Penting Buat Orang Tua, Ini Kata Kak Seto Mengapa Anak Muda Mudah Terpapar Terorisme
Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi mengatakan ada beberapa faktor pendukung yang menyebabkan anak mudah terpapar terorisme.
Penting Buat Orang Tua, Ini Kata Kak Seto Mengapa Anak Muda Mudah Terpapar Terorisme
TRIBUNJAMBJ.COM, JAKARTA - Serangan terorisme di Indonesia akhir-akhir ini perlu jadi perhatian orang tua untuk mengawasi anaknya.
Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengatakan ada beberapa faktor pendukung yang menyebabkan anak mudah terpapar paham terorisme.
Hal itu dikarenakan anak adalah pembelajar dan peniru yang baik. Namun Kak Seto juga menganggap gadget jadi salah satu faktor.
"Terkadang kita lupa bahwa ada digital netizen atau warga asli net. Jika tidak ada dialog dalam keluarga anak akan lari ke gadget," tutur Kak Seto di webinar terkait perlindungan anak korban jaringan terorisme, Jumat (16/4/2021).
Penggunaan gadget pada anak menurut Kak Seto harus diawasi dengan baik oleh para orang tua ataupun wali.
Terlebih saat ini hampir semua pembelajaran dilakukan secara daring.
Baca juga: Sebuah Minibus Meledak Kena Ranjau Darat Teroris, 15 Orang Tewas
Baca juga: Diburu Densus 88, Terduga Teroris di Jakarta Kepergok Ketua RT Lagi Cairkan Bansos, Kini Ilang Lagi
Namun jika pembelajaran daring tersebut tidak ramah anak, karena banyaknya tugas, maka anak akan mencari informasi lainnya lewat gadget.
Tanpa sengaja anak menemukan konten-konten negatif mulai dari pornografi, kekerasan hingga pengajaran agama yang dianggap keliru.
"Bisa seperti pornografi, narkoba, bisa juga lewat bibit terorisme yang berlalu lalang di dunia daring. Kadang kita mengira jika anak sudah duduk manis seolah-olah sudah aman. Tapi tanpa sadar ada pembelajaran mandiri dari anak tentang kekerasan, ajaran agama yang keliru, mungkin ada juga cara merakit bom dan sebagainya," katanya.

Kak Seto mengatakan dewasa kini terorisme terkadang bukan diajarkan lewat guru secara langsung, namun juga lewat media daring.
Hal ini yang kadang terlewat dari pengawasan dan perlu diwaspadai orang tua atau wali.
Maka dari itu yang paling penting menurutnya membuat keluarga aman nyaman dan adanya dialog dalam keluarga.
"Jika nuansa daring penuh kekerasan (dipertontonkan), maka itu secara mandiri diperoleh anak kita," katanya.
Selain itu menurut Kak Seto keluarga juga harus tetap dikontrol oleh lingkungan, baik oleh tetangga terdekat, RT/RW.
Baca juga: Terduga Teroris Sebut Nama Habib Husein, Kuasa Hukum Rizieq Shihab Aziz Yanuar: Sudah Dipecat FPI
Baca juga: Ternyata Begini Cara Teroris Rekrut Anggota dan Sebar Doktrin Sampai Berani Lakukan Bom Bunuh Diri