupun yang masih menjalani isolasi.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, kasus Covid-19 kembali mengalami sedikit peningkatan.
Dirinya menjamin, ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU di 106 rumah sakit rujukan Covid-19 masih terkendali.
“Untuk ketersediaan ICU turun meskipun sedikit, per tanggal 5 April, jumlah ICU kita 1.136 dan terisi 548 yakni 48 persen," ucapnya.
"Sedangkan, tanggal 18 April, kapasitas ICU kita 1.056, terisi 500 pasien atau 47 persen yang artinya ada penurunan sebesar 1 persen terhadap kapasitas ICU," tambahnya menjelaskan.
Selanjutnya, kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.513 unit dan terisi 3.311 atau 44 persen per tanggal 5 April.
Selang dua pekan kemudian, pada tanggal 18 April, jumlah tempat tidur 7.087 dan terisi 2.691 atau terisi 38 persen.
Di DKI Jakarta jumlah sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 (tenaga kesehatan, lansia, dan pelayan publik) sebanyak 3.000.689 orang.
Total vaksinasi dosis 1 di DKI Jakarta saat ini sebanyak 1.641.932 orang (54,7 persen) dan total vaksinasi dosis 2 kini mencapai 849.048 orang (28,3 persen).
Baca Artikel Lainnya di sini
SUMBER ARTIKEL : TRIBUN JAKARTA