Gus Yaqut Dicurigai adalah Reinkarnasi Gusdur oleh Arief Poyuono, Dukung Maju Pilpres 2024

Pujian terhadap Menteri Agama Yaqut Kholil Qoumas atau Gus Yaqut dikatakan Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono.

Editor: Rohmayana
Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono
Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda (GP) Anshor Yaqut Cholil. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA- Menteri Agama Yaqut Kholil Qoumas atau Gus Yaqut dikabarkan bisa saja menjadi calon presiden 2024.

Pujian terhadap Menteri Agama Yaqut Kholil Qoumas atau Gus Yaqut dikatakan Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono.

Sebelumnya menganggap Gus Yaqut layak dipertimbangkan dalam partarungan Pemilihan Presiden/Wakil Presiden 2024, kini ia memuji sosok Gus Yaqut yang getol dalam melawan politik identitas, termasuk menjunjung pluralisme.

"Nah ini dia rival beratnya Cak imin di pilpres 2024. Populer dan paling getol melawan politik identitas. Ini Gus Yaqut Jangan-jangan reinkarnasi Gusdur," tulis Arief Poyuono di akun Twitternya, Minggu (11/4/2021).

Baca juga: AHY Melesat di Empat Besar Bursa Capres 2024 Ternyata Sosok Mengejutkan Ini di Urutan Teratas

Pada kesempatan sebelumnya, Arief Poyuono menilai Menteri Agama Yaqut Kholil Qoumas atau Gus Yaqut berpotensi menjadi pesaing Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai kandidat calon presiden pada 2024.

Poyuono menyatakan itu setelah menanggapi pemberitaan mengenai tingkat kepopuleran Gus Yaqut yang mulai menyalip Cak imin.

"Saingan cak imin sebagai capres 2024 itu Menag," tulis Arief Poyuono di twitter pada Sabtu (10/4/2020).

Baca juga: TERBARU Hasil Survei Capres 2024, Prabowo-Sandi Melorot Digerus Ganjar dan Kang Emil, Anies dan AHY?

Di sisi lain, Arief Poyuono menyinggung soal kasus dugaan korupsi yang sempat menyeret nama Cak Imin beberapa tahun silam.

Cak Imin pernah dimintai keterangan untuk melengkapi berkas tersangka Komisaris PT Sharleen Raya JECO Group Hong Arta (HA).

Dalam kasus ini, KPK menduga Hong Artha bersama-sama memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada Kepala Badan Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) IX Maluku dan Maluku Utara, Amran HI Mustary. Amran diduga menerima uang sebesar Rp 8 miliar dan Rp 2,6 miliar dari Hong Artha.

Baca juga: PKS Ingin Anies Baswedan Jadi Capres Bukan Cawapres, Ini Alasannya

Hong Artha sendiri merupakan tersangka ke-12 setelah sebelumnya KPK menetapkan 11 orang lainnya. Dari 11 orang tersebut, 10 diantaranya sudah divonis bersalah dan dijebloskan ke penjara.

"Capres 2024 Gus AMi. Kata Ketua PBNU terlibat hukum enga ya di KPK?" tulis Arief

Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor

Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (Istimewa)

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menilai, pernyataan-pernyataan Ketua Umum GP Ansor telah membuat publik lebih mengenal Gus Yaqut dibandingkan dengan Ketum PKB Cak Imin.

"Kepopuleran Gus Yaqut bisa saja berbuah elektabilitas. Artinya, Gus AMI yang disebut-sebut bakal capres dari PKB akan mendapat saingan baru ke depannya," kata Fadhli, Jumat (9/4/2021).

Dia menilai, meskipun Gus Yaqut belum sama sekali terpantau lembaga survei sebagai bakal capres/cawapres PKB akan tetapi bukan tidak mungkin manuver Gus Yaqut sebagai Menag akan berbuah sentimen positif di masyarakat.

"Saya pikir posisi Gus Yaqut berada pada momentum yang tepat. Polarisasi politik identitas sedang berada pada masanya. Radikalisme, pluralisme menjadi isu hangat, tentunya ini akan menjadi panggung tersendiri bagi Beliau," terang Fadhli.

Baca juga: Mantan Menteri Jokowi Ini Diramal Bakal Jadi Kandidat Capres 2024, Cocok dengan AHY, Siapa Dia?

Menurutnya, jika Gus Yaqut dapat memanfaatkan momentum ini maka kemungkinan Gus Yaqut terjaring survei sebagai capres/cawapres potensial cukup terbuka.

"Tinggal bagaimana Gus Yaqut mengelola momentum, sehingga dia bisa dilirik publik sebagai Capres/cawapres," pungkasnya.

7 Juta anggota Banser

Gus Yaqut diketahui memiliki basis massa kuat, khususnya dari Banser.

Banser merupakan badan otonom di bawah naungan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nahdlatul Ulama (NU).

Baca juga: Hasil Survei Capres 2024: Prabowo Tertinggi, Ganjar Menyusul, Anies Baswedan dan Sandi Terus Merosot

Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan GP Ansor, Luqman Hakim pernah menyebut, jumlah anggota Banser saat ini sudah sangat banyak dan tersebar di berbagai negara dan jumlahnya mencapai 7 juta orang.

Dengan modal awal dukungan dari 7 juta banser apakah Gus Yaqut mampu bersaing dalam memikat partai politik untuk mengusung dirinya menjadi capres atau cawapres di Pilpres 2024? (*)

SUMBER : Wartakotalive 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved