Berita Bungo

PT KBPC vs Warga, Bupati Bakal Panggil Anak Syamsuddin

Dengan dekatnya lokasi tambang dengan pemukiman membuat warga sangat terganggu. 

Penulis: Muzakkir | Editor: Nani Rachmaini
Muzakkir
Warga demo di PT KBPC Kabupaten Bungo 

TRIBUNJAMBI.COM, BUNGO -- Konflik antara PT.KBPC dengan warga masih terus berlangsung. Hingga kini, suasana semakin tegang.

Belum ada kejelasan terkait permasalahan ini. Pemerintah Kabupaten Bungo baru akan berencana untuk menyelesaikan kisruh ini.

Asisten II Setda Kabupaten Bungo Saiful Azhar mengatakan bahwa pemerintah Kabupaten Bungo dalam hal ini Bupati Bungo Mashuri akan memanggil pihak PT. kBPC tersebut.

"Kemungkinan hari ini bupati akan bertemu Jimmy (anak dari Syamsuddin pemilik perusahaan. Gak tau jam berapa acaranya," kata Saiful Azhar.

Menurut dia, persoalan seperti memang harus segera diselesaikan. Sebab apabila tidak, maka dikhawatirkan bakal ada gejolak yang besar ditengah masyarakat.

Masyarakat, lanjut Saiful tentunya tidak ingin masalah ini berlarut. Dan apabila berlarut maka dikhawatirkan akan ada pihak ketiga yang masuk.

"Kalau pihak ketiga yang masuk, bakal susah nantinya," imbuhnya.

Untuk diketahui, kemarin, Kamis (8/4) jalan Utama mulut tambang batubara milik PT. KBPC yang terletak di Dusun Rantau Pandan Kecamatan Rantau Pandan Kabupaten Bungo diblokir warga.

Pemblokiran ini dikarenakan warga menilai jika perusahaan tambang milik "tuan Takur Bungo" ini tidak ada manfaatnya bagi masyarakat.

Yang ada hanya merusak lingkungan yang nantinya bakal menyengsarakan masyarakat. 

Dalam pemblokiran itu, ratusan bahkan ribuan warga dusun turun kelapangan. Mulai dari yang tua hingga anak-anak.

Tokoh masyarakat Dusun Rantau Husaini menyebut jika kehadiran masyarakat yang hadir mengikuti aksi ini sudah sangat geram dengan pihak perusahaan. 

Tak ada manfaat bagi masyarakat ataupun desa dengan kehadiran perusahaan tersebut. Seharusnya Dusun Rantau Pandan merupakan desa terkaya di Bungo, sebab terdapat ratusan hektare lahan tambang. Tapi sayang, untuk keperluan guru ngaji masyarakat harus menyumbang dengan dana pribadi.

"Jadi tidak ada gunanya perusahaan disini," kata Husaini.

Lokasi tambang dengan pemukiman warga sangat dekat. Aktivitas tambang yang tengah beroperasi sampai 200 meter. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved