TRIBUN TRAVEL
Tiga Kuliner Khas Muarojambi Hanya Disajikan di Bulan Ramadan, Sajian Unik yang Sudah Mulai Langka
Ada beberapa menu masakan kuliner khas Muarojambi yang masih langka ditemukan saat ini. Bahkan jika ada, hanya disajikan di bulan tertentu
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBITRAVEL.COM, JAMBI - Ada beberapa menu masakan kuliner khas Muarojambi yang masih langka ditemukan saat ini.
Bahkan jika ada, hanya disajikan di bulan tertentu seperti Ramadan atau Idul Fitri
Untuk mengetahuinya, berikut beberapa menu kuliner khas Muarojambi yang mulai langka,
1. Gulai Pucuk Rotan
Rotan bagian ujung muda atau pucuknya. Gulai pucuk rotan sudah sejak lama dikenal oleh warga Muarojambi.
Mengingat daerah ini banyak ditumbuhi rotan.
Namun seiring perkembangan penduduk, pertumbuhan rotan sudah mulai langka.
Menu ini sangat baik untuk kesehatan tulang dan gigi.
Keberadaannya, saat Ramadan ada yang menjual gulai pucuk rotan, sedangkan hari biasa tidak ada.
2. Gangan Palapa
Sesuai namanya, gangan palapa menjadi menu prestisius dari Kabupaten Muarojambi yang juga berbahan utama ikan segar. Utamanya ikan toman, patin atau gabus.
Cara masaknya juga harus yang ahli, jika asal, maka akan gagal.
3. Ikan Senggung
Kenapa mulai langka, karena menu ikan senggung amat sulit ditemui.
Hampir tak ada warung makan atau restoran yang menjualnya.
Untuk proses memasak juga butuh waktu 6 jam.
Kadang ikan diganti dengan ikan gabung, atau sejenisnya.
Menu ikan senggung ini jika ada,
harganya terbilang cukup tinggi dibanding makanan biasa lainnya.
Seporsi ikan senggung isi ikan gabus dihargai Rp 55 ribu. Sementara untuk isi ikan toman bisa lebih mahal lagi.
Baca berita lain terkait TRIBUN TRAVEL
Baca juga: Wanita Sulsel Ini Dilamar dengan 2 Keping Bitcoin Sebagai Uang Panai
Baca juga: Hakim PN Tebo Tolak Gugatan Para Anggota Koperasi Neo Mitra Usaha Rimbo Bujang
Baca juga: Promo Dunkin Donuts Hari Ini 15 April 2021 18 Donuts Classic Rp 120.000 Bisa Jadi Takjil