Ternyata Begini Salat Tarawih Pertama di Masjid Cheng Hoo Jambi, 1 Ramadan 1442 H

Di Provinsi Jambi, masyarakat sudah melakukan Salat Tarawih pertama. Di antaranya di Masjid Cheng Hoo Jambi.

Penulis: Monang Widyoko | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Monang Widyoko
SALAT TARAWIH PERDANA - Umat Islam melakukan Salat Tarawih pertama pada 1 Ramadan 1442 H di Masjid Cheng Hoo Jambi, Senin (12/4). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1442 Hijriah pada Selasa, 13 April 2021. Ini menjadi penanda awal ibadah puasa bagi umat Islam di Indonesia dan dunia.

Seiring itu, pemerintah juga telah menerbitkan aturan tentang pelaksanaan ibadah selama bulan Ramadan. Itu dibakukan dalam Surat Edaran Menteri Agama tentang Panduan Ibadah pada Ramadhan dan Idul Fitri 1422 Hijriah.

Di Provinsi Jambi, masyarakat sudah melakukan Salat Tarawih pertama. Di antaranya di Masjid Cheng Hoo Jambi.

H M Rusli, pencetus Masjid Cheng Hoo Jambi, sekaligus penasihat DPW Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jambi, mengatakan deg-degan dalam mempersiapkan Salat Tarawih pertama di masjid ini.

"Karena ini merupakan persiapan yang pertama kali, kami sedikit deg-degan. Deg-degannya lebih ke apakah kami siap untuk memiliki kepengurusan yang baru untuk Masjid Cheng Hoo ini," ujarnya, Senin (12/4).

Dia pun membuat terobosan dengan melibatkan anak-anak muda dalam mempersiapkan Salat Tarawih pertama ini.

"Tapi saya mencoba membuat suatu terobosan yang melibatkan anak-anak muda. Jadi, kami telah melaksanakan gladiresik dan simulasi kecil lah, untuk tarawih kali pertama di sini," katanya.

"Spanduk-spanduk imbauan protokol kesehatan telah kami siapkan. Kemudian alat cuci tangan juga kami siapkan," tambahnya.

Rusli pun sangat bersyukur karena di 2021 ini umat Islam di Indonesia dapat melaksanakan Salat Tarawih.

"Ini merupakan rahmat yang luar biasa karena sebelum-sebelumnya tidak pernah ada larangan untuk beribadah tarawih. Namun karena kondisi Covid-19 mau tidak mau kita harus mengikuti anjuran itu dengan meniadakan Salat Tarawih tahun lalu," ungkapnya.

Dengan adanya larangan tersebut, Rusli menilai umat Islam dapat merasakan suatu kerinduan yang luar biasa untuk dapat melaksanakan Salat Tarawih.

"Setelah kita dilarang, kita baru merasakan adanya kenikmatan untuk mengikuti Salat Tarawih yang sebelumnya kita anggap biasa saja," jelasnya.

Ia mengatakan ini merupakan suatu kebahagiaan untuk semua umat Islam dan tentu harus dibarengi dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Karena kita mau datangnya sehat dan pulangnya pun juga sehat. Memang ajal Allah yang menentukan. Tapi kita harus ikhtiar yang maksimal, baru kita bisa mengatakan kematian itu takdir dari Allah," paparnya.

Sementara itu Rusli menanggapi mengenai larangan mudik. Ia beranggapan pemerintah punya alasan tersendiri untuk melakukan pelarangan mudik tersebut.

"Biasanya waktu mudik itu tingkat penularan Covid-19 itu sangat tinggi. Karena sentra-sentra tempat orang berkumpul pasti sudah ada kajian dari pemerintah bahwa itu zona aman atau tidak dari Covid-19," terangnya.

Dia berpesan agar semuanya menanggapi bijaksana masalah larangan mudik. Sebab menurutnya, pemerintah sudah mengkaji dengan mendalam untuk keselamatan bersama dari penularan Covid-19.

Sidang Isbat

Penetapan 1 Ramadan merupakan hasil sidang isbat Kementerian Agama bersama sejumlah organisasi masyarakat Islam pada Senin (12/4) sore. Rapat sidang isbat itu dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

"Tanpa ada perbedaan, tanpa ada dissenting opinion, bersepakat, dan kami menetapkan 1 Ramadhan 1442 Hijriah jatuh pada 13 April 2021 atau bertepatan dengan hari Selasa," kata Yaqut.

Kemenag menyatakan penetapan 1 Ramadhan dilakukan berdasarkan perhitungan hisab dan pemantauan hilal. Adapun pemantauan hilal dilakukan di 88 pos pengamatan di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua.

Yaqut menjelaskan bahwa dalam pengamatan hilal ini, ada 13 orang yang menyatakan bahwa hilal sudah terlihat. "Kami mendapatkan 13 orang yang di bawah sumpah menyaksikan bahwa hilal sudah dilihat," ucap dia.

Dengan penetapan ini, mulai Senin malam ini umat Islam di Indonesia sudah dapat melaksanakan Salat Tarawih. "Di malam ini sudah bisa melakukan Salat Tarawih dan pagi kita makan sahur," ucap Yaqut.

Aturan umur

Orang tua diminta tidak membawa serta anak-anaknya yang masih berusia di bawah 10 tahun saat menjalankan ibadah salat tarawih berjemaah di masjid. Namun, apabila terpaksa harus membawa serta anak kecil protokol kesehatan harus dijaga betul, seperti mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.

Selain itu harus membawa perlengkapan ibadah pribadi dari rumah. "Kami mengimbau untuk para masyarakat tidak perlu rasanya membawa anak berusia di bawah 10 tahun untuk melakukan salat tarawih bersama," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi saat konferensi pers secara daring, Senin (12/4).

Setiap masjid kata Nadia juga harus disemprot disinfektan dan dibersihkan secara teratur. Tidak lupa juga harus menyediakan stok masker apabila ada jemaah yang lupa mengenakan.

Lebih lanjut, Nadia mengimbau agar masyarakat tidak memaksakan diri untuk beribadah di masjid, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan selama bulan Ramadan. "Di bulan Ramadan ini, kita tetap senantiasa fokus pada ibadah, bekerja dan berusaha tetap menjaga kesehatan masing-masing," ujarnya.

Vaksin Siang dan Malam

Pada kesempatan tersebut, Nadia juga mengatakan bahwa agenda vaksinasi tetap dilakukan pada bulan Ramadan. "Untuk vaksinasi malam hari, kami mendorong koordinasi yang dilakukan oleh para pengurus masjid bersama Puskesmas melalui RT, RW, Lurah serta Kepala Desa setempat untuk menjadwalkan pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan, setelah pelaksanaan dari ibadah puasa di siang hari," kata Nadia.

Nadia mengatakan, tidak ada persiapan khusus untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di bulan Ramadan. Ia meminta sasaran penerima vaksin menjaga kesehatan sebelum disuntik seperti istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi saat sahur. "Jangan lupa juga tetap mencukupi kebutuhan cairan dengan minum dengan jumlah yang tentunya sudah ditentukan," ujarnya.

Nadia meminta masyarakat tidak memilih-milih jenis vaksin covid-19 yang akan diberikan. Sebab, vaksin Covid-19 yang ada saat ini yaitu Sinovac dan AstraZeneca adalah vaksin terbaik, aman dan bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh. "Sehingga kita tahu bahwa baik vaksin Sinovac atau vaksin Sinovac buatan Bio Farma yaitu vaksin covid-19 serta vaksin AstraZeneca tetap bisa kita gunakan untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang ada ini," pungkasnya.

Berhati-hati

Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpesan agar umat Islam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan dengan hati-hati. Sebab, Ramadan tahun ini juga masih dijalani di tengah pandemi Covid-19 seperti tahun sebelumnya.

"Wapres sangat concern, bagaimana agar pelaksanaan bulan Ramadhan saat ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian karena masih dalam pandemi Covid-19," kata Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi. Masduki mengatakan, Wapres Ma'ruf menilai bahwa Ramadan yang dijalani di masa pandemi Covid-19 tersebut merupakan batu uji yang sangat penting. "Di sini ujian kita apakah akan berhasil bisa mencapai ibadahnya bagus, lalu Covid juga bisa kita atasi dengan baik. Ini kaitannya Ramadhan dengan perkumpulan-perkumpulan ibadah tarawih, kemudian saat Idul Fitri juga tidak boleh mudik," ucap dia. Keputusan tersebut juga diambil pemerintah untuk mempercepat upaya mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity sebesar 70 persen dari populasi penduduk atau 181,5 juta.(con/Tribun Network/den/kps/wly)

Baca juga: Tren Motif Bergeser ke Pemandangan, Bangun Mood dan Suasana Cozy dengan Wallpaper

Baca juga: 7 Shio Beruntung Rabu 14 April 2021, Karir hingga Asmara Akan Berjalan Mulus Sepanjang Hari Rabu

Baca juga: Ramalan 12 Zodiak Rabu 14 April 2021, Virgo Takut Ambil Risiko, Cancer Jangan Terlalu Sombong

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved