Berita Selebritis
Krisdayanti Beri Tamparan Keras pada Atta Halilintar yang Ingin 15 Anak dari Aurel: Ngaco Banget!
Melalui tayangan youTube KH Infotainment, Krisdayanti merasa kasihan pada Aurel hingga menyindir Atta Halilintar.
"Kalau bayi kembar itu, keturunan saya ada, oma saya, tante saya, ada kembar. Kalau dari ayahnya enggak ada. Keluarnya Mas Atta bisa dicek. Jadi mungkin (Aurel punya anak kembar), karena sepupu saya kembar," ungkap Krisdayanti.
Seperti diketahui, jauh hari sebelum menikah, Atta Halilintar sudah mengungkapkan keinginannya memiliki 15 anak dari Aurel.
Jumlah anak yang diinginkan Atta Halilintar tentu akan mengalahkan rekor keluarganya Gen Halilintar yang punya 12 anak.
"Ya, saya berharap dan ingin punya anak 15 dari istriku, Aurel. Semoga Tuhan mengabulkan," ujar Atta Halilintar blak-blakan di acara resepsi pernikahannya, dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Youtube RCTI.
Bahkan, kepada Sule, Atta Halilintar juga mengaku sudh menyiapkan 15 kamar untuk anaknya kelak.
"Iya bener, Udah nyiapin rumah, kamarnya 15," ujar Atta Halilintar sambil tertawa.
Tanggapan Komnas Perempuan
Youtuber Atta Halilintar akhirnya angkat bicara saat Komnas Perempuan mengecam keras keinginannya untuk mendapatkan 15 anak dari dalam perut Aurel.
Sebelumnya, Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah, sangat kecewa dan prhatin dengan perkataan Atta Halilintar yang kontroversial itu.
Menurutnya pernikahan itu bukan sekedar ajang untuk memproduksi anak saja.
Dengan mendesak putri Anang Hermansyah dan Krisdayanti untuk memiliki 15 anak, menurut Siti Aminah sudah termasuk melegalkan ketidakadilan gender.
"Perempuan itu bukan pabrik anak," ucap Siti Aminah.
Lebih lanjut, menurut Komnas Peremuan, setiap wanita berhak menentukan kapan dan jumlah anak dalam keluarga setelah menikah.
Setelah itu, Komnas Perempuan, berharap status Atta Halilintar sebagai influencer bisa memberikan pengaruh baik untuk generasi muda soal makna dan tujuan pernikahan sebenarnya.
"Atta Halilintar yang patriarkis dan menjadikan perkawinan sebagai media untuk melanggengkan ketidakadilan gender.
Bentuk ketidakadilan gender yang dilanggengkan yaitu subordinasi, yaitu perempuan dianggap bukan sebagai pengambil keputusan, tapi ditentukan oleh suami.
Perempuan sebagai istri ikut kehilangan haknya sebagai penentu atau memutuskan rumah tangga seperti apa yang akan dibina," ungkap Komisioner Komnas Perempuan, kepada wartawan, Rabu (7/4/2021).