Berita Selebritis

Fotonya Minta Dibully, Unggahan Hengky Kurniawan Malah Jadi Sorotan, Disebut Bapak Bupati Ganteng

Mantan artis Hengky Kurniawan yang kini menjadi Wakil Bupati Bandung Barat tengah jadi sorotan usai kabar Walikota Bandung Barat

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/Instagram/@hengkykurniawan
Hengky Kurniawan diprediksi akan jadi Bupati Bandung Barat usai Aa Umbara ditahan KPK 

Makanya baju-baju yang dipakai Hengky saat masih kecil merupakan baju turunan dari kakak-kakaknya.

“Apalagi mainan. Sampai nangis-nangis pun tidak akan dibelikan karena nggak ada uang,” katanya.

Untuk membantu sang ayah, kakak dari Hengky yang pertama dan kedua pun bergantian menjadi kernet. Ia sendiri belum bisa membantu, karena saat itu masih sangat kecil.

Baca juga: MENANGIS Bisa Batalkan Puasa Ramadhan 1442 Hijriah? Simak Penjelasan Buya Yahya

Baca juga: NASIB Hengky Kurniawan Usai Bupati Bandung Barat Ditahan KPK, Unggahan Sang Wabup Jadi Sorotan

Baca juga: Progres Rencana Refocusing Anggaran Penanganan Covid-19 di Muarojambi Sudah Masuk Tahap Finalisasi

Berjualan hingga Pemulung

Beberapa tahun kemudian, sang ayah, Leo Medhi Purwanto, banting setir.

Ia memilih menjadi seorang pemasok makanan ringan (snack), dengan mengambil barang dari pasar kemudian dimasukkan ke warung-warung.

“Saat itu sudah kelas 1 SD. Kalau di rumah ada stok barang, saya suka bawa chiki dan permen ke sekolah. Lalu saya jualan di sana dan margin keuntungannya buat saya,” ujarnya.

Selain makanan ringan dan permen, Hengky juga ikut berjualan es sirup.

Es itu ia buat bersama kakak-kakaknya dan dijual di sekolah hingga kelas 6 SD.

Memasuki SMP, pria kelahiran Blitar, 21 Oktober 1982 ini mengganti barang dagangan.

Saat itu ia lebih suka membuat stiker kemudian dijual ke teman-teman kelasnya kala itu.

Saat SMP ini pula, Hengky remaja mulai menjadi pemulung.

Hengky Kurniawan berpeluang jadi Bupati Bandung Barat
Hengky Kurniawan berpeluang jadi Bupati Bandung Barat (Kolase/Tribun Jambi)

Namun bukan pemulung keliling, tapi memungut sampah di gedung serbaguna depan rumahnya.

“Rumah saya dekat Gedung Pemuda, gedung serbaguna yang besar. Dalam seminggu suka ada tiga kali acara. Apalagi pas weekend banyak orang berada menikah di sana,” katanya.

Biasanya, sampah-sampah nikahan seperti kardus, gelas air mineral, dan lainnya dibiarkan begitu saja.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved