Ramadhan 2021

Ramadhan 2021 Telah Tiba Begini 7 Cara Mengajari Anak Berpuasa Sejak Belia

Berikut cara efektif melatih anak berpuasa dan hal-hal yang harus diperhatikan saat akan melatih anak berpuasa menurut pandangan psikolog.

Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI/HERI PRIHARTONO
Ilustrasi Anak-anak Foto anak-anak tadarusan di Masjid Raudhatul Jannah The Hok 

TRIBUNJAMBI.COM - Berikut cara efektif melatih anak berpuasa dan hal-hal yang harus diperhatikan saat akan melatih anak berpuasa menurut pandangan psikolog.

Saat ini, umat muslim sudah tiba di awal Ramadhan 1442 Hijriah.

Ramadhan dijadikan oleh sejumlah orang tua untuk melatih anaknya berpuasa.

Psikolog sekaligus pendiri Lembaga Psikologi Anava, Maya Savitri, S. Psi., CHt., membagikan sejumlah tips mengajari anak berpuasa.

Maya menuturkan, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan oleh para orang tua sebelum melatih buah hati untuk berpuasa.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melatih anak berpuasa di antaranya yaitu kondisi dari fisik dan psikis sang anak.

"Jadi yang perlu diperhatikan untuk melatih anak berpuasa sebenarnya adalah adalah kondisi dari fisik anak itu sendiri," kata Maya saat diwawancarai Tribunnews.com melalui sambungan Zoom, Senin (4/5/2020) pagi.

"Kondisi fisiknya sehat atau nggak, kemudian kondisi psikisnya ini orang tua harus melihat bahwa dia sudah siap belum untuk kita ajarkan," sambungnya.

Menurut Maya, masing-masing orang tua memiliki cara tersendiri dalam melatih anaknya berpuasa.

Namun, dari sisi psikologis, anak mulai siap untuk berpuasa pada usia sekitar empat hingga lima tahun.

"Di usia empat tahun ke bawah, kita hanya mengenalkan apa sih arti puasa, gimana itu sahur," lanjutnya.

Sementara itu, dilansir Tribunnews.com dari laman resmi Muhammadiyah, Ketua Masjid Al Jihad Banjarmasin, Ustaz H. Riza Rahman, Lc, pernah menyampaikan, para ulama sepakat bahwa anak harus sudah benar-benar mengenal puasa pada usia tujuh tahun.

"Rasulullah sebenarnya sudah membuat standar pada usia tujuh tahun anak harus bisa salat dan usia tujuh tahun harusnya anak sudah dikenalkan ibadah puasa," ujarnya.

Ia menambahkan, mengajarkan puasa pada anak di usia kurang dari tujuh tahun akan lebih baik.

"Sampai pada usia 10 tahun, anak sebaiknya sudah bisa berpuasa selama sehari penuh," lanjutnya.

Berikut cara efektif melatih anak berpuasa menurut psikolog:

1. Beri contoh pada anak

Cara efektif yang paling utama untuk mengajarkan anak berpuasa yaitu mengajak anak untuk lebih mencintai agamanya.

"Ini kan berawal dari orang tua dulu, contoh dari orang tua dulu, kebiasaan bagaimana dia melihat orang tua menjalankan salat lima waktu, bagaimana mengajak anak salat berjamaah, kemudian orang tua memberikan contoh berpuasa mungkin Senin-Kamis sebelumnya atau puasa sebelumnya di luar puasa Ramadhan," terang Maya.

"Itu kita ajarkan dulu sehingga yang kita harapkan anak cinta dulu sama Allah gitu, nah itu yang paling penting," tambahnya.

2. Berdiskusi dengan anak

Maya memberikan tips melatih anak berpuasa dengan mengajak anak berdiskusi mengenai ibadah puasa itu sendiri.

Maya meminta para orang tua untuk lebih dulu bicara dari hati ke hati pada anaknya dengan cara yang menyenangkan.

"Yang kedua, tipsnya adalah mengajak bicara dari hati ke hati dengan cara bermain itu tadi, yang tidak serius-serius amat, karena usia dini itu anak akan lebih bisa menerima konsep bahasa dengan cara yang menyenangkan, salah satunya ya media bermain itu," jelas Maya.

3. Jangan memaksa

Saat melatih anak usia dini untuk berpuasa, Maya mengimbau orang tua untuk tidak memaksa.

"Tips yang ketiga adalah orang tua tidak memaksakan karena kita harus tahu kondisi bahwa memang tidak wajib anak usia dini itu harus puasa, tapi kita ajarkan dari awal, salah satunya dengan kita lihat kondisinya," tutur Maya.
Disarankan melatih anak berpuasa dengan cara bertahap.

"Mungkin bertahap dulu, sahur dulu diajarkan, kemudian nanti kita lihat anak baru pertama kali berpuasa berarti dia boleh loh buka jam 10, kita gak boleh maksa 'pokoknya azan Zuhur kamu harus baru buka, setengah hari'," jelasnya.

4. Ciptakan konsep yang menyenangkan

Menurut Maya, saat melatih anak berpuasa, orang tua harus fleksibel sejalan melihat kondisi anak.

Dirinya membenarkan bahwa orang tua perlu menanamkan pada anak bahwa puasa adalah ibadah yang menyenangkan.

"Puasa yang menyenangkan itu ya konsep awalnya," kata Maya.

5.Waktu berbuka sebagai momen kebersamaan dengan keluarga

Maya mengatakan, orang tua harus membuat momen berbuka puasa di rumah sebagai saat yang ditunggu-tunggu oleh anak.

"Hidangan tidak harus yang mewah tapi bagaimana kebersamaan, diusahakaan buka puasa harus berkumpul bareng," kata Maya.

Menurut Maya, momen stay at home membawa hikmah bagi keluarga untuk dapat menjalankan ibadah bersama di rumah.

"Kita bisa benar-benar all out mengajarkan anak berpuasa karena ketika buka puasa keluarga jadi kumpul bareng," ujar Maya.

"Bareng itu menyenangkan banget buat anak, yang mungkin jarang waktu dulu dilakukan karena mungkin ayah masih bekerja," tambahnya.

6. Berikan apresiasi
Maya menyarankan memberikan penghargaan atau reward pada anak yang sedang berlatih puasa.

Tidak selalu berupa uang, menurut Maya, orang tua dapat memberikan apresiasi secara langsung dengan pelukan ataupun pujian terhadap sang anak.

"Jadi misalnya gini, ada mungkin beberapa orang tua yang berpendapat 'nanti kalau kamu puasa sekian, nanti kamu saya kasih uang loh,' tidak harus berupa seperti itu," kata Maya.

"Tapi mungkin dengan ketika berbuka puasa kita memeluk, kemudian mengatakan anak solehah, anak soleh, hebat loh udah puasa, itu sudah sesuatu yang luar biasa dengan memberikan sentuhan fisik pada anak-anak," sambungnya.

7. Tidak harus memberi hukuman

Sementara itu, bagi anak yang masih kecil dan sedang dalam tahap belajar berpuasa, tidak perlu diberi hukuman.

"Misalnya 'nggak boleh main loh, nanti uangnya mama potong loh,', nggak perlu karena bukan itu yang dibutuhkan," kata Maya.

"Karena akhirnya konsep yang ada di pikiran anak bahwa dia berpuasa itu bukan karena kecintaan dia kepada Allah tapi lebih kepada dia membutuhkan reward yang disampaikan orang tua," sambungnya.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

SUMBER ARTIKEL: TRIBUNNEWS

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved