Zakiah Aini Teduga Teroris Penyerang Mabes Polri, Ternyata Berprestasi di Universitas Gunadarma
Nama Zakiah Aini (25) mendadak diperbincangkan karena harus ditembak mati aparat Kepolisian karena menyerang Mabes Polri pada Rabu (31/3).
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA- Nama Zakiah Aini (25) mendadak diperbincangkan beberapa hari ini karena menjadi terduga teroris.
Dirinya diketahui merupakan seorang mahasiswa berprestasi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Namun sayang dirinya harus ditembak mati aparat Kepolisian di Mabes Polri karena menyerang Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021).
Nilai IPKnya selama berkuliah di Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma itu pun tercatat mencapai 3,2.
Hal tersebut disampaikan Wakil Dekan 3 Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Budi Prijanto.
Berdasarkan catatan kampus, Zakiah Aini memiliki prestasi akademis yang baik selama tiga semester
“Dari track record akademis kami Alhamdulillah memiliki data dan dengan mudah mendapatkannya.
Yang bersangkutan dari sisi akademis mempunyai prestasi akademis yang baik selama tiga semester.
Saya tidak akan detail bicara soal nilainya, tapi secara akademik,” papar Budi kepada wartawan di Kampus Universitas Gunadarma, Jalan Margonda Raya, Beji, Depok, Jawa Barat, Kamis (1/4/2021).
Baca juga: Ini Isi Surat Wasiat Terduga Teroris Zakiah Aini yang Serang Mabes Polri,Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri
Berdasarkan indeks prestasi kumulatif (IPK), Zakiah Aini meraih nilai 3,2.
Akan tetapi, pihak kampus tak menjabarkan secara detail mengenai nilai-nilai yang di dapat Zakiah Aini per mata kuliahnya.
“Kalau nggak salah sekitar 3,2 atau 3,1,” tukasnya.
Walau berprestasi, Zakiah Aini tercatat hanya berkuliah selama empat semester di sana.
Pihak kampus pun tidak mengetahui alasan mengapa Zakiah Aini mengajukan cuti selama berturut-turut hingga akhirnya dinyatakan drop out.
“Tidak tahu ya (alasan cuti) itu urusan keluarga dan yang bersangkutan,” ujarnya.
Baca juga: Sosok Zakiah Aini Terduga Teroris Serang Mabes Polri, Pengakuan Tetanga hingga Jenderal Listyo Sigit
Alasan Drop Out
Ditegaskan Budi bahwa status Zakiah Aini sudah tidak aktif sebagai mahasiswa dan juga bukan alumni.
Sebab, kampus memiliki aturan bahwa mahasiswa yang tidak aktif selama empat semester maka dianggap keluar atau drop out.
Aturan itu juga dikatakan Budi sudah sesuai dengan ketentuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti).
“Nah kami juga sudah memberikan semacam pemberitahuan kenapa kok ini sudah sampai semester ini saudari tidak aktif. Kita surati,"
"Kalau dia tidak menanggapi itu semakin meyakinkan kami, maka kita drop out. Ini juga ditambah ketentuan dari Dikti. Kalau sudah tujuh tahun maka masa studinya sudah habis,” katanya.
Tidak Aktif Organisasi
Mengenai status dalam organisasi, Budi menjelaskan Zakiah Aini tidak pernah tergabung dalam organisasi mahasiswa (ormawa) apapun di Universitas Gunadarma.
Sebab, merujuk aturan, mahasiswa baru bisa tergabung dalam orma apabila sudah menginjak semester tiga.
“Kalau di Gunadarma ormawa atau pengurus ormawa, itu biasanya direkrut setelah tingkat 3 (semester). Dia kan baru tingkat dua awal. Jadi yang bersangkutan belum bisa masuk ke kegiatan ormawa yang resmi dibina oleh kampus,” kata Budi.
Budi pun mengaku pihaknya tak mengetahui apakah ZA mengikuti atau tergabung dalam organisasi lainnya di luar kampus.
Baca juga: Awalnya Tanyakan Kantor Pos, Penjelasan Kapolri Terkait Penyerangan Mabes Polri oleh Terduga Teroris
Pihak kampus pun mengaku tidak bisa mengawasi sepak terjang satu per satu mahasiswanya karena keterbasatan.
“Nah kalau apakah yang bersangkutan berogranisasi diluar (kampus), kami tidak bisa jawab. Terus terang kami punya keterbatasan pengawasan ya,” jelasnya.
Tidak Disangka Orangtua
Orang tua Zakiah Aini tak menyangka putrinya bakal melakukan aksi teror di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021) sore.
Ali, ayahanda ZA, menduga ada orang yang menjemput dan menjerumuskan anaknya hingga nekat melakukan aksi teror itu.
"Ada yang jemput dia, enggak mungkin dia kayak gitu."
"Ada yang nuntun dia," kata Ali saat berbincang dengan Tioria, Ketua RT 08/06, Gang Taqwa Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021).
Tioria pun menuturkan, Ali juga sangat terkejut atas tindakan yang dilakukan putrinya itu.
Menurut Ali, kata Tioria, ZA merupakan anak yang pendiam, bahkan cenderung tertutup dengan keluarga dan lingkungan sekitarnya.
"Dia sudah lama enggak pernah kelihatan."
"Enggak pernah ke luar rumah. Sejak mahasiwa tertutup, enggak pernah kelihatan," tambahnya.
Baca juga: Penampakan Keluarga Terduga Teroris yang Serang Mabes Polri, Datangi RS Polri Kramat Jati
Tioria juga menyebut, Ali dan keluarga tak mengetahui aktivitas ZA di luar rumah.
"Orang tua juga enggak tahu aktivitas almahrum di luar rumah," jelasnya.
Termasuk, soal kegiatan menembak menggunakan airgun.
"Itu pasti ada yang ngasih, enggak mungkin main tembak-tembakan," ucap Tioria menirukan jawaban Ali saat ditanya terkait kepemilikan airgun.
Tioria bahkan mengatakan, Ali dan pihak keluarga baru tahu ZA aktif dalam kegiatan menembak, setelah penyerangan di Mabes Polri.
Saat itu, keluarga tahu dari akun media sosial ZA yang menampilkan foto-foto menembak.
"Baru tahu almarhum (aktif main airgun) di Instagram. Itu juga setelah kejadian," tambahnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengonfirmasi identitas perempuan yang menyerang Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021) petang adalah Zakiah Aini (ZA).
Berikut ini pernyataan lengkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menjelaskan aksi teror tersebut:
Sekitar pukul 16.30 WIB tadi telah kita lakukan tindakan tegas terhadap pelaku teror yang mencoba melakukan aksi di Mabes Polri.
Adapun kronologinya kurang lebih jam 16.30 WIB tadi ada seorang wanita yang berjalan masuk dari pintu belakang.
Kemudian yang bersangkutan mengarah ke pos gerbang utama yang ada di Mabes Polri.
Yang bersangkutan kemudian menanyakan di mana keberadaan kantor pos.
Dan kemudian diberikan pelayanan oleh anggota dan ditunjukkan arah kantor pos tersebut.
Kemudian wanita tersebut meninggalkan pos tersebut.
Namun kemudian yang bersangkutan kembali dan melakukan penyerangan terhadap anggota yang ada di pos siaga, dengan melakukan penembakan sebanyak 6 kali.
2 kali tembakan kepada anggota di dalam pos.
2 kali ke anggota di luar, dan menembak lagi kepada anggota yang ada di belakangnya.
Kemudian terhadap tindakan tersebut dilakukan tindakan tegas terukur kepada yang bersangkutan.
Kemudian dari hasil olah TKP, ditemukan identitas yang bersangkutan bernama ZA umur 25 tahun.
Alamat di Jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Kemudian kita cek berdasarkan identifikasi sidik jari dan face recognition, ternyata memang identitas sesuai.
Kemudian dari hasil profiling terhadap yang bersangkutan, maka yang bersangkutan ini adalah tersangka atau pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS.
Yang dibuktikan dengan postingan yang bersangkutan di sosmed.
Tersangka ini mantan mahasiswa di salah satu kampus dan drop out pada saat di semester 5.
Kemudian dari hasil pendalaman dan penggeledahan, kita dapatkan beberapa temuan terkait barang yang dibawa.
Yang bersangkutan bawa map kuning, di dalamnya ada amplop bertuliskan kata-kata tertentu.
Dan kemudian juga yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat ataupun diposting 21 jam yang lalu.
Di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait dengan masalah bagaimana perjuangan jihad.
Kita temukan juga saat penggeledahan di rumahnya surat wasiat dan ada kata-kata di WA grup keluarga bahwa yang bersangkutan akan pamit.
Jadi saya sudah perintahkan kepada Kadensus untuk mendalami dan usut tuntas terhadap kemungkinan adanya kelompok jaringan yang terkait dengan tersangka ini.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya sampaikan ke seluruh anggota untuk tetap beri pelayanan kepada masyarakat.
Namun demikian tingkatkan kewaspadaan, tingkatkan sistem pengamanan baik di markas komando, maupun pada saat laksanakan tugas di lapangan.
Jadi kami minta untuk rekan-rekan seluruhnya tetap beri pelayanan total kepada masyarakat. (*)
SUMBER : Wartakotalive / Vini Rizki Amelia