Siapa Sebenarnya Suhendra Adikuntoro? Calon Menteri Baru Jokowi yang Punya Prestasi Luar Biasa

Ternyata ini sosok sebenarnya Suhendra Hadikuntono,   yang disebut sebagai calon  menteri baru Presiden Jokowi.

Editor: Heri Prihartono
ISTIMEWA
Suhendra Hadikuntono (kiri), Presiden Joko Widodo, dan Wali Nanggroe Aceh Tengku Malik Mahmud Al-Haythar. 

TRIBUNJAMBI.COM - Ternyata ini sosok sebenarnya Suhendra Hadikuntono,   yang disebut sebagai calon  menteri baru Presiden Jokowi.

Suhendra Hadikuntono dikenal sebagai tokoh intelijen internasional kelahiran Medan, Sumatera Utara pada 1970.

Suhendra Merupakan lulusan University Kebangsaan, Malaysia dan sebagai pemilik sejumlah perusahaan, seperti PT Indo Cetta (unicorn) dan PT Indo Saran Prima (parking, fumigasi, security, minning, dan plantation).

Pada akhir 2013, Suhendra Hadikuntono pernah diminta bantuan oleh Duta Besar Vietnam untuk Indonesia terkait kasus penahanan terhadap 90 warga Vietnam di Kepulauan Anambas yang tertangkap mencuri ikan di perairan Indonesia.

Kala itu, Pemerintah Vietnam layangkan protes terhadap Pemerintah Indonesia.

Bahkan, konon saat itu masyarakat Vietnam mengelar demonstrasi tak terduga hingga Konsulat RI di Ho Chi Min dibakar massa.

Penyebabnya saat itu 90 warga Vietnam tersebut telah ditahan otoritas keamanan Indonesia selama setahun tanpa proses hukum.

Atas usaha keras Suhendra, ia  memulangkan 90 warga Vietnam tersebut menggunakan biaya dari kantong sendiri.

Tak hanya itu, di tahun 2020, Suhendra pernah diminta bantuan untuk menjadi juru damai terkait konflik yang terjadi Thailand Selatan.

Permintaan bantuan tersebut datang dari Panglima Angkatan Darat Kerajaan Thailand, Jenderal Apirat Kongsompong, saat bertemu KSAD Jenderal Andhika Perkasa dan Wali Nanggroe Aceh, Tengku Malik Mahmud Al-Haythar.

Suhendra yang memiliki prinsip "Musuh negara adalah musuh saya", kemudian mendirikan Komisi Perubahan Sepak Bola Nasional (KSPN) pada 11 Oktober 2018.

Organisasi ini ia lahirkan dengan alasan  rasa prihatin atas prestasi sepak bola nasional yang dinilainya tidak mampu bersaing, baik di tingkat regional maupun dunia, juga maraknya praktik match-fixing atau skandal pengaturan skor pertandingan.

Rudi S Kamri pegiat media sosial mengakui sosok Suhendra tergolong luar biasa.

Dalam karier pria lulusan Universiti Kebangsaan Malaysia ini memilih menghindari sorotan media massa di setiap aktivitasnya.

“Suhendra kelahiran Medan 50 tahun lalu itu selalu bekerja dan berkarya dalam senyap. Tapi apa yang telah dilakukannya untuk negeri membuat saya geleng-geleng,” jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved